Posted by : Zusli zuSaeng Triple'S
Monday, June 9, 2014
Details:
Title : Sorry I’m Sorry
Author : Song Hyo Ae
Genre : Fantasy, Romance, Brothership
Category : All age
Casts:
-
Kim Hyung
Jun
-
Song Hyo Ae
-
Other
SS501’s personnel
-
Other cast
Malam ini, perasaan ku benar-benar
campur aduk. Sunbae.. ah, ania.. Aku harus belajar memanggil nya Jungmin Oppa
sekarang, setelah kejadian siang ini. Dia menyatakan cinta pada ku!! Kyaaa!!
Hhehe.. Aigo! Aku jadi seperti orang
gila, gila karena mencintai mu Oppa. Ck, sekarang masalah nya tinggal 1! Eotteo
menangkap penguntit yang sudah hamper 2 bulan ini mengintai ku?
Heum, sebenar nya aku tak pernah melihat
nya langsung. Hajiman, aku memang merasa ada yang mengintai ku dengan tatapan
yang tajam. Polisi sudah ku hubungi, mereka berjanji akan segera mengamankan
orang itu.
Ah! Aku sampai lupa memperkenalkan
diri..
Naneun
Song Hyo Ae Imnida. Yeoja berumur 19 tahun, mahasiswi dari Kyonggi University
College of Art. Universitas yang sama dengan Jungmin oppa, nae namjachingu ku
sekarang.
Sreett...
Ck,
itu pasti penguntit nappeun itu! Mengganggu orang saja, lebih baik aku masuk
sekarang sebelum dia mencelakai aku. Tapi sebuah tangan besar dengan sigap
menahan lengan ku.
“Kyaaa!!” aku menjerit sekeras mungkin
agar semua orang mendengar, supaya penguntit ini di tangkap.. Tapi..
“Ya! Chagi-ah? Waeyo? Ini aku,
Jungmin..” Jungmin oppa langsung mendekap ku dalam pelukan nya. Omo! Ini
sungguh memalukan! Mengira namjachingu sendiri penguntit sialan itu!
“Mianhae,
oppa.. Aku tak tau kalau ini kau” bisik ku, membalas pelukan nya seraya
memejamkan mata. Menghirup dalam-dalam cologne yang tercium dari tubuh nya, ini
bisa membuat ku lebih tenang sekarang.
Dada nya bergerak perlahan, menarik
napas dalam sebelum berbicara “Apa kau begitu ketakutan karena penguntit itu?”
Tanya nya, suara nya terdengar jelas dia khawatir.
Aku mengangguk lemah dalam pelukan
nya “Hajiman, aku lebih takut jika oppa melirik yeoja lain” ucap ku, polos.
Tubuh Jungmin oppa bergetar pelan karena tawa, ia langsung menghentikan tawa
nya begitu aku mendongak untuk menatap
nya.
“Mwoya? Wae kau berpikir begitu?”
Tanya nya, geli. “Dengarkan aku!” Ia menangkup wajah ku dengan kedua tangan dan
menatap ku hangat “Kau tau aku popular, banyak yeoja yang mengejar ku, kundae
kau satu-satu nya yeoja yang tak melirik ku..”
“Apa itu istimewa?” Tanya k,
berlagak acuh. Dia mendengus menira aku belum juga mengerti. Oh! Ayolah,
oppa... Aku mahasiswi semester 2 yang jenius.
“Mullon, kau sangat istimewa. Yeoja
lain berhasil ku dapat dalam satu menit. 1 tahun itu waktu yang lama untuk
mendapatkan mu, Hyo Ae..” sekarang ia malah mempoutkan bibir nya, membuatku
gemas dengan mimik wajah nya itu.
Cup~
Reflex ku kecup bibir nya sekilas, membuat mata kami
berdua membulat shock. Hening kemudian~
Omo!
Pabbo! Itu ciuman pertama ku dan aku yang memulai nya?! Oppa pasti
berpikiran buruk tentang ku sekarang. Jeongmal Hyo Ae pabbo!!
Setelah hening beberapa menit, tawa
Jungmin oppa malah meledak. Mwo? Adakah sesuatu yang lucu terlewatkan oleh ku
tadi? Aku hanya menatap Jungmin oppa dengan tatapan bertanya dengan reaksi aneh nya.
“Neo.. benar-benar di luar dugaan,
sikap mu benar-benar di luar dugaan” kata nya, berusaha menghentikan tawa nya
“Aku beruntung memiliki mu, miss Bunglon..”
Pletak~
Ku sentil dahi nya sambil memasang
wajah kesal “Ya! Apa itu bisa di sebut panggilan sayang! Oppa menyebalkan!”
jerit ku, Jungmin oppa sampai tersentak kaget. Biar tau rasa namja ini,
meski dia namjachingu ku.. Tak boleh
mengatai ku seenak nya!
