Posted by : Zusli zuSaeng Triple'S Thursday, May 8, 2014



Details:
Title          : The Art of Seduction
Author      : Okta Haebin
Genre      : Romance, Lifestyle
Category : 17+

Summary : "Andwae! Ah sss~ah! Jinja Ah"



Casts:
-         Shin Sung Young
-         Heo Young Saeng
-         Other SS501’s personnels
-         Other Casts





            Kenalkan nama ku shin sung young, biasa orang yang mengenalku memanggil ku sung young. Aku hidup sebatangkara ‘dikorea’. Ya, ayah ibu ku tinggal jauh dinegri sebrang, china. Aku tidak tau penyakit pendiam ku yang terlewat batas ini membuat ku ingin pergi dan menjauh dari orang-orang yang ‘ingin dekat’ dengan ku termasuk ayah dan ibu ku, aku menyayangi mereka tapi sungguh aku sendiri tak mengerti dengan apa yang terjadi pada diri ku.
Dikorea aku hanya tinggal sederhana disebuah rumah sewaan yang hanya ada satu kamar dengan satu dapur kecil. Ku sewa dengan harga 150000won perbulan, tidak mahal untuk seorang penerjemah seperti ku, ya aku bekerja sebagai penerjemah novel, dan artikel, aku tak menerima pekerjaan sebagai penerjemah ‘orang’, aku tidak suka bertemu orang asing, dan banyak orang, pekerjaan ku itu membuatku hanya duduk manis dirumah. Sambil menerjemah kadang aku melakukan hobi melukis ku, objek ku adalah benda mati batu, meja, kursi dan benda-benda mati disekitar ku, aku tidak tau kenapa tapi aku tidak suka mengambar benda hidup seperti tumbuhan hewan apalagi manusia, aku iri pada mereka, mereka masih bisa mengespresikan suasana hati mereka seperti sedih, tanaman akan layu, jika sedih hewan akan berbunyi, apalagi manusia, mereka akan menagis, marah dan lain-lain, itu yang membuat ku iri pada mereka, tapi 2 tahun belakangan ini aku mengambar sebuah objek yang…dikatakan menarik mm..entah lah apa aku tertarik pada objek ini? Jawabannya mungkin, ya! aku tertarik dan sangat tertarik membuat ku selalu menghayal dia ada disekitar ku bahkan hidup dengan ku, mungkin sekarang aku benar-benar gila.
            Suatu hari kau melihat acara tv, sebuah reality. Ada seseorang yang membuatku memperhatikanya dari awal acara sampai akhir. Orang itu lebih banyak diam, aku ingat kalau yang ku ucapkan dalam hati saat melihat orang itu “muka tanpa ekspresi! Apa aku seperti itu?”, apa aku seperti itu? Ku rasa orang itu melebihi ku, dia sangat pendiam, bahkan dua orang yang sepertinya teman dari ‘orang’ itu sedang membuat lelucon didepannya dan dia tak tertawa bahkan tersenyum sedikit pun. Dia benar-benar diam, lalu beberapa hari berlalu aku lagi-lagi melihat ‘orang’ itu dan dia tertawa bahkan ‘mengila’ mengila disini dia membuat lelucon. Teryata dia biasa tersenyum, apa aku juga bisa? Entah apa yang membuat ku bertingkah aneh setelah melihat orang itu, aku berlatih tersenyum didepan kaca! Astaga, rahang ku sampai pegal, teryata aku lupa bagaimana cara tersenyum yang ‘manis’ mungkin terakhir aku tersenyum 3 tahun yang lalu, aku sungguh terhipnotis oleh ‘orang’ itu, aku mencari semua foto dan videonya, aku mencoba menggambarnya, tapi selalu yang terjadi adalah gambarnya dengan wajah datar, aku tak bisa mengambarnya dengan ekspresi tersenyum, tertawa atau menangis. Aku tidak bisa.

POV sung young END

            Seorang gadis berjalan pelan menyusuri jalan menuju rumahnya, sung young baru saja pulang dari membeli keperluan bulanannya di supermarket dekat rumah. Saat melihat sebuah poster bergambar seseorang didepan toko DVD membuat sung young berhenti, menatap lekat gambar itu, jantungnya berdetak kencang, tiba-tiba dadanya sesak, darahnya terasa mengalir cepat dari ubun-ubun sampai kaki, dia mencoba tenang, menarik napas panjang dan berlalu dari depan gambar itu.

“kau dari mana?” sebuah suara menghentikan langkah sung young, dia merasa ada sesorang yang menggenggam tangannya lembut, perlahan dia melihat tangan itu lalu perlahan sung young mencoba melihat orang yang memegang tanganya itu. Sung young hanya membalas dengan tersenyum pada orang itu.

