Posted by : Zusli zuSaeng Triple'S
Friday, June 27, 2014
Details:
Title
: The ‘X’
Author
: Wulan (Song Hyo Kyung)
Genre
: Action, Thriller, Romance
Category
: 15+
Casts:
-
Heo Young Saeng
-
Shin Sung Young
-
Kim Hyung Jun
-
Kim Kyu Jong
-
Park Jung Min
-
Kim Hyun Joong
-
And other casts
xXx SS501
xXx
BreakingNews
:
"Seorangpria
bernama Lee Tae Hun ditemukan tewas terbunuh di apartmentnya. Ditubuhkorban
ditemukan luka menganga berbentuk 'X'. Luka yang menjadi ciri khas daripembunuh
yang dikenal sebagai The 'X' yang sampai sekarang masih belumdiketahui
identitasnya. Bisa dipastikan organ jantung korban menghilang. Saatini polisi
masih melakukan....".
Peett
"Hahaha".
Seorangpria tampan tertawa lebar setelah mematikan acara tv yang tengah
menayangkantragedi pembunuhan sadis. Wajahnya terlihat begitu puas. Park Jung
Min. Begitunama namja itu. Kesadisan terselip di wajahnya setiap kali tersenyum
miring.Para pengikutnya ikut tersenyum melihat kebahagiaan di wajahnya.
"Kau
sangat hebat!" PujiJungmin.
Kursiberputar, menampakkan seseorang yang sedari tadi duduk memunggungi
mereka.Seorang yeoja belia berparas cantik. Shin Sung Young. Dia mengangkat
wajahnyadan tersenyum miring pada Jungmin.
"Aku
memang selalu hebat".Jawabnya sambil berdiri."Apa anda puas dengan
hasil kerjaku?"Tanyanya.
"Tentu
saja! Ini luar biasa".Pekik Jungmin.
"Bagus
kalau anda sudah puas.Sekarang tugasku sudah selesai. Jangan pernah temui aku
lagi! Aku mau menjalanihidupku seperti orang lain! Dan satu hal lagi! Jangan
sampai ada yang tauidentitasku sebagai The 'X'. Anda mengerti?!"
"Baiklah,
Sungyoung. Kau tidakperlu khawatir. Rahasiamu aman. Dan sisa pembayaranmu akan
ku transfer".
"Jangan
lupa berikan tambahan dalambayaranku". Ucap Sungyoung sambil berjalan ke
arah pintu, berniatmeninggalkan ruangan itu.
"Haha.
Tentu saja bayaran lebihuntuk hasil yang lebih. Ouya, kau kemanakan jantung
Taehun?"
Sungyoungberbalik, menatap Jungmin datar. "Jantungnya kuberikan pada
anjing yang menggonggongiku".Jawabnya lalu menutup pintu ruangan itu.
Jungmin semakin tertawa puasmendengarnya.
xXx SS501
xXx
Tok
tok....
"Masuk!"
Ckleek
Pintuterbuka. Seorang pria tampan berkulit putih memasuki ruangan presdir
denganmembawa beberapa berkas di tangannya. Pria itu membungkuk, memberi
hormatsebelum menyerahkan dokumen yang dibawanya.
"Apa
yang kau bawa, Hyungjun?"
"Berkas
yang kemarin ditunda, Heosajangnim".
"Ah,
ya. Aku ingat". Ucapnyasambil membuka-buka berkas itu. Sedang Hyungjun
mengalihkan pandangannya padatelevisi yang sedang menyala.
"Setelahpolisi
melakukan identifikasi, kini terungkap fakta bahwa korban adalah
mantanseseorang yang cukup berpengaruh di organisasi S.W.A.T sekitar tiga tahun
yanglalu. Setiap orang diminta berwaspada karena The 'X' sudah kembali
danmenghantui masyarakat Korea. Karena siapa saja bisa menjadi korbannya.
Bukanhanya....".
"The
'X' sudah kembali? Mengerikansekali. Padahal sudah tiga tahun ini negara kita
aman dari terorpembunuhberdarah dingin itu". Gumam Hyungjun.
"Iya,
itu benar. Sejak penyergapanbesar-besaran para mafia tiga tahun yang lalu. Tapi
sekarang kita harusberhati-hati lagi". Ucap Youngsaeng sambil menutup
berkas yang baruselesai ditanda tanganinya.
"Padahal
aku pikir The 'X' itu sudahtertangkap".
"Kita
semua juga berpikir sepertiitu. Tapi nyatanya sampai sekarang The 'X' masih
menjadi misteri yangmenakutkan bagi warga Korea".
"Ya,
mudah-mudahan saja polisicepat menangkapnya".
"Kita
doakan yang terbaiksaja".
Youngsaengtersenyum sambil menyerahkan dokumen itu. Hyungjun menerimanya dan
langsungbergegas keluar dari ruangan itu setelah memberi hormat.
SepeninggalnyaHyungjun, Youngsaeng kembali memfokuskan pandangannya pada berita
di tivi.Wajahnya terlihat serius dan gelisah. The 'X'sungguh memberikan
ketakutan yangluar biasa pada seluruh lapisan masyarakat Korea.
xXx SS501
xXx
Sungyoungmeletakkan tasnya di atas meja. Dia menyingkirkan dengan asal
kertas-kertasyang berserakan di meja. Setelah duduk si kursi, dia meletakkan
kepalanya diatas meja dan bersiap menutup matanya. Tentu saja begadang untuk
membunuh tadimalam membuatnya merasa lelah dan mengantuk.
"Hei!
Kenapa kau terlambat?"Pekik Hyungjun yang baru kembali ke mejanya.
"Kau
seperti tidak tau diasaja!" Sambar Kyujong.
"Tapi
dia terlambat tiga puluhmenit. Kalau Heo sajangnim tau, dia bisa dipecat".
Sungyounglangsung membelalakkan matanya. Dia duduk tegak, menatap Hyungjun dan
Kyujongbergantian. "Dipecat?" Tanya Sungyoung mengulangi ucapan
Hyungjuntadi. Hyungjun mengangguk sedang Kyujong mengangkat kedua bahunya.
"Iyalah!
Kau pikir ini perusahaannenek moyangmu! Heo sajangnim itu memang baik tapi
kalau kau keterlaluan, yakau bisa dipecat".
Sungyoungterdiam. Heo sajangnim memanglah namja yang sangat baik, hangat, murah
senyum,dan argh! Heo sajangnim adalah namja sempurna yang menjadi dambaan
setiap yeojatermasuk Sungyoung. Diam-diam dia mengagumi sosok Heo sajangnim.
Benar-benarcalon suami idaman. Batinnya.
Berkali-kaliSungyoung menggelengkan kepalanya saat keinginan gila itu kembali
terlintas dibenaknya. Mana mungkin seorang Heo sajangnim akan menaruh hati
padanya. Diahanya karyawan biasa. Apalagi masa lalu Sungyoung yang masih ikut
terbawasampai sekarang. Bagaimana jadinya kalau semua orang apalagi Heo
sajangnimmengetahui jika dia adalah The 'X' yang selama ini menghantui pikiran
setiaporang? Sungyoung bergidik membayangkannya.
xXx SS501
xXx
Malamsudah menyelimuti bumi. Youngsaeng bergegas menuju pelataran parkir,
mengambilmobilnya dan bersiap untuk pulang ke rumah. Tiba di halte,
Youngsaengmenurunkan kecepatan mobilnya. Dia melihat seorang yeoja sedang
menunggu bis.Youngsaeng berhenti tepat di depan yeoja itu.