“Omona! Aku hanya bercanda, chagi..”
bujuk nya, wajah nya yang kelihatan benar-benar ketakutan sangat kyeopta. Untuk
sementara lebih baik begini saja, menyenangkan juga.. kkk..
“Shireo, aku malas bicara dengan
oppa!” ku hentakkan kaki ku ke dalam rumah dengan di ikuti Jungmin oppa yang
masih memohon untuk di maafkan.
Melupakan sesuatu yang sedari tadi
aku khawatirkan, tak mengetahui jika hal itu sangat berbahaya akibat nya di
kehidupan ku.
# # #
“Hyo Ae!” serta merta aku berbalik
untuk melihat yang memanggil ku, ah.. Kyu Jong Sunbae, chingu Jungmin oppa..
Dia berlari ke arah ku tergesa-gesa “Hyo.. ah, chakkaman.. Biarkan aku bernafas
dulu..”
Aku tertawa pelan “Waeyo sunbae?
Lagipula tak ada yang menyuruh mu berlari tadi” ledek ku, jahil.
Kyu Jong Sunbae tertawa karena
ucapan ku, jari telunjuk nya mengayun-ayun di depan wajah ku “Ck, kau jadi
pemberani semenjak jadi yeoja Jungmin, ”keluh nya “Kau lebih manis jika jadi
yeoja pemalu, kau tau itu Hyo-ah~?” goda nya.
“Ya! Akan ku adukan Jungmin Oppa
kalau Sunbae menggoda ku ne?” ucap ku setengah mengancam.
“Anio, anio, kau mau aku di tendang
kuda gila itu?” Tanya Kyu Jong Sunbae, was-was.
Lagi-lagi aku tertawa karena
kata-kata nya “Arasseo, ada apa oppa memanggil ku tadi?”
“Jungmin ada mata pelajaran
tambahan, mungkin akan lama jika menunggu nya.. Kau bisa pulang sendiri?” Tanya
Kyu Jong Sunbae.
Deg!
Sendiri? Ini kusudah gelap, eotteo
kalau ada penguntit itu?
“Hyo Ae?” panggil Kyu Jong Sunbae,
tangan nya melambai-lambai di depan wajah ku lambat. “Kau bisa kan? Mianhae,
aku satu kelas dengan Jungmin, jadi tak bisa mengantar mu juga.” Sesal nya.
Aku mengangguk perlahan “Gwaenchana,
sunbae.. Aku akan pulang dengan nae chingu.” Jawab ku, asal. Kyu Jong Sunbae
menghela nafas lega lalu pamit pergi ke kelas nya sebelum pelajaran di mulai.
Yah, sudahlah.. Aku hanya bisa
berdoa pada Tuhan supaya penguntit itu sedang sakit.. :p Konyol sekali ne?
Habis mau bagaimana? Nae chingu sudah pulang lebih dulu sedari siang tadi.
Huft.. Sial nya halte ini juga sepi
sekali. Ku lirik jam tangan ku, pantas! Ini sudah hamper jam berakhir nya bus.
Omo! Semoga aku dapat bus untuk pulang.
“Dingin..” keluh ku, pelan. Aku lupa
membawa sweater atau semacam nya juga hari ini. Yang bisa ku lakukan hanya
menundukkan kepala untuk hal sial hari ini.
Tiba-tiba sebuah bayangan besar
menaungi ku, saat mendongak, terlihat seorang namja tampan tapi kulit nya
kelewat putih untuk ukuran seorang namja dewasa. Terlihat dari mata dan juga
gerak-gerik nya, dia tengah mabuk! Bahaya!
“Yeppeuda, neomu yeppeuda..” bisik
nya, selembut angin.
Aku masih bisa mendengar pujian nya
itu, tapi ada perasaan lain yang ku sadari sebelum aku mengucapkan terima
kasih. Perasaan ku saat orang ini di dekat ku
dan saat penguntit itu membuntuti ku, sama!
Dengan panik aku berusaha menjauh
dari namja ini, tapi tangan nya yang sedingin es menarik lengan ku dengan kasar
hingga aku kembali tersentak ke hadapan nya. Perasaan ku benar-benar kacau, aku
tak tau harus apa..
“Agaeshi, aku sudah cukup sabar selama
beberapa bulan ini..” mata coklat nya menatap ku sendu “Aku tak bisa menunggu
lebih lama lagi setelah melihat mu dengan namja itu” lirih nya.
“Lalu apa mau mu eoh?!!” bentak ku,
gusar.
Dia tersenyum kecil tapi senyum itu
bahkan lebih bisa di sebut sebagai seringai yang menakutkan “Jadi lah pasangan
abadi ku..”
CResshh..
“Akhhh...” suara teriakan ku hanya
terdengar pendek, nafas ku tercekat seolah berlari ketakutan karena namja ini
dengan sigap mengigit leher ku dan menghisap darah ku dengan rakus nya.
Tapi meski terasa menyakitkan,
kesadaran ku tak kunjung menghilang. Ini benar-benar menyiksa ku.. Jungmin
oppa, tolong aku..