“apa kau membeli yang kusukai itu? Kau tidak lupakan?” seru orang disamping sung young itu. “tentu saja tidak oppa” seru sung young pelan. “oppa kau…”. “nona shin!?” seseorang wanita paruh baya memanggil sung young, dia adalah pemilik rumah sewaan yang ditempati sung young. “kau belum bayar bulan ini…kau baru pulang berbelanja ne?” seru wanita itu. Sung young hanya mengerakan kepalanya pelan tanda mengiyakan pertanyaan wanita itu. “kau sendiri?” seru wanita itu sambil melirik kesebelah sung young, sung young tak menjawab, dengan cepat sung young langsung mengambil 3 lembar 50000won dan memberikanya pada wanita itu. Lalu cepat-cepat wanita itu pergi dengan wajah aneh menatap sung young. “dasar penghayal, dari tadi bicara sendiri..” guman wanita itu pelan.
            Sung young tak sadar kalau dia sangat menyukai young saeng sejak dia melihat pertama kali young saeng disebuah reality show, saking sukanya sung young dia sampai menghayal kalau young saeng ada disekitarnya. Kadang sung young bicara sendiri, sung young tidak gila dia sadar semua yang dilakukan. Dia tau dia kesepian.
CKREKK!
Sung young membuka pintu rumahnya pelan, rumah sung young benar-benar sederhana, semua ruangan sampai perabotanya bernuansa putih, dari tembok tempat tidur bahkan sampai tvnya. Tapi itu semua akan berubah jika sung young menekan sebuah tombol didekat pintu, tombol itu berfungsi mengeluarkan ‘semuanya’, ya semua hal tentang HEO YOUNG SAENG, tembok kamarnya yang berwana putih polos akan berubah menjadi gambar besar young saeng berserta namanya yang digambar sendiri oleh sung young, akan muncul jika sung young menekan tombol rahasia itu. Selain tembok masih banyak hal yang akan keluar jika tombol itu ditekan dari foto young saeng, computer berisi semua video young saeng dan masih banyak lagi.
Setelah sampai rumah sung young langsung menuju dapur, dia mengeluarkan semua belanjanya dan memasukanya kelemari dan kulkas. Saat sung young hendak membuka pintu kulkas lagi-lagi sebuah gambar yang tertempel dipintu kulkas membuat sung young sulit bernapas.
“ah~ jinja?!” gerutu sung young kesal, tiba-tiba sung young merasa ada seseorang yang memeluknya dari belakang, meniup pelan punuk sung young. Hayalan young saeng kembali datang.
“saranghae~” serunya, sung young hanya terdiam, tangan sung young masih memagang pintu kulkas yang sudah terbuka sedikit itu.

# B2M
“kaja hyung!” seru young saeng pada managernya, hari ini adalah fansign nya dengan YES sebutan untuk fansnya, acara fansign ini diadakan didaerah gangnam.
“iya iya” seru manager young saeng sambil mengikuti young saeng yang menuju mobil.
Tring tring!
“handphone mu berbunyi” seru manager pada young saeng. Young saeng lalu mengambil handphonenya yang ada disaku jasnya.
From: hyung jun
hyung, semoga sukses ya hari ini ^^~
kumohon maaf kan aku karna tak bisa datang <3
To: hyung jun
Ne, gwenchana.
semoga perjalanan mu menyenagkan

Setelah membalas pesan hyung jun, young saeng menghela napas panjang berharap hyung jun datang keacaranya nati, tapi teryata hyung jun tak bisa datang, setidaknya si kuda liar aka jungmin bisa datang. Selain hyung jun, kyu jong yang tak bisa izin keluar dan sang leader yang sedang tak dikorea membuat young saeng sedih tapi mau apa lagi dia tak boleh egois. Setidaknya jungmin masih bisa datang.
Tring tring! Handphone young saeng berbunyi lagi.
From: jung min
hyung, aku masih ada latihan
sepertinya aku tidak bisa datang
emm, aku tak janji, kalau sempat aku akan datang
mianhae