Yeojayang tak lain adalah Sungyoung itu sedikit terkejut. Dia memperhatikan
mobilitu hingga kacanya mulai turun dan menunjukkan wajah si pemilik mobil
itu.Sungyoung mendadak salah tingkah melihat Youngsaeng tersenyum padanya.
"Hei!
Kau Sungyoung agasshi kan?Salah satu karyawanku".
"Uhm.
Ne, Heo sajangnim".
"Kajja,
naiklah. Aku akanmengantarmu".
"Ti,
tidak udah sajangnim. Nantimerepotkan".
"Ani,
cepatlah naik".
Sungyoungtak punya pilihan lain setelah terus didesak. Dia akhirnya menuruti
perintahdari sajangnimnya dan memilih untuk menaiki mobil itu. Youngsaeng
menyambutnyadengan senyuman manis. Sungyoung berusaha membalas senyum
Youngsaeng namunkarena gugup, senyumnya malah menjadi aneh.
"Gamsahamnida
sajangnim".Ucapnya mengalihkan perasaan gugupnya.
"Ne.
Kenapa kau pulang malamsekali?"
"Ah,
iya. Aku harus lembur karenapekerjaan yang menumpuk".
"Tapi
berbahaya yeoja sepertimupulang larut malam. Kau sudah lihat berita kan? The
'X' sudah kembali".Sungyoung menatap Youngsaeng. Wajah namja itu terlihat
begitu serius.
"Saya
tidak takut. The 'X' takmungkin mengincar saja, sajangnim".
"Kenapa
tidak mungkin?"
"Karena
The 'X' itu....".Sungyoung menggantung kalimatnya. Hampir saja dia
keceplosan mengatakan kalaudia adalah The 'X'. Youngsaeng menoleh, menunggu
Sungyoung melanjutkankalimatnya. "Uhm, karena ya aku kan cuma karyawan
biasa. Mana mungkin The'X' mengincarku". Lanjutnya sambil cengar-cengir.
"Tetap
saja harus waspada. Kau tau,The 'X' itu sudah membunuh sekitar 70 orang tanpa
pernah tertangkap.Kejahatannya sangat rapi. Siapa saja bisa menjadi
sasarannya".
"Tapi
sepertinya, aku tak mungkinmenjadi incarannya". Gumam Sungyoung.
Sungyoungmemilih mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela. Dari
perkataanYoungsaeng tadi, terlihat sekali kalau namja itu juga menyimpan
ketakutan padadirinya atau mungkin lebih tepatnya pada The 'X'yang tersembunyi
di dalamdirinya. Karena sudah 78 orang yang dibunuh The 'X' dengan cara
sadis.Sungyoung mulai merasa menyesal.
xXx SS501
xXx
Hariberganti. Kecemasan sedikit demi sedikit mulai menghilang bergantikan
denganrutinitas padat setiap orang. Tak terkecuali di perusahaan yang dipimpin
olehYoungsaeng. Baru masuk saja, semua karyawan sudah disibukkan dengan
pekerjaanmereka masing-masing.
Diruang advertising yang di dalamnya hanya ada Kyujong, Hyungjun, dan Sungyoung
jugasangat sibuk. Mereka kekurangan tenaga karena belum ada karyawan baru.
Itulahsebabnya belakangan ini mereka khususnya Sungyoung, harus lembur.
Tilulit....
tilulit....
Hyungjunyang sedang berdiskusi dengan Kyujong langsung kembali ke mejanya.
Telepon dimejanya berdering. Sebagai manager, tentu bisa dipastikan kalau
telepon itupenting.
"Yeoboseyo?"
"Hyungjun-ah?
Uhm, aku sedangmemeriksa absensi karyawan. Disini kulihat kalau Sungyoung itu
tiga kaliberturut-turut terlambat. Apa itu benar?"
Hyungjunmenatap Sungyoung yang masih sibuk sendiri dengan pekerjaannya. Dia
menariknafas panjang sebelum menjawab pertanyaan yang sepertinya akan menjadi
masalahbesar untuk Sungyoung.
"Uhm,
ne sajangnim. I, itubenar".
"Agh!
Kalau begitu, suruh dia temuiaku sekarang".
"Ne,
arraseo sajangnim".
Hyungjunlangsung menatap Sungyoung tajam setelah meletakkan gagang telepon.
Sedang yangditatap tak merasa sedikitpun karena pekerjaannya yang terlalu
banyak.Lama-kelamaan, Hyungjun kesal juga.
"Hei!
Shin Sung Young!"
Sungyoungmengangkat wajahnya, menatap bingung pada Hyungjun. "Ne, ada
apakwajangnim?" Tanyanya dengan tampang lugu.
"Heo
sajangnim memintamumenemuinya. Ini karena keterlambatanmu yang berturut-turut
itu! Aku sudahbilang kan kalau ini akan jadi masalah!"
"Hah?!
Jinjja kwajangnim? Ommo! Akutakut menemuinya. Kwajangnim, temani aku".
"Kau
pikir aku baby sittermu! Sudahsana cepat temui dia sebelum dia marah karena
menunggu lama".
"Uhm,
ne kwajangnim. Doakan akuya". Ucap Sungyoung yang dengan berat hati harus
menuju ke ruanganYoungsaeng.
Berbedadengan Sungyoung yang merasa cemas, di dalam ruangan, Youngsaeng
masihmemeriksa data-data karyawannya dengan tenang. Dia sangat pantas
mendapatkanpredikat sebagai sajangnim terbaik. Mengingat sangat baiknya ia
dalammemperlakukan karyawannya. Tapi, apakah Youngsaeng juga akan berbaik hati
padaSungyoung kali ini? Sungyoung sendiri amat meragukannya.
Tok....
Tok.... Tok....
"Masuk".
Ckleek
Sungyoungmelangkah dengan ragu memasuki ruangan itu. Youngsaeng tersenyum dan
memberinyaisyarat untuk duduk. Awal yang bagus. Pikir Sungyoung. Setidaknya
Youngsaengmasih memberinya kesempatan untuk menguatkan mental sebelum
Youngsaengmengatakan sesuatu yang bisa membuat hatinya terguncang.
"Uhm.
Sungyoung-sshi. Kenapa andasering terlambat? Dan bahkan minggu ini anda
terlambat tiga kaliberturut-turut".
"Uhm.
I, itu, itu, uhm, saya susahbangun, sajangnim". Jawab Sungyoung sambil
menunduk takut.
Youngsaengtersenyum geli mendengar jawaban polos Sungyoung. Dia membuka laci
danmenyodorkan sesuatu pada Sungyoung. Sungyoung mengangkat wajahnya,
menatapbingung pada Youngsaeng.
"Sudah
kuduga. Ambillah. Ituuntukmu".
"Uhm,
ini apa?"