Beberapa saat kemudian, namja itu
menjauh dari leher ku yang berdarah-darah dan segera menggendong ku ke pundak
nya seperti penculik di televise. Hidung ku langsung mencium bau mint yang
pekat di tubuh nya.
Entah apa yang di lakukan namja ini,
aku tak begitu perduli. Rasa sakit di leher ku ini lebih menyita pikiran ku,
angin yang berhembus lembut pun tetap membuat luka ini terasa panas.
Rasa nya leher ku ini di rendam
dalam batu bara yang menyala-nyala, dan parah nya! Rasa panas itu kian menyebar
ke seluruh tubuh, membakar sampai ke tulang-tulang ku dan membuat darah ku
mendidih.
Tak lama terdengar suara serak
seorang namja “Ya! HyungJun! Apa yang kau lakukan?!” Nuguseyo? Apa HyungJun itu
adalah nama namja nappeun yang menggendong ku ini?
“Jangan bertanya sekarang, Hyung!
Waktu nya tak tepat!!” bentak nya, kesal.
Aku merasa di baringkan ke tempat
lembut dan empuk. Sebuah tangan dingin bersarang di leher ku yang terluka,
seolah berusaha menghentikan pendarahan di sana, dan kurasa itu memang sedikit mengurangi rasa sakit nya.
“Igeo! Rantai dia” sebuah suara
namja lain terdengar oleh ku, serta suara nyaring besi yang berbenturan. Itu
pasti rantai yang sangat besar.
“Kurasa tak perlu, hyung. Dia bahkan
tak bersuara sejak ku gigit tadi..” jawab Hyung Jun, kurasa kan tangan nya
menyentuh tangan ku yang mengepal karena menahan sakit.
Ingin sekali ku sentak jauh-jauh
tangan nya dari ku, tapi apa daya? Tangan ku bahkan gemetar hebat saat ingin
bergerak, seolah benar-benar rapuh.
“Jinjja? Ah, daebak!” Sebuah suara
yeoja, apa ada yeoja di antara mereka? Tega-tega nya melihat keadaan ku seperti
ini dan dia malah memuji ‘daebak?!’. “Padahal dulu, saking sakit nya aku tak
tahan untuk tak menjerit” imbuh nya.
“Sssttt.. Sung Young-ah..” peringat
seorang namja yang tadi ku dengar menawarkan rantai pada HyungJun.
“Cerita kan di luar sekarang..”
suara namja yang menyambut pertama kali terdengar kembali, kali ini suara nya
terdengar menahan emosi.
Hening.. Kurasa mereka sudah keluar dari sini,
meninggalkan aku yang menderita karena siksaan ini. Jika ajal datang, mungkin
itu suatu keberuntungan buatku.
~ ~ ~
“Seminggu sudah..” bisik Hyung Jun di
dekat ku, suara nya sarat kesedihan “Kau tak akan bangun kah?”
Sebenar nya rasa sakit di tubuh ku
sudah hilang dari semalam, tapi entah kenapa tubuh ku jadi mati rasa sekarang,
juga tak bisa di gerakkan sama sekali.
“Jun, sebaik nya kau minum sedikit
dulu” bujuk seorang namja, yang selalu ku dengar HyungJun memanggil nya Young
Saeng Hyung. “Kau sudah seminggu penuh tak minum, apa kau tak lihat kondisi mu
sekarang?”
Hening sesaat..
Suatu bau menusuk indra penciuman ku
yang semula buntu, bau yang menyengat tapi terasa menggoda ku. Kurasakan tanpa
sadar aku menelan saliva, indra-indra lain dalam tubuh ku mulai merespon.
“Anio hyung.. Bawa kembali ke dapur,
aku tak haus..”
Byuurr...
Cairan berbau dan kental itu tak
sengaja tertuang ke mulut ku. Refleks ku buka mata ku, lidah ku menjilati
cairan yang sedikit tumpah di mulutku perlahan. Menikmati setiap tetes yang
ada.
“Ah! Kau sudah bangun!” teriak namja
berpipi tembam, ku yakin dia Young Saeng, wajah nya sedikit terkejut karena
awal kesadaran ku justru karena darah yang seperti nya tak sengaja tumpah
karena dia dan HyungJun saling mendorong gelas.
Ku lihat HyungJun langsung merebut
gelas wine berisi darah dari tangan Young Saeng begitu melihat aku duduk, masih
menatap darah itu dengan mata lapar.
“Kajja habiskan, setelah itu kita
keluar untuk cari makanan lain” bujuk HyungJun, bersemangat.
Logika ku tak berjalan semesti nya
karena rasa haus yang membuat tenggorokan ku kering kerontang. Ku sambar gelas
darah itu, dan meminum nya sekali teguk.
“Oh, sudah bangun rupa nya..”