“ige mwoya?! Ah kau juga tidak bisa datang?” seru young saeng kesal sendiri. “sudah kubilang mereka semua sedang sibuk” seru manager young saeng.“terkadang aku benci mereka” seru young saeng, dia sungguh sedih teman-temannya tidak bisa datang. “sudah, kita hampir sampai. Bersiap lah!” seru manager.
Hari ini fansign akan dimulai disebuah toko dvd di daerah gangnam, saat young saeng datang sudah lumayan banyak fans yang berkumpul diluar toko, karna acara termasuk spesial jadi setiap fans dipersilakan satu persatu masuk dan bertemu dengan young saeng.
“apa tidak papa hanya dua penjaga hyung?” seru young saeng pada managernya sambil asyik memberikan tanda tangan pada fansnya. “ah kurasa cukup, tidak banyak yang datang” seru manager meremehkan, padahal para YES yang mungkin sekitar 100 orang lebih sudah mulai tidak sabar dan mulai mengila. “kau yakin? Hem~. ah terimakasih” seru young saeng pada salah satu fansnya.
BRAK!
Baru saja dibicarakan, hal yang buruk telah terjadi, entah mungkin karna para fans yang tak sabar ingin bertemu young saeng membuat mereka melakukan aksi saring dorong satu sama lain agar bisa masuk kedalam toko. Sampai akhirnya young saeng merasa meja didepanya mulai mundur hingga mendorong badannya.
BRUK!KYAAA~!
Sekarang bahkan seorang fans jatuh tepat diatas meja young saeng.”YA!” seru young saeng, dia bingung harus berbuat apa, managernya malah sibuk sendiri mendorong fans yang hendak mendekat, sedangkan para penjaga juga tak ada yang membantu young saeng yang mulai merasa sesak karna para fans semakin mendekat dan menarik bajunya. Akhirnya young saeng nekat memaksa keluar dari toko itu sendiri dan hendak lari menuju mobilnya.
“yampun! Mereka semua kenapa bisa seliar itu?ah! darah!!” seru young saeng baru sadar kalau keluar darah dari keningnya saat iya berhasil keluar dari toko. “kyaaa~!! Itu oppa, kaja! Opppaaaaa” segerombolan yeoja mulai mengejar young saeng hingga young saeng lupa jalan menuju mobilnya. “astaga mereka mengejar ku!” seru young saeng sambil langsung berlari kemana saja mencoba menghindar masih dengan tangan kanan yang memegangi keningnya.
Young saeng benar-benar bingung harus lari kemana. “ya tuhan tolong aku” serunya sambil berlari. Young saeng tak sadar dia masuk kesebuah gang sempit lalu di gang itu dia menemukan sebuah pintu yang tak terkunci, akhirnya young saeng masuk kedalamnya.
“tidak terkunci!” serunya sambil masuk, “eh kemana oppa? Mungkin kesana! Ayo” seru suara dari luar. “eh ada pintu lagi?” seru young saeng teryata didalam pintu itu ada pintu lagi. “apa ini gudang ya?” seru young saeng lalu mencoba membuka pintu kedua itu, mungkin saja tak dikunci dan ada orang yang didalam yang bisa menolongnya.
Ckrek!
“apa aku salah dengar? Seperti ada yang membuka pintu” seru sung young, pelan-pelan dia menuju pintu dia berharap bukan orang jahat yang datang.
“kau! Muka tanpa ekspresi!” seru sung young dalam hati, dia hanya mengeluarkan ekspresi matanya yang dibulat-bulatkan karna kaget oang yang masuk kerumahnya adalah…
“nona…” BRUK! young saeng pingsan, mungkin akibat darah dari keningnya yang terus mengalir membuat young saeng langsung pusing dan tak sadarkan diri, untung saja sung young dengan sigap menagkapnya.
PLAK!            Sung young menampar pipinya pelan, dia takut dia menghayal lagi, tapi teryata tidak kali ini semuanya nyata, objek itu hidup! Dia bernapas dan tertidur manis diatas kasur bernuansa putih miliknya.
“apa yang harus ku lakukan? Sebentar lagi dia akan siuman” seru sung young histeris sendiri disamping young saeng. “ah~ mungkin aku sudah gila! Tapi aku tak mau dia pergi! Dia milik ku…” seru sung young sambil hendak menyentuh kepala young saeng.

POV young saeng

Yampun kepala ku berat, dan pusing…tunggu! Kaki? Tangan ku? Mulutku!? Kenapa tidak bisa digerakan dan…YA! siapa yang mengikat tangan dan kaki ku? Aigo! Kenapa mulut ku harus ditutup dengan sapu tangan seperti ini. Ah iya! Nona itu? Mana dia? itu dia!
Hai! Nona yang disana? Cepat lepaskan aku! Seru ku dengan bahasa orang tak bisa bicara, hey kenapa nona itu hanya menatap ku, cepat lepaskan! Seru ku sambil terus tak bisa diam, mencoba melepaskan tangan dan kaki ku, aku sudah seperti cacing saja -_-
 2 jam
3 jam
Ya! ini sudah malam! astaga nona ini masih diam tanpa kata, apa dia bisu? Tuli? Tunggu aku baru sadar kalau dia…ruangan ini penuh dengan foto ku? Dia fans ku? Ah aku lapar, astaga perut ku berbunyi lagi,dia menatap ku, ah aku tidak boleh menujukan wajah aneh ku.

POV young saeng END

“dia lapar? Haha aku tidak boleh sampai membuatnya mati kelaparan” seru sung young dalam hati lalu mendekati young saeng.
“huaaaaaa akhirnya kau melepaskan sapu tangan itu, huh~, hey? Siapa kau sebenarnya? Siapa nama mu? Dan apa mau mu? Kau tidak tau aku ini siapa? Kau fans ku ya?” seru young saeng tanpa henti.
“tak kusangka dia sangat cerewet” seru sung young dalam hati, dia tidak mau sampai bicara dengan young saeng, sung young yakin dia akan merasakan ‘itu’ lagi jika sampai bicara. Sung menyuapi young saeng tanpa sedikit pun menatap wajah young saeng, sedang kan young saeng terus bicara, dia penasaran dengan yeoja didepanya ini, dia tak sedikit pun bersuara bahkan napasnya saja tak terdengar.
“hey! Aku ingin buang air kecil jadi bagaimana?” seru young saeng pada sung young yang tidur dikasurnya sementara young saeng harus tidur dengan posisi duduk tidak jauh dari kasur sung young.
“hey! Apa yang kau lakukan!” seru young saeng panik, saat sung mendekatkan badanya ketubuhnya ,teryata sung young hendak mengendorkan ikatan yang ada ditangan young saeng, jarak antar mereka sekarang sangat dekat. “hemm..” young saeng mendengar suara sung young bernapas sekarang, young saeng perhatikan yeoja didepannya itu.
“sudah” seru sung young, dan lalu membuka kan pintu kamar mandi untuk young saeng. “kau bisa bicara?” seru young saeng tak percaya teryata yeoja yang dianggapnya gila itu akhirnya bersuara. Tapi sung young tak menjawab.
Setelah keluar dari kamar mandi young saeng kembali ketempatnya dan mencoba tidur biarpun posisinya sekarang tak nyaman, sung young berpura-pura tidur, sebenarnya sung young tak bisa tidur, ada Sesuatu ditubuhnya yang bergejolak, sung young pun tak tau apa itu.