"Itu
alarm. Kalau dengan ini,dijamin kau pasti bisa langsung bangun".
Sungyoungmerona mendengarnya. Tentu saja dia malu karena kebiasaan buruknya
itu. Tapikebiasaan buruknya justru membuatnya mendapatkan sesuatu yang berharga
dariYoungsaeng. Rasanya ingin sekali Sungyoung berteriak-teriak dan
jejingkrakankarena merasa senang.
"Sungyoung-shhi?"
PanggilYoungsaeng membuat Sungyoung gelagapan dan langsung kembali dari
lamunannya.
"Ne,
sajangnim. Gamsahamnida. Sayajanji saya tidak akan terlambat lagi. Saya pemisi
dulu, sajangnim".Sungyoung bergegas bangkit dari kursi dan menuju pintu
keluar tanpa menunggujawaban dari Youngsaeng.
"Uhm,
Sungyoung-shhi?"Sungyoung kembali menoleh.
"Ne,
sajangnim".
"Nanti
bisa temani aku makansiang?"
"Ne?"
"Temani
aku makan siang. Bisakan?"
Sungyoungmenelan ludahnya. Youngsaeng memintanya menemani makan siang? Aigo.
Mimpi apaaku tadi malam? Keberuntungan datang bertubi-tubi padaku hari ini.
PekikSungyoung dalam hati.
"Sungyoung-shhi?"
"Ne.
Ne, sajangnim. Tentu saja sayabisa. Saya permisi dulu. Sampai jumpa nanti
siang". Youngsaeng tersenyum mendengarnya.Setelah memberi hormat,
Sungyoung bergegas keluar. Dan sesampainya di luar,Sungyoung langsung
berlompat-lompat ria hingga setiap orang yang lewatmemandangnya dengan tatapan
bingung.
xXx SS501
xXx
"Kau
buru-buru sekali. Maukemana?" Tanya Kyujong saat melihat Sungyoung
beres-beres secepat mungkin.
"Mau
makan siang". Jawabnyaseadanya.
"Hei!
Kau tak mengajak kami?"Protes Hyungjun.
"Ah,
mian oppa, kwajangnim. Akusudah ada janji. Aku duluan ya. Takut
terlambat".
Sungyoungberlari keluar sebelum Kyujong dan Hyungjun sempat bertanya lagi.
Keduanyahanya saling tatap lalu saling mengangkat bahu sebelum akhirnya
berjalanbersama menuju cafetaria.
Dilain sisi, Youngsaeng sudah menunggu di mobil. Tentunya dia tak ingin
karyawanlain melihatnya sedang makan siang bersama Sungyoung. Takut menimbulkan
salahpaham. Melihat Sungyoung celingukan di depan kantor, Youngsaeng
langsungmenghampirinya.
"Naiklah".
Sungyoung melirikkanan kiri sebelum masuk ke mobil itu.
"Uhm,
sajangnim. Haruskah kita makandi luar?" Tanya Sungyoung ketika mobil
Youngsaeng sudah kembali melaju.
"Memangnya
kau mau karyawan lainmelihat kita makan bersama lalu menimbulkan kesalah
pahaman?"
Sungyoungterdiam. Tak terpikir olehnya kalau makan bersama di kantor malah jauh
lebihberesiko. Ternyata Youngsaeng sudah memperhitungkan sejak awal semua ini.
Wah!Sungyoung jadi semakin kagum saja padanya.
Takberapa lama, mereka tiba di sebuah restaurant yang terlihat cukup ramai.
JaksalChicken. Mereka langsung mengambil tempat duduk di pojokan yang cukup
sepi danterhalang tapi malah bisa melihat pemandangan indah keluar jendela.
Tempatduduk yang sempurna.
"Kenapa
kita makan disini?"Tanya Sungyoung.
"Ini
tempat favoritku. Pemiliknyaadalah sahabatku. Makanannya juga sangat
enak".
"Ne,
arraseo sajangnim".
"Hei!
Kalau sedang di luar kantor,jangan panggil aku sajangnim". Sungyoung
mengernyitkan kening, bingung."Panggil saja aku oppa. Agar lebih
santai". Youngsaeng tersenyum,mengukir dua lesung pipit di pipi chubbynya.
"Ta,
tapi sajangnim....".
"Panggil
sajangnim lagi maka gajimuakan kupotong". Ancam Youngsaeng, Sungyoung
terbelalak."Aku itu takmau terlalu formal saat di luar jam kantor. Kalau
bisa, aku juga tak ingindipanggil sajangnim saat di kantor. Aku risih dengan
panggilan itu. Kesannyaterlalu membedakan". Curhat Youngsaeng. Sungyoung
tersenyum, semakinmengagumi sosok namja tampan itu.
"Anda
memang berbeda. Sangatmengagumkan, sajangnim. Uhm, maksudku oppa".
"Nah.
Lebih nyaman kalau kaumemanggilku oppa. Coba panggil aku sekali lagi".
"Oppa?
Youngsaeng oppa".
"Haha.
Itu sangat menyenangkan. Akusangat menyukainya". Pekik Youngsaeng.
Sungyoung ikut tersenyum.
Sejaksaat itu, Youngsaeng dan Sungyoung menjadi semakin dekat. Sosok
Youngsaengternyata jauh lebih menyenangkan dari yang Sungyoung bayangkan
sebelumnya. Diabegitu berwibawa namun juga sangat rendah hati. Namja paling
amazing yangpernah ditemui oleh Sungyoung.
Takjauh beda dengan Sungyoung, Youngsaeng juga ternyata mengagumi
Sungyoung.Bagaimana bisa? Sebenarnya Youngsaeng sudah banyak tau tentang
kehebatanSungyoung. Semua itu berkat Hyungjun. Karena Hyungjunlah yang selalu
mengumbarkehebatan Sungyoung di depan Youngsaeng. Semua kreasi dan ide
Sungyoungdianggapnya begitu brilliant dan luar biasa. Sungyoung adalah yeoja
yang sudahmampu membuat Youngsaeng terkesan.
Berawaldari kekaguman, rasa itu berkembang. Semakin Youngsaeng dekat dengan
Sungyoung,semakin dia menyukainya. Sungyoung baginya adalah yeoja polos yang
sangatmenawan. Dan Youngsaeng tak lagi bisa membohongi hatinya. Dia sudah jatuh
cintapada Sungyoung.
Hariini, Youngsaeng akan menyatakan perasaannya. Bukan lelaki namanya kalau
hanyamampu memendam rasa tanpa diungkap. Dan Youngsaeng yakin kalau Sungyoung
akanmenerimanya. Dia yakin Sungyoung memiliki rasa yang sama padanya.
Youngsaengtersenyum memandangi setangkai mawar merah yang dipegangnya. Mawar
itu akandiserahkannya pada Sungyoung nanti. Pasti Sungyoung menyukainya.
BatinYoungsaeng.Dia menghirup aromanya sekilas lalu menyimpannya ke dalam jas
agartidak ketahuan.
"Oppa
sudah lama menungguku?"
Youngsaengtersentak mendengarnya. Untung saja dia sudah menyimpan mawar itu.