Seorang yeoja berparah yeppeo melangkah masuk. Rambut nyadi potong pendek
seperti namja, tapi ia masih terlihat
sebagai yeoja yang neomu yeppeo.
Setelah melihat sekeliling ku, baru
ku ketahui tempat ku berbaring adalah batu yang di lapisi kulit berbulu,
beruang atau mungkin hewan lain yang mempunyai bulu setebal ini. Di ruangan..
ah, ania.. ini seperti sisi dalam goa yang di hias sedemikian rupa.
Bahkan tak ada jendela di setiap sudut
nya.
“Kau mau cari ma..”
Plakk!!
“Yak!” jerit Sung Young, mata nya
melotot shock karena aku menampar pipi HyungJun hingga sudut bibir nya
berdarah.
“Nappeun! Kaua piker kau nugu?!
Menjadikan aku makhluk terkutuk!” bentak ku, sebuah geraman terdengar keluar
dari mulut ku hingga membuat ku diam. Aku tau aku makhluk apa sekarang.
“Mianhae..” bisik nya, lemah.
“Hyo Ae? Itu nama mu, bukan?” Tanya
Young Saeng “Ah, panggil aku Oppa.. aku tau kau benar-benar shock dengan
keadaan mu, tapi Hyung Jun tak sepenuh nya bersalah, kau harus dengarkan
penjelasan nya lebih dulu” bujuk nya, bijak.
Ku tatap satu persatu wajah di sana,
“Mwo? Penjelasan dari makhluk berdarah dingin seperti kalian?” Tanya ku, sinis.
Sreett...
Ku dengar sesuatu bergerak cepat
dari luar ke dalam ruangan tempat ku berada dan Plakk!! Sebuah tamparan
mendarat dengan telak ke pipi ku. Bau anyir tercium di hidung ku, ini bukan bau
darah dari luka HyungJun tapi aku!
“Hyung!” bentak HyungJun, shock.
“Kau yeoja tak tau diri! Hyung Jun
sudah merawat mu selama seminggu tanpa makan dan minum darah!! Jika dia
manusia, dia akan mati! Tak bisakah kau menghargai nya?!!” bentak nya, gusar.
Namja yang menampar ku itu mungkin
yang bernama Hyun Joong. Dia berwajah mirip dengan HyungJun, hanya saja wajah
nya lebih tegas dan bengis.
“Hyung Jun! Sebaik nya kau bunuh
yeoja tengik ini sebelum kau lihat aku mencabik-cabik mulut nya yang tak tau
sopan santun itu!” tambah nya, kali ini dia menatap HyungJun berang.
“Hyung, bersabarlah.. Dia vampire
baru, masih sangat temperamental..” ucap Young Saeng Oppa, berusaha
menenangkan.
HyungJun terlihat mengangguk dari
sudut mata ku “Ne, hyung.. Kau pasti lebih mengerti hal ini”
“Terserah kalian!” Hyun Joong
berjalan secepat kilat keluar.
Sung Young berdeham pelan, seolah
berusaha mencairkan suasana yang sempat menegang tadi. Ia berjalan perlahan ke
samping ku”Annyeong, Naneun Shin Sung Young Imnida. Kau bisa panggil aku Sung
Young”
Aku menatap nya sesaat,
menimbang-nimbang apa aku harus memperkenalkan diri “Naneun Song Hyo Ae Imnida”
akhirnya aku memperkenalkan nama ku pada mereka.
“Ah, kajja kita keluar.. Pasti udara
di sini terasa pengap untuk mu” bujuk nya seraya melirik HyungJun “Jangan
sampai Hyun Joong Oppa marah lagi pada mu”
~ ~ ~
Sung Young dan Young Saeng Oppa
sibuk berlarian mengejar ayam-ayam gemuk di sebuah tempat dekat goa. Meski
melihat ayam-ayam itu membuat ku haus, tapi enggan rasa nya ikut bergabung
bersama mereka.
Brukk!!
“Akh! Oppa! Appo.. “rengek Sung
Young, karena kepala mereka tak sengaja berbenturan.
“Omo! Mianhae, yeobo” secepat kilat
Young Saeng Oppa mencium kening Sung Young, membuat nya kembali tersenyum
senang. Ah! Aku jadi ingat Jungmin Oppa, bogoshipeoyo~
“Hyo Ae! Kau mau kemana!” panggil
Sung Young melihat ku beranjak pergi.
“Aku mau menemui namja ku!”
Young Saeng Oppa langsung menghadang di depan ku “Tak tepat waktu nya jika kau pergi sekarang. Kau bahkan bisa melukai orang yang kau sayangi, duduklah dengan Sung Young selagi aku menangkap makanan”
Young Saeng Oppa langsung menghadang di depan ku “Tak tepat waktu nya jika kau pergi sekarang. Kau bahkan bisa melukai orang yang kau sayangi, duduklah dengan Sung Young selagi aku menangkap makanan”
Young Saeng Oppa kembali berkutat
dengan ayam-ayam gemuk itu, sementara Sung Young mengajak ku duduk di bangku
yang semula ku tempati.