            Silau cahaya matahari yang menyilaukan dari jendela membuat young saeng terbangun dari tidurnya. “hoaaam, hemm tunggu seperti ada yang aneh tapi apa?” seru young saeng.
“emm nona? Aku ingin buang air lagi” seru young saeng datar. “HIYAAA! PERBUATAN SIAPA INI?” seru young saeng histeris dikamar mandi saat melihat bibir bawahnya sedikit berdarah seperti ada yang…
“apa yang kau lakukan hah! Cepat katakan!” seru young saeng sambil terus mendorong badan sung young padahal kedua tangan dan kakinya masih terikat kencang. Young saeng terus mendorong sung young, PLAK! Sung young menampar young saeng pelan, mengakibatkan bibir young saeng berdarah.
“kau menampar ku? Tapi untuk apa hah? Aku yakin kau tak menampar ku jadi sebayhfdlkljsy” belum selesai young saeng bicara sung young sudak memasang sapu tangan dimulut young saeng lagi.

POV young saeng

Astaga ya tuhan bagaimana cara ku pulang? Ini sudah hari ke tiga aku hilang. Apa tidak ada yang mencari ku?! Aku terus membuntuti nona crazy ini, dia memasak, tidur dan mengambar…dia sangat suka mengambar diri ku, terbukti dari pertama kali aku melihatnya mengambar dia selalu menjadikan ku objeknya tapi gambar ku selalu nampak sedih, huh seperti itu kah ekspresi ku setiap waktu?
Malam ini, aku tidak boleh tidur! Aku yakin ada yang sesuatu yang terjadi karna setiap malam dia membiarkan bibir ku bebas dari sekapan sapu tangan itu.

POV young saeng END

POV sung young

Apa dia sudah tidur? Sepertinya sudah, kulambaikan tangan kanan ku mencoba mengecek apa dia sudah tertidur pulas atau belum, ku coba merasakan denyut nadin yang ada dilehernya, akan berbeda orang yang tertidur dengan yang tidak, hemm sudah tertidur.
Tangan ku seperti ditarik oleh magnet, entah apa yang membuat ku ingin membelai rambut orangenya tapi ku urungkan, aku bersujud dihadapanya, ku coba menatapnya, lagi-lagi ‘itu’ terlihat menarik, ku dekatkan bibir ku dengan bibir young saeng oppa, ku lumat pelan bibirnya, aku takut dia terbagun, lalu lama kelamaan ku lumat kasar bibirnya yang manis dan kenyal itu, sambil menciumnya ku perhatikan detail wajahnya, alis, kelopak mata, hidung sampai pipinya yang cubby? Haha aku terkekeh geli sendiri.
“oppa? Mm..mianhae. aku..aku saranghae~~” seru ku pelan. “kau menyukai ku?”. Bruk!! aku terjatuh dengan posisi aneh, aku terkaget, dia teryata dari tadi tidak tidur? Dia…astaga! Ku palingkan wajah ku malu.
“sudah kuduga kau melakukanya, tak ada yang bisa tahan dengan ini” serunya bangga. Aku langsung berdiri dan tidak memperdulikan kata-katanya, aku kembali kekasur ku.
“kau malu? Aku mengerti perasaan mu, selamat tidur nona crazy” serunya lagi.

POV sung young END

“sung young?” sebuah suara lembut membuat sung young menghentikan pekerjaan mengiris sayurnya. Seperti suara young saeng, apa hayalan sung young kembali, tapi sejak young saeng berada diruamahnya, sung young sudah tidak pernah berhayal lagi.
Sung young berbalik, dan benar suara barusan bukan hayalaan, tapi berasal dari young saeng sungguhan, tapi dari mana young saeng tau nama sung young.
“jadi nama mu sung young? Aku membaca dari surat yang tergeletak diatas meja” seru young saeng dan sung young hanya diam. Young saeng terus bicara dan mengikuti sung young masih dengan posisi kaki dan tangan terikat.
BRUK!
Young saeng terjatuh tepat ditengah-tengah ruang dapur, sung young mendekati young saeng yang seperti cacing kepanasan minta tolong untuk dibangunkan.
“cepat tolong aku!” seru young saeng, lagi-lagi sung young memasang sapu tangannya dimulut young saeng. “diam. Dan aku akan melepaskan sapu tangannya, juga akan membantu mu bangun” seru sung young , membuat young saeng kaget dan hanya bisa mengerkan kepala keatas dan kebawah, menurut.
Saat sung young sedang melepaskan sapu tangan yang terikat dibelakang kepala young saeng, young saeng dengan cepat mengigit kerah baju sung young kencang.
“emm!!” seru sung young mencoba melepaskan bajunya yang digigit young saeng tapi sayang hasilnya nihil. Tak lama gigitan itu lepas dan young saeng lansung mencium sung young. Mencoba membalas kejadian semalam yang dilakukan sung young. Young saeng mengigit bibir atas sung young membuat sung young mengeluarkan ekspresi wajah aneh yaitu mata yang dibesar-besarkan dan hidungnya yang kembang kempis menahan kesal. Young saeng tersenyum lucu melihat gadis didepannya itu.
“buahh~!” seru sung young setelah bibir young saeng lepas dari bibirnya iya langsung menarik napas.
“hhahaha baru seperti itu saja sudah…” kata-kata young saeng terhenti saat sung young menatapnya tajam.
“nona shin!? Apa kau ada dirumah?” seru seseorang dari luar, sepertinya wanita pemilik rumah yang disewa sung young. Sung young dan young saeng saling melirik satu sama lain, lalu sung young pergi untuk membuka pintu tapi sebelum itu sung young memasang sapu tangan pada mulut young saeng.
Ckrek! “nona shin? Emm aku hanya ingin memberitahu saja, besok ada pemeriksaan kepolisian, sepertinya ada orang yang diculik. Jadi ku harap kau mengizinkan mereka masuk rumah mu besok” seru wanita itu panjang lebar, mata wanita itu terus mencoba menerawang kedalam rumah sung young, wanita itu selalu melakukanya setiap mendatangi sung young di rumahnya.
“ya sudah aku…” PRANG! Belum selesai wanita itu bicara sebuah suara dari dapur terdengar. “apa kau ada tamu?” seru wanita itu penasaran. “tidak” seru sung young singkat. “baiklah, kalau begitu, sampai jumpa” seru wanita itu sambil berlalu pergi. Setelah wanita itu pergi sung young lalu kembali ke dapur.
Saat kembali kedapur sung young melihat posisi young saeng masih seperti tadi hanya saja sekarang semua barang yang ada di atas meja makan berserakan dilantai, teryata suara tadi berasal dari barang-barang yang sengaja young saeng jatuhkan. Sung young membuka sapu tangan yang ada dimulut young saeng, bukan kasian pada namja itu tapi sung young menyukai suara young saeng ingin rasanya mendengar young saeng bernyanyi langsung didepannya.
“huh untuk duduk saja aku harus susah payah, ya! kau dapat masalah sung young, kau tidak akan bisa menyembunyikan ku, polisi akan menemukan ku besok” seru young saeng sekarang dengan posisi duduknya dilantai.