Kalau tidakpasti langsung ketahuan. Batinnya. Youngsaeng tersenyum dan memberi
isyaratpada Sungyoung untuk duduk di bangku yang juga diduduki oleh
Youngsaeng.Sungyoung menurutinya.
Cukuplama mereka hanya duduk diam sambil menikmati keindahan taman.
Youngsaengterlihat gelisah. Dia mengambil nafas panjang untuk mengumpulkan
keberaniannya.Kajja Youngsaeng-ah! Kau pasti bisa! Hwaiting! Youngsaeng
menyemangati dirinyasendiri.
"Uhm,
Sungyoung?" Sungyoungmenoleh namun tak menjawab. Youngsaeng merogoh
jasnya, mengambil mawar tadilalu berlutut di hadapan Sungyoung. Sungyoung kaget
bukan main.
"Oppa?
Apa yang oppa lakukan? Cepatberdiri!" Pintanya namun Youngsaeng menolak
dan lebih memilih menggenggamtangan Sungyoung.
"Sungyoung,
jadilah pacarku".Ucap Youngsaeng. Sungyoung semakin kaget.
Sungyounghanya terbengong. Ini adalah saat-saat yang paling dinantikannya.
Namunkenangan masa lalu membayangi dirinya dan terus berkelebatan di
otaknyalayaknya slide foto. Sungyoung adalah The 'X' yang tak mungkin bisa
bersamaYoungsaeng. Karena Youngsaeng pasti akan sangat terkejut bahkan terluka
jikasuatu saat nanti dia mengetahui siapasebenarnya Sungyoung.
"Sungyoung?"
PanggilYoungsaeng. Sungyoung tersadar. Dia menatap Youngsaeng lirih.
"Mianhae
oppa". Ucap Sungyounglalu berlari.
Youngsaengterkejut, sangat terkejut dengan perbuatan Sungyoung barusan. Dia
hanya bisaterduduk di rumput dengan tatapan kosong ke arah bangku. Sungyoung
menolaknya!Ini nyata bukan mimpi! Yeoja yang selama ini berada di dekatnya dan
diyakiniYoungsaeng kalau dia juga menaruh rasa yang sama. Namun nyatanya yeoja
itumenolaknya. Youngsaeng merasa terluka.
Samaseperti Youngsaeng, Sungyoung juga begitu terluka. Bagaimana mungkin
diamenolak orang yang selama ini dicintainya? Sungyoung pasti sudah gila!
TapiSungyoung tak punya pilihan lain. Dia tak berani mengambil resiko lebih.
KalauYoungsaeng sudah tau identitasnya yang sebenarnya, pasti semuanya akan
semakinrumit. Mianhae oppa. Hanya kata itu yang terus terucap di hati
Sungyoung.
Seeett
"Apa-apaan
ini?! Lepaskanaku!"Sungyoung berteriak dan berusaha berontak saat dua
orang pria memegangilengannya. Namun usaha Sungyoung sia-sia. Dia tak mampu
melawan dan akhirnyadia harus pasrah dibawa pergi dengan sebuah mobil.
xXx SS501
xXx
Ckleek
"Lepaskan
aku! Pabo! Untuk apakalian membawaku kesini?!" Teriak Sungyoung kalap.
Keduaorang tadi langsung melepaskan tangan Sungyoung ketika aura setan keluar
daridiri yeoja itu. Jangan lupakan kalau Sungyoung adalah The 'X' yang sadis.
Kalaudia tak suka, kedua orang tadipun bisa menjadi mangsanya.
Mendengarmakian Sungyoung, seorang namja yang sedari tadi melihat keluar
jendelaakhirnya berbalik. Namja yang tak lain adalah Jungmin. Sungyoung makin
kesalsaja dibuatnya.
"Heh!
Aku sudah bilang jangan temuiaku lagi!" Bentak Sungyoung.
"Aku
takmenemuimu,Sungyoung-sshi.Kaulah yang menemuiku".
"Tapi
anak buahmu yang menculikkudan membawaku kesini, pabo!"
"Yang
penting itu artinya bukan akuyang menemuimu". Sungyoung mendengus kesal
mendengarnya.
"Kau
mau apa lagi?!"
"Tugas
terakhir". Sungyoungmelotot mendengarnya. "Eh, mian, mian".
Lanjut Jungmin sebelumSungyoung menyambarnya. "Kemarin aku pikir dia orang
terakhir tapiternyata aku salah. Masih ada satu orang lagi. Dia adalah pemimpin
yangmeringkus para mafia". Jelasnya.
"Pabo!
Sudah kubilang kan kalausemuanya langsung dieksekusi bersamaan saja! Aku benci
pekerjaan yangbolak-balik seperti ini!"
"Mianhae.
Kau tau kan kalau merekayang berhasil menyergap para mafia langsung pensiun
muda dan menjalani hidupmereka dengan profesi lain? Itu yang membuat kami sulit
melacak keberadaanmereka".
"Yayaya.
Tak perlu kau jelaskan,Jungmin-sshi! Sekarang siapa orangnya?! Aku mau langsung
menghabisinya agarhidupku bisa tenang!"
"Fotonya
ada di mejaku".
Sungyoungmenoleh. Kakinya melangkah mendekati meja. Ada sebuah foto tergeletak
diatasnya. Sungyoung mengambilnya dan membaliknya. Dia memperhatikan wajah
namjaitu. Namja itu terlihat begitu familiar di mata Sungyoung. Bukan hanya
familiartapi namja itu begitu dicintai Sungyoung. Itu wajah Youngsaeng. Ommo!
Sungyoungberdoa semoga ini bukan Youngsaeng.
"Dari
tampilannya, kelihatan mudahya menghabisinya? Tapi hati-hati karena dia itu
sensitive dan instingnyatajam". Jelas Jungmin.
Sungyoungberbalik, menatap Jungmin masih dengan wajah shock. Susah payah
Sungyoungmenggerakkan lidahnya yang kelu. Nafasnyapun tak beraturan. "Si,
siapanama namja ini?"Tanya Sungyoung pada akhirnya.
"Namanya
Heo Young Saeng".Jawab Jungmin dengan senyum miring. Sungyoung makin
terbelalak. Ucapan Jungminserasa bagai petir yang menggelegar. Ini adalah yang
terburuk dari yang palingburuk. Sungyoung harus membunuh Youngsaeng? Ini tak
mungkin dilakukannya!
xXx SS501
xXx
Youngsaengmelamun di ruangannya. Kejadian kemarin masih terus teringat olehnya.
Rasanyaingin sekali Youngsaeng hilang ingatan. Mengingat kejadian itu
sungguhlahsangat menyesakkan hatinya. Rasanya begitu menyakitkan.
Hubunganmereka kian merenggang. Youngsaeng merasa bersalah karena sudah
lancangmenyatakan perasaannya. Dia berniat meminta maaf namun saat bertemu,
Sungyoungmenghindarinya. Youngsaeng frustasi, sangat frustasi dengan keadaan
sepertiini.
Ddrrrttt....
Drrrttt.... Drrrrttt....Drrrrtt....
Youngsaengmengambil ponselnya yang bergetar. Nama Hyunjoong muncul di
layarnya.Youngsaeng mengernyitkan kening. Tumben sekali. Pikir Youngsaeng.