“Jadi kau punya namja?” Aku
mengangguk pelan, tak ada mood untuk bicara tentang Jungmin Oppa pada siapa pun
saat ini
“Hajiman, HyungJun lah namja mu
sekarang, Hyo Ae” bisik nya, lemah. Terlihat takut untuk melihat ku meledakkan
emosi lagi.
“Mwo?! Igeo mwoya!! Bagaimana
mungkin dia jadi namja ku?!!” bentak ku emosi.
Sung Young hanya tersenyum kecut
melihat reaksi ku “Hajiman, dia yang mengigit mu, itu peraturan vampire. Hanya
1 pasangan, tak boleh lebih, tak perduli yang di gigit nya 1 gender atau
berbeda. Jika ada yang melanggar peraturan, dia akan berubah menjadi sosok yang
mengerikan” jelas nya.
“Itu sebab nya kalian hanya minum darah ayam?”
Tanya ku, Sung Young mengangguk “Tapi sosok seperti apa?” terpikir oleh ku
menjebak HyungJun dengan yeoja lain supaya dia beubah jadi sosok mengerikan
itu.
“Tak ada yang tau, karena tak ada
yang mau mencoba nya” bisik nya pelan, seolah itu kata terlarang untuk di
jabarkan.
“HyunJun sebenar nya sudah cerita
banyak tentang mu sebelum kejadian ini terjadi” Sung Young menepuk pundak
kusebelum aku kembali meledakkan amarah, menenangkan “Dia mengagumi mu, dia
tulus menyukai mu..”
Aku menggeleng cepat “Jika dia
benar-benar tulus menyukai ku, wae dia membuat malapetaka di kehidupan ku?”
Tanya ku, rasa nya aku ingin menangis, tapi cairan bening itu tak kunjung
keluar dari mata ku.
“Sudah di katakan pada mu, bukan?
HyungJun tak sengaja, dia sedang mabuk. Dari awal dia juga sudah di peringati”
Sung Young menghela nafas berat “Kau bahkan tak tau kalau dia di hajar Hyun
Joong Oppa malam itu.”
“Di hajar? Apa maksud nya itu?
Memang nugu Hyun Joong itu?” Tanya ku sedikit bingung.
“Dia semacam yang tertua di sini, dia
juga hyung kandung HyungJun” jawab Young Saeng Oppa, rupa nya dia sudah
menangkap 2 ayam yang super gemuk di tangan nya “Itu kenapa dia bisa begitu
cepat bergerak di banding yang lain nya.”
Aish! Wae sekarang aku jadi
penasaran tentang kehidupan mereka. Cih! Sung Young pintar juga mempengaruhi
tanpa ku sadari, emosi ku sedikit mereda karena mereka tak seburuk yang aku
kira.
Terlebih HyungJun sudah mendapat
hukuman dari hyung nya sendiri, tapi lebih baik aku menutup diri dari nya dulu.
Rasa sakit dan benci ku memang sudah berkurang, tapi belum hilang sepenuh nya.
~ ~ ~
“Kau sudah kembali?”
HyungJun langsung menyambut di pintu
goa, ia manatap ku was-was, menunggu jawaban. Ku lirik HyungJun Oppa, dia ikut
memperhatikan. Aku tak mau terkena tamparan untuk kedua kali, aku pun
mengangguk pelan tanpa menjawab.
Young Saeng Oppa tersenyum melihat
aku tak bereaksi berlebihan lagi “Kajja Hyung, bantu aku siapkan ayam ini”
panggil nya pada Hyun Oppa.
“Wae tak bersama Sung Young saja?”
Tanya nya setengah hati.
Sung Young terlihat bergidik ngeri
“Aish, kau tau hyung, Sung Young tak tega membunuh langsung sekarang” jawab
Young Saeng Oppa, aku tau dia menahan tawa karena reaksi Sung Young.
Akhir nya Hyun Oppa pergi ke dapur
dengan Young Saeng Oppa serta 2 ayam gemuk di tangan nya. Huft, ini aneh, tapi
bau darah ayam itu sudah terasa menggiurkan di hidung ku sebelum di potong.
“Jadi.. sudah berapa ayam yang kau
santap langsung?” Tanya HyungJun, suara nya terdengar setengah menyindir ku.
Sung Young beranjak duduk di sofa
“Eobseo, dia bahkan tak terlihat akan mengejar ayam-ayam itu” gumam nya.
Kurasakan tangan HyungJun menahan
lengan ku saat aku hendak duduk di samping Sung Young “Waeyo? Apa yang kau
pikirkan? Jangan bilang kau masih belum bisa menerima keadaan setelah segelas
darah tadi” omel nya.
“Shikeuro! Itu tak ada urusan nya
dengan mu.. Berhenti bicara dengan ku jika kau tak mau aku terkena masalah
dengan leader vampire mu itu!” kata ku, dingin. Tangan nya langsung melepas
lengan ku.