            Malam hari young saeng merasa ada seseorang yang menyeret badanya, benar teryata sung young sedang menyeret tubuh young saeng entah mau dibawa kemana young saeng.
“YA! kau shin sung young apa yang kau lakukan?! Kau mau membawa ku kemana?” seru young saeng tapi seperti biasa sung young tak menjawabnya.
“kau tidak bisa hidup seperti ini terus shin sung young!” seru young saeng membuat sung young berhenti menyeretnya. “apa peduli mu? Ini hidup ku” seru sung young sambil menatap sinis young saeng. “aku tau tapi…sampai kapan kau hidup seperti ini? Sendiri, terpencil dan..kesepian. semua orang didunia ini hidup saling berhubungan dan ketergantungan, mereka tidak bisa hidup sendiri” . “buktinya aku bisa, aku tidak butuh siapa pun didunia ini, aku…ayah ibu mereka tak pernah memperdulikan ku, mereka bahkan tidak tau kalau aku sakit” seru sung young, teringat kejadian 3 tahun yang lalu saat sung young masih belum menjadi sung young yang pendiam seperti sekarang, sung young dulu si pering yang lembut dan penyayang, hingga sebuah kecelakaan yang tidak sung young ketahui telah membuat orang yang disayanginya pergi untuk selamanya, orang itu berjanji datang menemui sung young tapi orang itu tak kunjung datang, semua orang, teman, ibu, ayah, sung young merahasiakannya dari sung young, mereka tak mau sung young sampai tahu kalau orang itu sudah tiada. Sejak saat itu sung young merasa tak ada yang peduli padanya dan dia mulai merasa dirinya hanya ingin hidup sendiri tanpa orang yang lain.
Tak terasa air mata sung young mengalir saat mengingat semua hal itu. “mungkin karna kau tak memberitahu mereka, terkadang ada dimana kau harus diam, tapi ada dimana kau harus memberitahu persaaan mu pada orang disekitar mu…aku kadang memberitahu orang-orang yang dekat dengan ku kalau aku sedang kesal, sedih atau kecewa tapi -_- kadang mereka tak peka, huh malangnya diri ku, tapi aku yakin jika kau memberitahu mereka, kau akan merasakan suatu kebebasan dalam hati mu yang tak bisa kau ungkapkan.” Seru young saeng sambil tersenyum, menujukan lesung pipi nan panjang miliknya.
“jadi kau mau membawa ku kemana?” seru young saeng lagi. “kegudang” seru sung young singkat. “oh kegudang…MWOYA?! Gudang? Untuk apa?” seru young saeng lagi-lagi sung young tak menjawab dia mengeret paksa young saeng.  Sesampainya digudang yang letaknya didekat dapur sung young langsung menyuruhnya berdiri dan mengikat kedua tangan young saeng keatas, lalu membiarkan kakinya begitu saja tanpa diikat.
“ya sung young, kau sungguh sadis melakukan ini…ah tapi polisi akan tetap menemukanku hahahaha” seru young saeng puas, tentu saja polisi akan menemukannya pikirnya, ini kan hanya kamar kecil didekat dapur, tapi young saeng salah kalau berpikir seperti itu, gudang kecil ini sudah sung young ubah menjadi sebuah tempat rahasia jika sung young menekan tombol didekat pintu depan. Gudang itu mempunyai tembok ganda yang akan menutup jika ditekan tombol rahasia dan polisi tidak akan menemukan young saeng sekali pun young saeng berteriak karna gudang itu akan berubah menjadi tempat penyimpanan makan sederhana.
“apa gudang rahasia? Apa maksudnya? Ya sunjhhgfuff” lagi-lagi sung young langsung membekap mulut young saeng, sebelum pergi sung young tersenyum aneh pada young saeng.
“ya apa maksud senyum tadi? Tapi itu terlihat manis.astaga! apa yang kupikirkan, bagaimana sekarang? Polisi tidak akan menemukan ku, lalu aku kan disini, terjebak selamanya bersama …sung young?” entah lah pikiran-pikiran yang terlewat jauh bermunculan diotak young saeng mungkin sekarang dia memikirkan mempunyai…ehem!