"Yeoboseyo?"
"Youngsaeng-ah?
Bisa kau datang kekantorku? Ada hal penting yang mau kubicarakan".
"Ada
apa, Hyunjoong-ah?"
"Tidak
bisa dibicarakan di telepon.Datang sajalah. Dan hati-hati ya".
"Ne,
arraseo".
Youngsaengbergegas setelah memutuskan panggilan telepon. Dia memakai jasnya dan
berjalancepat keluar. Langkahnya menuju ke lift. Youngsaeng menekan tombol lift
danmenunggu hingga lift sampai ke lantai tempatnya berada.
Tiing
Pintulift terbuka. Beberapa karyawan keluar dari sana dan langsung memberi
hormatpadanya. Dan salah satu dari mereka ternyata Sungyoung. Youngsaeng
terusmenatapnya namun Sungyoung hanya terus menunduk sambil berlalu.
Youngsaengmendesah kecewa.
Setelahpintu lift tertutup, Sungyoung menoleh. Rasanya ingin sekali dia berada
disamping Youngsaeng. Rasanya ingin sekali dia memeluk Youngsaeng dan
mengatakankalau dia juga mencintai namja itu. Tapi Sungyoung tak berdaya. Dia
justruharus menghindari Youngsaeng mengingat Youngsaeng yang menjadi
targetselanjutnya. Ough Tuhan! Aku tak sanggup melakukannya. Jerit hati
kecilSungyoung.
xXx SS501
xXx
"Kita
sebarkan anggota di daerahGangnam, Jeonju, dan Daejeon. Daerah itu yang
sepertinya rawan". Ucapseorang pria tampan sambil menunjuk lokasi pada
peta.
"Bagimana
dengan daerah Gwangju danDonghae?" Tanya salah satu dari dua orang yang
sepertinya bawahan namjatampan tadi.
"Kalau
itu....".
Tok....
Tok.... Tok....
Ckleek
"Josonghamnida.
Saya mengantarkanHeo-sshi".
"Ah,
ne gamsahamnida. Kalian berduakeluarlah dulu. Nanti kita bahas lagi".
Perintah namja itu. Mereka semuabergegas keluar meninggalkan Youngsaeng berdua
dengan namja itu.
"Oraenmaniya
Hyunjoong-sshi".
"Ne,
oraenmaniya Heosajangnim".
Keduanyasaling tertawa mendengarnya. Hyunjoong tak mampu lagi memendam
kerinduannyapada sahabat karibnya ini. Dia memeluk Youngsaeng begitupun
Youngsaeng jugamembalas pelukannya. Kesibukan mereka masing-masing tak
memungkinkan merekauntuk saling bertemu. Untunglah hari ini Youngsaeng memiliki
waktu luang.
"Kau
makin gagah dan makin tampansejak menjadi pimpinan S.W.A.T". Puji
Youngsaeng.
"Kau
juga makin terlihat menawansejak menjadi sajangnim".
"Berhenti
meledekku,Hyunjoong-ah!"
"Ania!
Aku itu memujimu".Protes Hyunjoong.Youngsaeng tersenyum simpul
mendengarnya.
Hyunjoongmengajak Youngsaeng untuk duduk di sofa. Tentu saja Hyunjoong tak mau
terlaluformal pada sahabatnya ini. Dia mengambil cemilan dan minuman dari
lemari esyang tersedia di sudut ruangan. Mereka menikmatinya sambil saling
menceritakanpengalaman masing-masing.
Cukuplama mereka berbincang masalah ini itu. Rasanya sudah pantas Hyunjoong
mulaimasuk ke topik yang sebenarnya. Karena memang Hyunjoong punya tujuan
mengundangYoungsaeng ke kantornya.
"Uhm,
Youngsaeng-ah?"Youngsaenghanya menggumam karena dia sedang menengguk
minumannya. "Kau taukan berita kematian Taehun?"Lanjutnya. Youngsaeng
mengangguk."Apa kautidak khawatir?" Tanyanya lagi.
"Khawatir
untuk apa?"
"Kau
tau kan, Taehun itu dulunyawakilmu. Kalau Taehun saja dibunuh,
kemungkinan...".
"Aku
juga diincar?" TebakYoungsaeng. Hyunjoong mengangguk.
"Kita
tak bisa remehkan masalahini. The 'X'itu melakukan kejahatannya dengan sangat
sadis namun begitu rapi.Dia seperti iblis yang tak bisa ditangkap
manusia".
"Mungkin
dia memang iblis makanyatak mungkin tertangkap".
"Youngsaeng-ah!
Aku sedangserius!"
"Memangnya
aku bercanda? Kalau diaiblis bagaimana? Apapun usaha manusia tak mungkin bisa
mencegah perbuatannyakan? Lagipula jantung setiap korbannya pasti hilang.
Sepertinya dia memangiblis". Youngsaeng menyimpulkan.
"Hei!
Kenapa kau jadi menyimpulkanseperti itu?"
"Kan
kau duluan yangmengatakannya".
"Agh,
sudahlah! Yang jelas, aku maumengirim anak buahku untuk melakukan penjagaan di
sekitar tempattinggalmu".
"Bukannya
kau bilang dia iblis?Mustahil menangkapnya".
"Apa
salahnya dicoba?! Aku tak maumengambil resiko kehilangan sahabatku. Setidaknya
kita sudah berusaha. Masalahhasilnya tergantung nanti".
"Ya,
terserah kau saja,Hyunjoong-ah". Ucap Youngsaeng pada akhirnya.
xXx
SS501 xXx
Waktusudah menunjukkan pukul 00.00 KST. Sebagian besar orang sudah terbang ke
alammimpi mereka. Hanya sebagian orang saja yang masih terjaga karena
tuntutanpekerjaan mereka.
Darisemua orang itu, Sungyoung salah satunya. Dia masih terjaga demi
melakukantugas terakhirnya. Tugas yang sangat berat untuk dilakukannya.
Beberapa hariyang lalu, Sungyoung sudah menolak Youngsaeng dan sekarang malah
mau membunuhnamja itu. Ommo! Dimana hatimu, Sungyoung-ah! Teriak hati
nuraninya.
Seandainyabisa, Sungyoung ingin lepas dari tugas terakhir ini. Dia tak
mampumelakukannya. Sungyoung tak sanggup. Bahkan dia sudah menunda tugas ini
selamabeberapa hari. Namun desakan Jungmin mau tak mau memaksanya untuk
bersikapprofessional.
Sungyoungmemakai pakaian serba hitam lengkap dengan penutup wajah ala seorang
penjahat.Dan disinilah Sungyoung sekarang. Dia sudah berhasil masuk ke
apartmentYoungsaeng melalui ventilasi udara. Sekarang dia sedang menatap namja
itu.Melihat wajah malaikat yang tengah tertidur dengan tenang. Terlihat
begitudamai. Hati Sungyoung serasa teriris.
Sungyoungmengangkat tangannya. Melihat pisau kecil super tajam yang sudah
merobek dadabanyak orang. Dan terakhir pisau itu harus merobek dada Youngsaeng.