“Aku hanya bermaksud bertanya
baik-baik, itu tak wajar bagi ku, mian..” HyungJun menunduk dan berbalik pergi.
“Hyo Ae.. “ tegur Sung Young,
hati-hati.
“Arasseo! Arasseo!” ku hempaskan
diri ke sofa dengan kasar, membuat nya berderik pelan.
Sung Young menghela nafas “HyungJun
benar, reaksi mu soal darah agak aneh. Kau bisa menahan diri dalam waktu
sekejap. Aku saja butuh waktu setahun untuk pengendalian diri yang baik..”
“Makanan siap!” teriak Young Saeng
Oppa dari ruang makan, Sung Young bergegas ke sana tak lupa menarik ku bersama
nya, dia hampir berlari begitu mendengar kata ‘makanan’. Apa itu pengendalian
diri?
“Hyo Ae? Kau tak akan makan?” Tanya
Young Saeng Oppa, bingung. Aku hanya diam menatap makanan di hadapan ku.
Ouh! Bagaimana tidak?! Di hadapan ku
ada potongan besar ayam berlumur darah dan segelas darah segar. Bukan karena
jijik, tapi aku heran dengan selera makan ku yang baru. Ini bahkan terlihat
seperti hidangan bintang lima bagi ku.
“Kalau tak mau, biar aku yang makan”
Tanpa bisa ku cegah, Hyun Oppa merebut piring dan gelas di hadapan ku. Membuat
ku menatap nya kecewa.
Beruntung HyungJun langsung merebut
nya kembali sebelum sempat di lahap leader rakus ini “Hyung, kau sudah punya
jatah sendiri.” Gerutu nya, ia mengembalikan piring dan gelas ke hadapan ku.
“Gomawo!” ucap ku, reflex. Aku
tersenyum tanpa sadar, lalu makan dengan lahap sebelum makanan ku di rebut yang
lain lagi.
“Aigo! Tak boleh lihat! Tak boleh
lihat! Andwae!” jerit Sung Young, tangan nya berusaha menutupi mata Young Saeng
Oppa dengan panic.
“Ya! Aish, aku hanya kagum. Ia
terlihat manis saat tersenyum, seperti yang di ceritakan HyungJun” Tangan Young
Saeng Oppa meminggirkan tangan Sung
Young dengan lembut.
Sebuah suara tawa mengusik perhatian
ku, begitu menyenangkan, terdengar seperti lonceng yang indah. Aku menoleh ke
asal suara hingga ia tersipu malu.
“Eum, waeyo?” Tanya HyungJun, gugup.
Dengan cepat aku menggeleng dan
melanjutkan makan ku, tak mengurangi kelahapan ku(?).
# # #
Malam itu bulan penuh, purnama. Malam yang selalu ku suka
bahkan sebelum menjadi vampire. Perasaan ku jadi lebih baik, melihat keindahan
bulan. Aku mulai sedikit terbiasa dengan kehidupan ku sekarang.
Sudah genap setengah tahun, aku di sini. Aku sendiri
masih menghindari HyungJun, dengan alasan membenci diri nya yang memisahkan ku
dari Jungmin Oppa.
Tapi tak bisa ku pungkiri, HyungJun memang lebih tampan
dari Jungmin Oppa. Yang kurang hanya sikap nya, dia sama sekali tak bisa
lembut. Tiap kali ingin bicara, ia menarik tangan ku paksa.
“Apa yang kau pikirkan?”
DEG!
Wae dia ada di sini selagi aku bersantai, tak bisakah dia
hilang barang sebentar saja?
“Masih memikirkan namja mu?” Tanya HyungJun lagi.
“Dia namja ku, wajar aku masih memikirkan nya.” Ia
kembali menyentak ku kasar ke pohon melihat aku ingin menghindari nya lagi. Ku
tepis tangan nya dari pundak ku.
“Apa kau tak akan pernah menganggap ku namja mu?! Dia
sudah bukan namja mu! Dia tak akan menerima keadaan mua sekarang! Dan tak akan
ada jalan kembali untuk mu!” ucap nya, mata nya penuh dengan kesedihan.
Aku tak sanggup menatap nya terus, hingga memalingkan
wajah “mungkin aku..” kurasakan dia masih menatap ku, menunggu apa yang akan ku
ucapkan “..tak akan pernah menganggap mu apa-apa. Ku harap kau menghilang
selama nya, setelah itu hidup ku akan tenang meski tak ada Jungmin Oppa di sisi
ku”
HyungJun mundur selangkah, aku menoleh untuk melihat
reaksi nya. Dia mengangguk, wajah nya benar-benar terlihat terluka karena
kata-kata ku tadi “Mianhae, mianhae jika itu yang kau rasakan selama ini”
HyungJun mengangguk sekilas “Semoga aku bisa mengabulkan permintaan mu..”