            Hari ini, ya. sung young mengubah sedikit dandannya, dia yang biasa tampil cuek dengan kaos dan celana pendek sekarang memakai dress yang manis. Menurutnya ini akan membuat orang yang melihatnya tak menggapnya aneh termasuk polisi nati. Sung young belum melihat young saeng dari kemarin malam terakhir dia mengurung young saeng di gudang rahasia.
Tok tok! Terdengar suara orang mengetuk pintu rumah sung young, segera sung young membuka pintu rumahnya teryata benar polisi yang datang.
“permisi, kami dari kepolisian. Karna sering terjadi penculikan akhir-akhir ini jadi kami hanya memastikan jika rumah anda aman…” seru seorang polisi berbadan gagah nampak sepertinya berumur 40 tahun. “nde, jadi apakah kami boleh memeriksa rumah anda nona…” seru seorang lagi yang lebih muda nampaknya. “shin sung young” seru sung young menyambung kata-kata polisi itu. “silakan…”  seru sung young sambil mempersilakan kedua polisi itu masuk.
“kau tinggal sendiri nona sung young?” seru polisi yang lebih tua sambil matanya terus memperhatikan tiap detail rumah sung young.
“nde, aku tinggal sendiri dikorea, ayah dan ibu ku tinggal di china” jawab sung young sambil mengikuti dua polisi itu dari belakang.
“kau orang asing?” seru polisi yang lebih muda, “bisa kami lihat kartu pengenal mu?” seru polisi yang satunya.
“ini, ayah dan ibu ku adalah warga asli korea selatan” jelas sung young kali ini sambil memberikan kartu identitasnya.
“kau seorang penerjemah?” seru pak polisi yang lebih muda, dari tadi terus memperhatikan sung young.
“nde, tapi hanya penerjemah buku dan artikel saja” jelasnya.
“kenapa kau mencari rumah sewa yang seperti ini? Kecil, terpencil dan…” seru pak polisi itu lagi.
“karna pekerjaan ku yang membutuhkan banyak konsentrasi, lagian biar pun terpencil tapi tempat ini cukup nyaman bagi ku yang tinggal hanya seorang diri pak”.
“oh, ini tempat apa?” seru polisi yang lebih muda dan sok tahu itu.
“penyimpanan makanan” seru sung young.
“boleh kami melihatnya?” seru polisi itu lagi.
“ne tentu saja, silakan” seru sung young sambil membiarkan dua polisi itu mengecek tiap sudut ruang penyimpanan makan yang aslinya gudang rahasia itu.
“hemm baik lah nona sung young rumah anda aman” seru pak polisi yang lebih tua.
“jadi jika terjadi atau kau melihat hal aneh dan mencurigakan, segera hubungi kami ne!” seru pak polisi yang sangat muda dan ganjen yang terus memperhatikan sung young. “nde” seru sung young sambil mengantar kedua polisi itu keluar dari dalam rumahnya.
Setelah kedua polisi itu pergi, sung young segera pergi ketempat young saeng disekap. Saat sampai di gudang young saeng sedang tertidur, tunggu dia tertidur atau…
“hey!? Ireona! Ya! kau tak dengar?” seru sung young sambil menepuk pelan pipi young saeng tapi young saeng tak kunjung membuka matanya, sung young hampir lupa kalau dari kemarin young saeng belum makan.
Segera sung young membuka sapu tangan yang membekap young saeng lalu membuka kedua ikatan tangan young saeng, lalu sung young berlari mengambil air dingin dari dalam kulkas dan menyiramkannya pada young saeng.
“bah! Huaa apa-apaan ni? Dingin~” seru young saeng sadar dan membuka matanya. “kau tidak apa-apa?? Hey?” seru sung young panik. “tidak papa hanya lapar” seru young saeng jujur dan sung young hanya tersenyum. Baru beberapa detik young saeng merasa bebas karna tangan ya tak diikat, sung young sudah memasangnya lagi.
“ya! sung young kapan kau akan melepaskanku?” seru young saeng polos sambil duduk manis dikursi meja makan didapur, menunggu sung young membuatkan makanan untuknya. “besok” seru sung young singkat. “jinjja? Kau bercanda ne?” seru young saeng tak percaya dan sung young hanya diam tak menjawab.
#B2M
“ya! hyung ini sudah hampir seminggu kemana young saeng hyung pergi?” seru hyung jun yang terus mondar mandir didepan manager young saeng.
“aku juga tak tahu, dia menjatuhkan handphonenya” seru manager.
“ini sudah hampir seminggu” seru jungmin yang dari tadi memperhatikan hyung jun.
“aku juga tau tapi polisi belum mendapatkan jejak young saeng, astaga kemana dia” seru manager stress.