Ini sungguhkejam! Sungyoung akan menghancurkan Youngsaeng secara keseluruhan.
SanggupkahSungyoung melakukannya?
Tangankiri Sungyoung merogoh sakunya. Mengambil sebuah saputangan yang
sudahdiberikan obat bius. Sungyoung membekap Youngsaeng. Tubuh Youngsaeng
merontabeberapa sesaat sebelum akhirnya tak sadarkan diri.
Kinigiliran pisau Sungyoung yang bertugas. Ujung pisau itu dihujamkan tepat di
dadakiri Youngsaeng, di tariknya hingga ke ujung kanan. Satu robekan! Kembali
lagipisau itu menghujam dada kanan Youngsaeng dan ditarik hingga ke ujung
kiri.Kini luka itu berbentuk X, ciri khas dirinya.
Satulagi yang harus dilakukannya, mengambil jantung! Tangan Sungyoung merogoh
lukaYoungsaeng, mencari sesuatu yang berdetak dengan lemah. Dapat! Sungyoungmenarik
paksa jantung itu. Tubuh Youngsaeng menggelepar sesaat lalu terkulaidengan
mengenaskan.
"Argh!"
Pekik Sungyoung.
Sungyoungmenutupi wajah dengan kedua tangan. Dia berkali-kali menggelengkan
kepalanyasaat bayangan mengerikan itu merasuki pikirannya. Sungyoung sungguh
tak sanggupmelakukannya. Sungyoung tak mampu!
PerlahanSungyoung membuka wajahnya. Dia kembali menatap Youngsaeng yang masih
tertidurdengan pulas. Air mata Sungyoung mengalir. Tak tega membayangkan
tubuhYoungsaeng tercabik seperti dalam halusinasinya tadi. Baiklah!
Sungyoungmenyerah! Apapun akan dilakukannya asalkan tidak menyakiti Youngsaeng.
Sungyoungberbalik. Dia memutuskan untuk meninggalkan tempat itu tanpa
menyentuhYoungsaeng sedikitpun. Masalah dengan Jungmin, itu hal belakangan. Dia
takpeduli. Tak seorangpun ditakutinya karena dia adalah The 'X'. Tapi
Sungyoungamat takut jika harus kehilangan Youngsaeng.
TanganSungyoung menyambar sesuatu di atas meja nakas samping ranjang Youngsaeng.
Ituadalah kunci apartment ini. Ya! Sungyoung lebih suka meninggalkan
apartmentkorbannya dengan cara seperti itu. Menutup pintu tanpa dikunci
sedangkankuncinya tergantung di pintu. Agar terkesan korbannya yang ceroboh.
"Miiiaaauuuu....".
Pleentiing
Kunciitu terjatuh ke lantai karena Sungyoung terkejut. Seekor kucing tiba-tiba
sajamemergokinya. Sepertinya itu peliharaan Youngsaeng. Dengan panik
Sungyoungmemungut kunci itu dan buru-buru membuka pintunya. Berhasil! Pekik
Sungyoungdalam hati.
"Hei!
Siapa kau?!" SentakYoungsaeng, ternyata dia terbangun.
Sungyoungberbalik, menatap Youngsaeng. Kini mereka saling bertatapan. Itu
kesalahanfatal yang seharusnya tak dilakukan Sungyoung karena bisa saja
Youngsaengmengenali matanya. Tapi untunglah keadaannya remang-remang sehingga
Youngsaengtak bisa melihat dengan jelas. Segera saja Sungyoung membuang
pandangannya danberlari keluar.
"Hei!
Jangan lari kau!"
Youngsaengtak tinggal diam. Dia ikut berlari mengejar Sungyoung yang menuju
tanggadarurat. Kelincahan Sungyoung dalam melarikan diri tak perlu diragukan
lagi.Berseluncur di pegangan tangga pun dia bisa melakukannya dengan
baik.Youngsaeng sedikit kewalahan mengejarnya.
Posisiapartment Youngsaeng yang hanya di lantai tiga tentunya sangat mudah
untuk Sungyoungmelarikan diri. Sebentar saja dia sudah tiba di bawah. Sungyoung
masih terusberlari walaupun dia sudah merasa aman.
TernyataSungyoung salah. Youngsaeng yang notabenenya seorang pimpinan S.W.A.T
tentunyamemiliki kelihaian yang sama seperti Sungyoung. Dia yang terbaik. Salah
besarkalau penjahat mengira bisa kabur darinya. Bahkan Sungyoung yang seorang
The'X' sekalipun belum tentu bisa lolos dari kejarannya.
"Kena
kau!" Teriak Youngsaengyang berhasil memegang lengan kanan Sungyoung.
Sungyoungberbalik, melakukan perlawanan. Dia memang pembunuh terbaik tapi dia
bukan ahlidalam bela diri. Sungyoung hanya melakukan perkelahian seadanya.
Tanpa senjata,Sungyoung pasti akan kalah. Tapi jika menggunakan senjata,
Youngsaeng pastiakan terluka. Bagaimana ini?
Seett
Terlambat!Sungyoung terlalu lama mengambil keputusan. Kini Youngsaeng sudah
berhasilmembuka penutup wajahnya. Tentu saja Youngsaeng sangat shock melihat wajah
dibalik penutup itu. Youngsaeng tak percaya semua ini! Sedang Sungyoung
jugashock. Dia kebingungan. Mungkin lebih baik kabur saja! Pikirnya.
"Jamkkanman!"
Sungyoungmenghentikan langkahnya namun tak berbalik. "Ja, jadi selama ini
The 'X'itu adalah kau?" Pertanyaan itu akhirnya terlontar juga.
"Iya,
akulah The 'X' yang selamaini menjadi pembunuh berdarah dingin". Jawab
Sungyoung tanpa berbalik.
"Kau
mau membunuhku?"
"Itu
tugas terakhirku".
"Lantas
kenapa kau takmelakukannya?"
Sungyoungberbalik, menatap tepat ke manik mata Youngsaeng. Dia mampu menangkap
adanyabeningan-beningan yang terkumpul di pelupuk mata namja itu. Sorot
mataYoungsaeng juga begitu kecewa. Sungyoung makin tak berdaya.
"Itu
karena, karena aku mencintaioppa". Lirih Sungyoung.
"Sung,
Sungyoung?"
"Aku
menolak oppa bukan karena akutak mencintai oppa tapi karena aku takut oppa akan
kecewa jika mengetahui akuadalah The 'X'. Mianhae oppa".
Sungyoungmemalingkan wajahnya saat melihat air mata Youngsaeng mengalir. Kini
dia taubetapa besar cinta Youngsaeng untuknya. Hati Sungyoung ikut tercabik.
Bagaimanamungkin Sungyoung bisa membuat orang yang dicintainya menangis? Pabo
Sungyoung!Pabo! Rutuknya dalam hati. Sungyoung kembali melangkah. Dia tak
inginterus-terusan ada disana dan semakin membuat mereka berdua terluka.
"Sungyoung
gajima!" TahanYoungsaeng, Sungyoung terus melangkah.
"Itu
dia The 'X'! Siapkan tembakankalian!" Titah Hyunjoong.