# # #
Setelah malam itu, Hyung Jun tak pernah terlihat di depan
ku. Kurasa dia benar-benar ingin menghilang dari hadapan ku sesuai permintaan
ku waktu itu. Tapi aku juga tak tahan terus di salahkan Hyun Joong Oppa.
Sampai di malam itu, 2 bulan setelah menghilang nya
HyungJun. Sung Young Oppa masuk ke kamar dengan raut wajah menahan tangis.
“Ada yang ingin bertemu dengan mu..” kata nya pelan.
Aku mengikuti nya sampai ke ruang tengah, di sana seorang
namja tinggi berperawakan kurus menatap ku penuh amarah.
“Ju.. Jungmin Oppa?” panggilku, ragu. Bagaimana bisa dia
di sini?
“Neo.. Aku menyesal pernah bertemu dengan mu!”
Rasa nya seluruh bebatuan di tebing runtuh dan menimpa
dada ku, sesak sekali. Orang yang ku rindukan hamper setahun ini malah berkata
begitu tajam tanpa memandang ku sebagai yeoja nya.
“Oppa.. apa yang..
“ kata-kata ku langsung di hentikan kembali oleh amarah nya.
“KAU TAK TAU!!” bentak nya “Seorang namja mengubah ku
seperti ini, dan itu semua karena kau!! Aku sampai membunuh sahabat mu juga
karena kau!!” Jungmin oppa bahkan hampir memukul ku jika saja Young Saeng Oppa
tak bertindak cepat menarik nya keluar.
Hancur, rasa nya hati ku benar-benar hancur. Jungmin
Oppa, apa kau tak bisa menerima keadaan ku? Ku pikir kau lah orang yang selalu
mengerti aku. Wae kau jadi seperti ini? Apa benar kau membunuh KyuJong Oppa?
Apa kata-kata HyungJun benar? Jungmin Oppa tak akan
pernah menerima keadaan ku, bahkan saat keadaan kami sama. Hyung Jun, mianhae..
Jeongmal mianhae..
“Hyo Ae..” panggil Sung Young, dia memapah ku berdiri.
Bahkan aku tak sadar kalau aku jatuh terduduk karena lemas, kaki ku terasa tak
bertulang “Neon gwaenchana?”
Aku mengangguk “HyungJun.. Dimana dia? Aku ingin bertemu
dengan nya.. Kau pasti tau dimana dia kan, Sung Young?” Tanya ku, penuh harap.
Sung Young menggeleng pelan “Mian, tapi aku benar-benar
tak tau.. “
“Namja itu, namja yang mengubah Jungmin Oppa, itu
HyungJun, bukan? Seharus nya dia tak boleh menggigit orang lain, dia bisa.. “
aku kehabisan kata-kata, apa yang akan terjadi dengan nya?
“Menghilang..” suara Hyun Joong Oppa seolah menjawab
pertanyaan di kepala ku.
Aku menatap nya nanar “Oppa, kau tau dia dimana? Jebal,
beritahu pada ku..” pinta ku, hingga berlutut, membuat Sung Young terkesiap,
terkejut.
“Mau apa? Apa kau akan menghina nya lagi? Setelah dia
membuktikan bahwa namja mu tak menerima mu lagi?” Tanya nya, sinis “Kau bahkan
tak pernah menganggap nya.. “
“Oppa, jebal.. Arasseo, aku salah! Aku ingin meminta maaf
pada nya.. Aku benar-benar merasa bersalah..” isak ku. Ajaib! Aku bisa
mengeluarkan airmata! Hyun Joong Oppa dan Sung Young terbelalak shock melihat
nya.
Ne, vampire tidak seperti manusia. Uri tak bisa menangis lagi.
Satu-satu nya cairan di tubuh kami hanya lah darah yang telah kami konsumsi.
“N.. neo menangis?” gumam Hyun Joong Oppa, tak percaya
“Arasseo, ikut aku sebelum terlambat.. “
Hyun Joong Oppa menuntun kami ke sebuah gunung, jauh dari
goa tempat tinggal kami. Dari kejauhan sudah terdengar jerit kesakitan
seseorang dari goa dipuncak nya.
“Hyung Jun.. “ aku segera berlari masuk, mencari asal
suara dengan panik. Terlihat Hyung Jun berbaring di tanah, tubuh nya menggeliat
karena menahan rasa sakit yang mendera tubuh nya.
“ARRGGH! Hyun Joong Hyung!!!” jerit nya, parau.
Hyun Joong Oppa yang hendak menghampiri mengurungkan niat
nya, dia menatap ku dan mengisyaratkan ku untuk mendekati Hyung Jun. Tanpa
ragu, aku berlari ke arah Hyung Jun, meletakkan kepala nya di pangkuan ku.
“Hyung Jun-ah, neo gwaenchana?” air mata ku menetes tepat
di mata nya, seketika tubuh nya berhenti menggeliat, nafas nya terengah-engah,
dia menatap ku sayu “Pabo! Apa yang kau lakukan eoh?!”