            Besok malam sung young akan melepaskan young saeng berarti ini malam terakhir dia melihat young saeng karna sung young tau dia tidak akan bertemu young saeng lagi.
“sung young? Emm aku tahu kau tidak banyak bicara..tapi hari ini kau aneh, lebih diam dari biasanya.  Kau tidak papa kan?” beo young saeng pada sung young yang sedang tertidur tak jauh dari tempat dia terduduk sekarang. “huh” seru sung young, young saeng hanya mendengar sung young dari tadi menarik napas panjang.
“sung young…” seru young saeng, “shiiin suuuuuung yooooouung!” seru young saeng lagi, tapi sung young terus diam dan akhirnya karna kesal sung young mengubah posisi tidurnya, berniat melihat namja yang terus memanggilnya itu.
DUG! Saat sung young membalikan badannya, young saeng sedang berada dibelakangnya membuat kepala mereka berdua saling berdekatan. Sung young membulatkan matanya kaget.
“ini malam terakhir kita apa kau tak mau melakukan sesuatu pada ku?” seru young saeng sambil mengeluarkan evil smile-nya. Sung young semakin membulatkan matanya.
“a a aku..” seru sung young gugup, “hahaha wajah mu lucu jika sedang seperti itu” seru young saeng membuat sung young  hendak memalingkan wajahnya tapi segera dicegah oleh young saeng dengan cara mencium bibir bawah sung young. Awalnya sung young hanya diam tak membalas ciuman itu tapi lama kelaman young saeng membuat sung young membuka mulutnya dan mulai mencari lidah sung young, membuat sung young pun akhirnya tak tahan untuk ikut bermain dengan cara melumat bibir atas young saeng yang lebih tebal dari bibir bawahnya itu.
Saat membuka mata pagi harinya sung young sangat terkejut dia ada dilantai sedang dipeluk oleh young saeng, bagaimana bisa ikatan tangan dan kaki young saeng terlepas, bisa gaswat, jangan-jangan tadi malam dia dan young saeng…
“ah~ dingin” guman young saeng sambil memeluk erat sung young, sung young terpaku tak berdaya. “oppa” seru sung young pelan, memberanikan diri memanggil young saeng dengan sebutan itu.
“hm?” seru young saeng sambil tersenyum tapi tak membuka matanya sedikit pun. “lepaskan” seru sung young. “kau lepaskan aku dulu nati aku melepaskan mu” seru young saeng. “cepat lepaskan” seru sung young datar. “tidak mau” seru young saeng . BUUK! “AHHK!” sung young menyikut perut young saeng keras.
“kalau aku bilang lepas ya lepas! Rasakan!” seru sung young puas melihat young saeng merintih kesakitan dilantai. “kau benar-benar ya ah perut ku”.
 Young saeng sekarang sedang memperhatikan sung young sedang membuat sarapan, kali ini tidak dengan tangan terikat atau kaki bahkan mulutnya yang dibekap sapu tangan, sekarang dia BEBAS!
“suit suit~” seru young saeng bersiul sambil memperhatikan sung young. “jangan ganggu aku” seru sung young datar. “memang apa yang akan kau lakukan jika aku menganggu mu?” seru young saeng sambil melingkarkan tangannya di pinggang sung young.
“fuuuhh~” sung young sudah tidak kuat, sejak dibuka dari ikatannya young saeng bagai anak anjing yang sangat lucu yang selalu mengajak sung young ‘bermain’.
“oppa? Gomawo ne” seru sung young pelan sambil masih asyik memotong sayur. “terimakasih untuk apa?” seru young saeng tak mengerti. “terimakasih sudah menyadarkanku dari pikiran gila yang membuat hidup ku seperti sekarang” seru sung young, young saeng membalikan badan sung young menghadapkan pada dirinya.
“kau…berjanji lah pada ku akan kembali seperti kau yang normal” seru young saeng, “kau pikir aku tidak normal?!” seru sung young. “mana ada gadis normal yang menyekap pria setampan dan selucu ku dirumahnya?” seru young saeng. “ya! aku sudah menolong mu kalau tidak kau akan tamat ditangan para fans gila mu itu” seru sung young mulai kesal. “kau juga fans ku yang gila” seru young saeng. “ya! oppa!” seru sung young memukuli young saeng. “ya! letakan pisau mu itu!” seru young saeng ngeri melihat sung young memukulinya dengan tangan kiri sementara tangan kanannya memegang pisau. “eh hehe mianhae”.
            Jam dinding sung young sudah menujukan jam 11 malam tepat dan sung young belum juga mengantarkan young saeng pulang.

“hey! Kau mau mengantarkan ku semalam apa?” beo young saeng. “siapa bilang aku mau mengantarkan mu?” seru sung young yang asyik mengambar. “tapi kau bilang hari ini kau akan membebaskan ku?!” seru young saeng panic, iya takut sung young berubah pikiran. “iya, tapi bukan aku yang mengantarkan mu oppa” seru sung young masih asyik pada aktivitasnya tanpa melihat wajah panik young saeng. “lalu siapa? Eh ada yang mengetok pintu” seru young saeng, tak lama sung young membuka pintu muncul lah dua ahjjusi berbadan gedut.
“tunggu sebentar ne” seru sung young pada kedua orang itu.
“ah kau mau mereka yang mengatarkan ku..eh sung young untuk apa tali itu lagi?” seru young saeng, iya mulai takut melihat sung young mendekat padanya dengan dua tali yang biasa untuk mengikat dirinya.
“mereka akan mengantarkan mu tapi tidak dengan seperti ini, hahahaha” seru sung young sambil tertawa jahat dan langsung mengikat young saeng lagi, young saeng tak bisa melawan tenaga sung young sangat besar ‘terkadang’ membuatnya tak kuasa melawan. Akhirnya young saeng pulang dengan kaki dan tangan di ikat tak tertinggalan dengan sapu tangan yang membekap mulutnya, sung young sungguh sadis, young saeng diantar dengan mengunakan mobil pengangkut sayur dan tubuhnya lasung digeletekan tanpa dosa didepan kantor B2M oleh kedua ahjjusi itu, itu permintaan sung young langsung.
“SHIN SUNG YOUNG!!!! AKAN KU BALAS KAU!” batin young saeng sambil terus mengeliat seperti cacing didepan gedung B2M.
END