Sungyounggelagapan. S.W.A.T sudah mengepungnya. Mereka sudah siap dengan
senapan laraspanjang mereka. Sungyoung kebingungan begitu juga Youngsaeng.
Terdengar suarapelatuk ditarik dan....
Dooorr....
Dooorr.... Dooorr....
"Sungyoung!
Andwae!" TeriakYoungsaeng.
Youngsaengberlari, memeluk Sungyoung. Namun peluru-peluru itu sudah terlanjur
melaju kearah tubuhnya. Ketiga peluru itu mengenai bahu kanan, punggung dan
bagianpinggang kanan Youngsaeng. Tak hanya Youngsaeng, karena ternyata peluru
itujuga menembus tubuh Sungyoung. Keduanya limbung bersamaan. Hyunjoong
besertaanak buahnya ikut shock.
"Oppa,
mianhae". LirihSungyoung. Air matanya mengalir merasakan sakit di hati dan
di tubuhnya.
"Kau
tak perlu minta maaf,Sungyoung-ah. Kau tau kan, aku mencintaimu.
BertahanlahSungyoung-ah".
"Aku
tak bisa bertahan lagi, oppa.Rasanya sakit sekali. Tubuhku menggigil".
"Aku
akan terus memelukmu,Sungyoung-ah. Aku akan memberimu kehangatan". Panik
Youngsaeng.
"Oppa,
bagaimana jika akumati?"
"Jangan
berkata seperti itu. Kauakan hidup, kita akan bersama. Dan jika kau atau aku
mati, aku yakin dikehidupan yang akan datang kita pasti bisa
bersama".Sungyoung tersenyummendengarnya.
"Saranghae
oppa". GumamSungyoung.
"Nado
saranghae".
Sungyoungmenggerakkan tangannya, mengarahkan pada wajah Youngsaeng. Jemarinya inginmenekuri
pipi Youngsaeng. Namun belum sempat tersentuh, tangan Sungyoungterkulai lemas.
Yeoja itu menutup rapat matanya.
"Sungyoung!
Ohouk....". Darahsegar keluar dari mulut Youngsaeng. Pandangannya mulai
menghitam. Dan akhirnyaYoungsaeng menyusul kepergian Sungyoung.
KematianSungyoung dan Youngsaeng membuat banyak orang berduka. Hyunjoong merasa
sangatkehilangan sahabatnya. Kyujong dan Hyungjun merasa sangat kehilangan bos
danteman mereka. Dan juga keluarga mereka juga merasa sangat terpukul.
Taklama setelah kematian mereka, Jungmin dan komplotannya tertangkap.
Merekadihukum dengan berat. Kini, tak ada lagi mafia yang memberikan lembaran
hitamdi kehidupan mereka. Dan ketenangan kembali mengisi hari-hari mereka.
xXx SS501
xXx
50Years
Later
SouthKorea,
2014
"Kyaaa....!"
Bruuukk
Traaang
Prrraanng
Tap
Tap Tap
Yeojaitu segera membenahi barang-barang yang jatuh berserakan karena
kecerobohannya.Langkah kaki itu tentulah langkah kaki temannya yang pasti mau
menghampirnyakarena mendengar kegaduhan itu. Dan benar saja dugaan yeoja itu.
"Ommo!
Sungyoung-ah! Kau tau, akubaru saja membenahi barang-barang itu! Dan sekarang
kau membuat mereka kembaliberantakan!"
"Mi,
mianhae. A, aku taksengaja".
"Kau
sungguh ceroboh! Pasti di masalalu kau itu yeoja yang tidak bisa melakukan
apapun! Di masa sekarang sajamasih terlihat kecerobohanmu yang luar biasa
itu!" Cibir temannya.Sungyoung hanya manyun.
Rasanyaingin sekali Sungyoung melontarkan cacian pada teman-teman yang
selalumencibirnya. Mereka tidak tau saja kalau dulunya Sungyoung sangat teliti
danhasil pekerjaannya selalu sempurna. Dialah The 'X' yang melakukan
kejahatantanpa celah. Pembunuh terhebat di masanya dulu.
Karenaketelitian dan kehebatannya itulah, Sungyoung mengambil langkah yang
salah danmenjadi orang yang jahat. Tapi dengan kecerobohan yang dimilikinya
sekarangini, tak memungkinkan Sungyoung menjadi The 'X' lagi. Perlahan,
Sungyoungbersyukur atas semua ini. Karena artinya Tuhan menyayanginya. Tuhan
tak inginSungyoung salah lagi.
Darikecil Sungyoung dibesarkan di kuil, mengabdi disana. Dia bukan tidak
punyaorang tua tapi semua ini karena keinginan Sungyoung. Dosanya di masa
laluamatlah besar. Dan kata para biksu, cara untuk menghapus dosa di masa
laluadalah dengan mengabdikan diri di kuil hingga akhir usia remaja.
Tinggalsebulan lagi masa pengabdian Sungyoung disini. Sungyoung tersenyum. Dia
pastiakan merindukan tempat ini.
"Sungyoung!
Kemarilah! Aku butuhbantuanmu!" Teriak seseorang.
"Ne,
aku datang!"Sungyoungberlarian kecil menuju kesana.
xXx SS501
xXx
JikaSungyoung selama ini mengabdikan diri di kuil untuk menebus dosa, hal
berbedaterjadi pada pasangannya di masa lalu. Siapa lagi kalau bukan Youngsaeng?
Namjaitu tetap menjalani hidupnya seperti orang kebanyakan. Dari kecil
sudahterlatih untuk terbiasa menjalani hiruk pikuk kehidupan kota. Bahkan
Youngsaengkini menjadi anggota dari Boyband ternama SS501.
Youngsaengmemiliki banyak fans, banyak teman, dan banyak orang di sekitarnya.
Tapi hariYoungsaeng tetap terasa sepi. Karena selama ini, dia belum juga
bertemu denganwanita yang dicintainya, Sungyoung. Setiap hari Youngsaeng selalu
berdoa danberharap namun tak juga dia bertemu dengan Sungyoung. Mencoba
berpaling pun diatak bisa karena hatinya hanya untuk Sungyoung.
"Hyung,
kenapa melamun terussih?" Tanya Kyujong yang duduk di sampingnya.Yang
lainnya ikut menoleh.
"Iya.
Aku setuju dengan ucapanKyujong. Kau selalu saja melamun". Timpal Hyunjoong.
"Youngsaeng
hyung sedangmemikirkanku. Iya kan, hyung?" Goda Hyungjun.
Pleetaak
"Yak!
Kenapa kau menjitakku?! Dasarkuda gila!"
"Kau
itu yang gila! Dasar bayibesar!" Cibir Jungmin dan hasilnya kedua
Tom&Jerry itu langsungbertengkar.
"Hei!
Kenapa kalian membawaku ketengah hutan begini?" Tanya Youngsaeng
mengalihkan ucapan mereka tadi.
"Ikut
sajalah. Sebentar lagi kitasampai". Jawab Hyunjoong.
"Hyung
lihat! Itu tempatnyakan?" Pekik Kyujong. Semua serentak melihat ke depan.
"Yap!
Kita sudah sampai". UcapHyunjoong yang langsung memarkirkan mobilnya.
Merekasemua langsung turun dengan antusias. Menghirup udara segar
sebanyak-banyaknya.Menikmati keindahan alam yang tak mereka temukan di kota.
Menyenangkan sekali.
"Kuil?"
Gumam Youngsaeng yangsedari tadi mengamati sekitar.
"Itu
benar, Youngsaeng-ah!Kau tau,jika kita berdoa dengan khusyuk disini, maka
keinginan kita bisaterkabul". Jelas Hyunjoong. "Uhm. Mungkin saja
keinginanmu untukbertemu jodoh di masa lalumu juga bisa terkabul". Godanya
lagi. Youngsaengmerona.
"Dasar
bayi besar cengeng".Ejek Jungmin.
"Kyaa!
Kau akan kuhabisi,Mal!" Teriak Hyungjun kalap.
"Hei!
Kalian berdua janganberlari-larian di sekitar kuil!" Sentak Kyujong yang
ikut mengejar mereka,bermaksud melerai.
"Kajja,
Youngsaeng-ah! Kita jugamasuk". Youngsaeng mengangguk dan berjalan santai
menuju kuil itu. SedangHyunjoong sudah berlari duluan ke dalam.
"Annyeonghaseyo.
Selamat datang dikuil kami. Ada yang bisa saya bantu?" Sapa seorang yeoja
dengan ramah.Youngsaeng menoleh.
"Agh,
iya! Menurut cerita, jikaberdoa dengan khusyuk di kuil ini makasegala keinginan
bisa terkabul. Benarkahitu?"
"Itu
benar, ahjusshi. Tapi adatempat istimewa disini. Ada satu ruangan yang jika
kita berdoa di dalamnyapasti keinginan akan terkabul. Anda mau mencoba berdoa
disana?"
"Boleh.
Tolong tunjukkantempatnya".
Yeojaitu mengangguk ramah dan mulai berjalan ke samping kuil itu.
Youngsaengmengikutinya dari belakang. Tak jauh dari kuil utama, ruangan yang
dimaksud itumulai terlihat. Yeoja itu membukakan pintunya dan mempersilahkan
Youngsaenguntuk masuk.
"Ne,
gamsahamnida". UcapYoungsaeng.
"Saya
ada di sekitar sini. Jikaperlu apa-apa, anda bisa memanggil saya, ahjusshi.
Permisi".Ucapnya danberlalu.
Youngsaengtersenyum menjawab ucapan yeoja itu. Dia mulai memasuki ruangan itu.
Ada patungDewi Kwan Im di dalamnya. Ada jugabeberapapatung dewa lain.
Youngsaeng dudukmenghadap patung-patung itu. Kedua tangannya di rapatkan di
depan dada danYoungsaeng menutup matanya lalu mulai memanjatkan doa. Tentu saja
doa utamanyaagar segera bertemu Sungyoung.
Dilain sisi, Sungyoung masih sibuk dengan tugasnya. Dia harus membawa
banyaksekali barang ke ruangan suci. Ruangan yang dipakai Youngsaeng untuk
berdoa.Saking banyaknya tumpukan barang, Sungyoung sampai tak bisa melihat ke
depan.Bahkan dia tak tau jika Youngsaeng sedang berdoa. Sungyoung terus
berjalanhingga akhirnya menabrak Youngsaeng.
"Kyaaa....".
Teriak Sungyoung,tubuhnya limbung.
Sungyoungjatuh menimpah Youngsaeng. Tatapan keduanya saling bertemu. Waktu di
sekitarmereka seolah terhenti. Detak jantung keduanya mendadak tak beraturan.
Kagetdan senang memenuhi hati mereka saat itu juga.
"Sungyoung".
"Youngsaeng
oppa?"
"Ini
benar dirimu? Ommo! Aku sudahlama mencarimu, Sungyoung-ah!" Youngsaeng
mendekap Sungyoung yang masihberada di atasnya.
"Aku
juga sudah lama menungguoppa". Ucap Sungyoung. Mereka melepaskan pelukan
mereka.
"Saranghae
Sungyoung-ah".
"Nado
saranghae oppa".
"Jangan
pernah tinggalkan aku. Akuingin hidup bersamamu".
"Takkan
pernah oppa. Kita akanbersama selamanya".
Youngsaengmengecup kening Sungyoung sekilas lalu kembali memeluknya. Di depan
pintu,berdiri Hyunjoong, Kyujong, Jungmin, dan Hyungjun yang menyaksikan
adeganromantis itu penuh rasa haru. Akhirnya, penantian dan pencarian
Youngsaeng kinimembuahkan hasil. Sungyoung dan Youngsaeng bisa bersama tanpa
harus dipisahkanoleh hal mengerikan lagi.
xXx SS501
xXx
BreakingNews
:
"Seorangnamja
muda ditemukan tewas mengenaskan di pinggir sungai Han. Diketahui namjaitu
bernama Choi Ji Sung, trainer di salah satu agency ternama di Seoul. Didada
korban terdapat sebuah luka menganga berbentuk 'X'. Setelah diotopsi,ternyata
korban kehilangan organ jantungnya. Ini mengingatkan kita padaperistiwa
The'X'lebih dari 50 tahun yang lalu. Apakah ada The 'X' lain?
Jikabenar....".
Peeett
"Hahaha!
Ini bagus sekali. Kausangat hebat!" Puji seorang namja dengan tawa lebar.
Kursiberbalik. Terlihatlah sosok yang sedari tadi duduk membelakangi mereka.
Seorangyeoja berpakaian serba hitam. Tak ada sedikitpun senyum tercipta di
bibirnya.Sorot matanya begitu tajam dan dingin menusuk. Yeoja itu berdiri.
Menghampirinamja yang tadi memujinya.
"Itulah
kehebatanku". Ucapnyasambil tersenyum miring.
xXx SS501
xXx
TAMAT
xXx SS501
xXx
Gimana FFnya? baguskah? kerenkah? jelekkah? seremkah?
Gimana FFnya? baguskah? kerenkah? jelekkah? seremkah?
hahaha
yang jelas uland ucapin maksih buat yang udah mau baca
dan jangan lupa RCL ya
gamsahamnida ^_^
FB Link: Oneshoot
yang jelas uland ucapin maksih buat yang udah mau baca
dan jangan lupa RCL ya
gamsahamnida ^_^
FB Link: Oneshoot
Related Posts :
- Back to Home »
- 15+ , Action , Bloody , Heo Young Saeng , Kim Hyun Joong , Kim Hyung Jun , Kim Kyu Jong , Park Jung Min , Romance , Series , SS501 , Thriller , Young Couple »
- Wulan | The 'X' | Action, Thriller
tidak jelekkk
ReplyDeletealurnya pas
pngenny lbh greget lgi pas bgian mmbunuhnya it errr xD *jiwa pyscho
kk~ aku suka ff mu
mungkn tiap mlm ak bca tiap krya mu
mksh udh ngsh pncrahan malam xDwkwkwk
berhubung ini bukan karyaku, aku gk bisa bales komenanmu :3 kkk~ ini FFnya Wulan Eonni.
Deleteaku cuma mau bilang makasih udah visit blosku^^