“Hyo Ae.. Aku berusaha menebus kesalahan ku.. “ gumam
nya, lemah. “Apa kau bahagia dengan namja itu sekarang?”
Aku menggeleng cepat bahkan sebelum ia selesai berbicara
“Kau benar, Hyun Jun-ah. Jungmin oppa, dia tak akan pernah bisa menerima ku.. “
isak ku, tak sanggup melihat nya menderita. Lebih baik dia bersikap kasar
seperti dulu daripada terbaring lemah seperti ini. “Kembali lah, Hyung Jun-ah..
“
Dengan gemetar, tangan nya menghapus air mata ku “Aku..
selalu ingin mengubah mu menjadi vampire, karena tak ingin melihat mu
menangis.. “ Ia menarik nafas berat “Sudah terlambat untuk kembali, Hyo Ae..
Saranghae.. “
Mata nya terpejam, wajah nya terlihat begitu damai. Anio!
Aku tak rela kau pergi di saat aku sudah mulai menempatkan mu di hati ku!
“Anio! Hyung Jun! Kau tak mungkin mati kan!! Kau tak boleh
mati setelah mengatakan itu!!” jerit ku, histeris.
“Omo! Hyo Ae! Lihat itu!” tunjuk Sung Young, aku melihat
apa yang di tunjuk nya, membuat ku semakin kalap.
Kaki HyungJun melebur menjadi pasir dan mulai merambat
naik ke tubuh nya. Anio! Aku tak mau kehilangan lagi! Jangan tinggalkan aku
Jun!!
“Aku tau ini sia-sia! Tapi aku baru menyadari nya,
HyungJun.. Aku mencintai mu! Sangat mencintai mu! Sikap mu yang selama ini
kasar, membuat ku merespon dingin. Tapi itu karena aku menyukai mu..
Saranghae.. “
Dengan pedih, ku kecup bibir HyungJun untuk terakhir kali
nya. Hanya untuk yang pertama dan yang terakhir kali nya. Selamat tinggal,
pasangan abadi ku.
# # #
Club ini, club tempat vampire. Tempat dimana seseorang
ingin ku temui. Jungmin Oppa, terlihat sedang menikmati merayu 5 orang yeoja
vampire. Aku menemui nya bukan untuk memohon cinta nya, melainkan..
“Annyeong oppa” sapa ku, dingin.
Ku tau, dia benar-benar terkejut dengan kehadiran ku yang
tak di duga “Mau apa kau?! Jangan pernah muncul di hadapan ku lagi! Memuakkan!”
bentak nya, kasar.
“Ouh, jinjja? Kau takut aku mengacaukan hidup baru mu?”
Aku menyeriangi, melihat nya takut. “Sayang sekali, aku memang tak akan muncul
di hadapan mu lagi setelah ini.. Aku akan membalas kematian pasangan abadi
ku!!”
Crassh!
Satu sabetan dari pedang ku, kepala Jungmin Oppa sudah
menggelinding entah kemana. Aku sudah puas sekarang, waktu nya pergi.
>>@Prolog
“Sudah
berhasil membunuh nya “ Tanya seorang pada ku begitu aku keluar dari Club yang
sudah berubah jadi semakin ricuh.
“Sudah..” ucap ku, santai. Tangan ku masih sibuk
membersihkan pedang di tangan ku dengan syal.
“Berarti kau sudah puas kan?” Tanya nya, lagi.
“Hyung Jun-ah, berhenti bicara. Kau tak mau jika pedang
ku yang menjawab mu seperti namja di dalam tadi kan?” Tanya ku, sinis.
Hyung jun tertawa pelan “Cih! Aku mendengar cukup jelas tadi, kau bilang
kematian pasangan abadi mu? Kau pikir aku hantu?” Tanya nya, terdengar sedikit
sebal.
“Aish, arasseo.. Itu hanya karena aku meluapkan semua
amarah, jadi salah bicara” elak ku.
“Jinjja?” tangan nya beralih merangkul pundak ku “Seandai
nya malam itu bibir mu tak mencium ku, mungkin aku sudah jadi debu.. Gomawo.. “
“Cheonma, Hyung Jun-ah..”
“Hanya ucapan itu?” Aku menatap Hyung Jun, heran “Eotteo
dengan ucapan mu waktu itu? Saranghae.. “ ucap nya, lambat-lambat.
Aigo!
“Kurasa
aku butuh darah dulu” elak ku, lalu berlari pergi membuat HyungJun spontan
mengejar.
“Ya!
Hyo Ae!” teriak nya.
THE END
Related Posts :
- Back to Home »
- All age , Brothership , Fantasy , Heo Young Saeng , Kim Hyun Joong , Kim Hyung Jun , Kim Kyu Jong , OC , Park Jung Min , Romance , SS501 , Young Couple »
- Song Hyo Ae | Sorry I'm Sorry | Fantasy, Romance