AFTER STORY
“dimana orang yang mencari ku?” seru young saeng pada resepsonis yang berjaga dilobby B2M, ada tamu untuk young saeng.
“dia ada menunggu disana tuan” seru resepsonis itu. Segera young saeng menghampiri seorang  yang sedang berdiri sambil melihat keluar gedung B2M. young saeng mengingat-ingat cara berpakain orang itu tak pernah iya lihat sebelumnya, seorang gadis berambut hitam sepundak dengan setelan kantor lengkap dengan high heels dan tas juga dokumen ditangan, gadis itu memakai baju serba berwarna coklat, jas, dan rok selutut yang berwarna senada yang membuatnya nampa elegan dilihat dari belakang.
“apa kita pernah bertemu?” seru young saeng. “ne!” seru gadis itu sambil membalikan badanya. “kau?” seru young saeng tak percaya, gadis yang dia pernah lihat yang selalu mengunakan baju namja seperti hoodie, jaket baseball sekarang mengunakan baju sefeminim itu, shin sung young lah gadis itu.
“oppa? Kau meninggalkan ini” seru sung young sambil meujukan sebuah gelang. “kau?! Dasar…hey, mwoya? Jinjja? Kau salah satu pegawai disini?” seru young saeng kaget saat melihat IDcard  pegawai B2M mengantung dileher sung young.
“ne! Bagian kreatif, mohon bimbinganya” seru sung young sambil tersenyum dan membukuk. “ah jinjja! Kau..” young saeng masih tak percaya.
“ya sudah aku pergi dulu keruangan ku ne. annye…” . “tunggu aku juga mau kelantai 5” seru young saeng mengikuti sung young dari belakang.
“lantai 5 kan?” seru young saeng sambil memencet tombol no 5, dan pintu lift pun tertutup.
DEG DEG! Entah apa yang terjadi pada young saeng, tubuhnya seperti kena bara api, panas melihat sung young berdandan semanis itu.”sung young?” seru young saeng. “ne oppa?” seru sung young sambil memperhatikan young saeng yang nampak aneh.
“a a aku..” BRUK!! young saeng menarik tubuh sung young menghepaskannya sedikit keras, tangan kiri young saeng memegang keras punuk sung young sementara tangan kanan nya mengepal keras kedinding lift seperti menahan sesuatu. Sekarang mereka berada disebelah deretan tombol lift, lift masih terus naik menuju lantai 5.  Young saeng perlahan mencium hidung mancung sung young lalu melanjutkannya keleher, dia tidak mau langsung ke ‘intinya’ iya ingin membuat sung young membuka mulutnya dulu. “andwae! Ah sss~ ah jinja! Ah” seru sung young merasakan gejolak di dirinya saat young saeng melumat lehernya frontal, “oppa nati ada yang melihat” seru sung young. TRING! Terdengar suara lift terbuka, mereka baru sampai lantai 3, pintu akan terbuka setiap sampai lift berikutnya, tapi young saeng dengan cekatan cepat memencet tombol agar tidak ada orang yang masuk dan melihat. Young saeng lalu melanjutkan permainanya,terus sampai lantai 5…
TRING! “huaaaaa hyung apa yang kau lakukan?!” seru sebuah suara yang tak asing ditelingga young saeng, mata young saeng langsung membulat kaget dia tau itu suara hyung jun. “hyung kau sungguh….DAEBAK!” seru suara yang lain itu pasti si rusuh satunya, jungmin pastinya.
“kalian? Sedang apa” seru young saeng, sung young langsung membereskan baju dan rambutnya yang berantakan karna ‘bermain’ barusan. “apa tidak ada tempat lain” seru sebuah suara yang sangat datar tapi penuh makna, hyun joong menatap sinis young saeng sambil lalu masuk kedalam lift. “permisi aku harus pergi” seru sung young pergi begitu saja. “ya sung young…astaga~” seru young saeng pasrah.
“hahaha hyung kau benar-benar…joa joa, kaja! Kita kelantai bawah lagi” seru kyu jong sambil merangkul young saeng. TRING!  Lift tertutup lagi.“tidak ada tanda dilarang ‘bermain’ didalam lift ya?” seru hyung jun mengejek young saeng. “sayangnya tidak, tempat ini sudah sangat ter-tu-tu-p” seru jungmin memberikan penekan pada setiap huruf. Sementar hyun joong memesang wajah iri bercampur kesal, kyu joong mencoba menahan tawanya tak tega melihat young saeng yang tertunduk karna malu.

THE END


Mianhae banyak typo nya ^^”

gua suka banget sumpah ama ni couple >O< young couple TOP begete!
>< aaaaa~ couple hyunTa mana? Mana?! TT kaga laku#gubrak


 FB Link: Oneshoot


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog
©2014 FF501. Powered by Blogger.

Newest Updates

Popular Posts

- Copyright © Fanfiction for SS501 -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -