Posted by : Zusli zuSaeng Triple'S
Tuesday, August 19, 2014
Details:
- Title : Green Peas Land (Ketika makhluk fana dan makhluk elemental bersatu)
- Genre : fantasy, Adventure, Brothership
- Category : 15+, Chapter
- Author : Zusli a.k.a Shin Sung Young
- Casts :
· Kim Hyun Joong aka Prince Kim HJ
· Heo Young Saeng aka Lord Heo
· Kim Kyu Jong aka KyuKyu
· Park Jung Min aka Prince Jung
· Kim Hyung Jun aka Junnie
· Kim Young Joong as Hyun’s brother
· Shin Hyun Gi as Oracle
· Others…
Thanks to God, Casts, and Readers^^
Happy Reading~
©2013 zuSaeng501
*501*
Ternyata bar yang tergabung dengan
penginapan ini jauh lebih besar jika dilihat dari dalam. Jika saja penghuninya
tidak seliar dan seberantakan itu, tempat ini sudah pasti sangat indah.
Dinding, atap, dan lantainya terbuat dari kayu hutan terbaik. Desain
arsitekturnya begitu mengagumkan. Banyak sekali hiasan-hiasan berupa lukisan
atau ukiran di setiap sudut, hanya saja benda-benda itu sekarang penuh
noda-noda akibat pesta.
Bangunan itu bertingkat tiga. Lantai
dasar merupakan bar dan aula besar yang digunakan untuk berpesta sementara
lantai 2 dan tiga adalah kamar-kamar. Menurut perhitungan Young Saeng, kamar
yang ada di sini jumlahnya sekitar 55.
“Wow, kamar kuda yang bagus,” kagum
Hyun Joong begitu masuk ke kamar terakhir, kamar mereka.
Yah, kamar ini tidak seperti kandang
kuda pada umumnya. Kamar ini kurang lebih seperti kamar di kerajaan Hyun Joong
tapi luas ruangannya hanya sepertiga kamarnya dan cat hijau dindingnya sudah
memudar. Bahkan beberapa barang-barang yang diyakini pernah berada di suatu
tempat di situ sudah lenyap entah kemana. Mungkin pengunjung-pengunjung yang
tidak bertanggung jawablah yang mengambilnya.
“Kyu! Kembalikan uangku!” serang
Hyun Joong langsung.
“Igeo. Tenang saja aku hanya
meminjam 5 koin.”
“Huh, menyebalkan sekali,” Hyun
Joong membuka kantong uangnya dan kembali menghitung koin emas yang masih
dimilikinya.”Yaa! kau mengambil 7 koin!”
“Hm, berarti aku salah menghitung.
Ne, aku meminjam 7, gomawo chingu,” Hyun Joong sudah bersiap memukul kepala Kyu
dengan botol anggur yang tadi dibelinya, tapi Young Saeng buru-buru menenangkan.
“Lebih baik kalian tidur saja
daripada bertengkar terus di hotel centaurus.”
“Aku menyesal telah mengajaknya. Apa
untungnya dia? Belum 24 saja dia sudah menguras kantong uangku,” Kyu tidak
merasa tersinggung dengan perkataan Hyun Joong. Dia justru hanya meringis,
umm..atau mungkin karena dia sudah terpengaruh dengan anggur yang diminumnya
“Sudahlah, gwaenchanayo. Kau juga
tidak mungkin mengirimnya kembali.”
“Haahhh…Oiya, saat berbicara dengan
centaurus tadi, kenapa kita tidak memberitahu identitas yang sebenarnya saja?
Aku yakin mereka akan menyambut kita dengan baik.”
“Kau tidak mengerti. Bukankah aku
sudah bilang kalau mereka itu netral dan sama gila hartanya seperti kurcaci?
Mereka tidak akan menyambutmu walau kau sudah menjadi raja sekalipun
um..kecuali jika kau pernah membuat mereka merasa berhutang budi. Sementara
itu, kita sekarang sudah sangat dekat dengan Gunung Gelap Orc, tinggal beberapa
kilo saja. Apakah kau tidak ingat dengan para warg? Mungkin saja para Orc sudah
menyebarkan berita mengenai siapa saja yang bisa menangkap dan membunuh
pangeran manusia akan diberi imbalan yang pantas. Mereka semua memburumu!”
“Berarti kita tidak boleh
berlama-lama di sini sebelum ketahuan.”
“Tepat sekali. Untuk itu,
beristirahatlah. Pagi-pagi sekali kita harus sudah keluar dari sini sebelum
semua orang sadar dengan keberadaan kita.”
“Kalau begitu, apa yang begitu
membuatmu yakin mengenai misi yang mengharuskan pergi ke Gua Sunyi untuk
mengajak para manusia serigala agar mau bergabung dengan kita? Bukankah Gunung
Sunyi letaknya sangat dekat dengan daerah orc?”
“Itu urusan lain, Hyun. Yah, walau
aku belum pernah melihat mereka tapi percayalah, walau para werewolf itu sangat
kejam, kau harus yakin bahwa mereka juga membenci Orc.”
“Um, kau tidak mengerti.”
Young Saeng tidak bisa berkata lagi.
Dia ingin bertanya, tapi Hyun Joong terlihat murung dan langsung menempatkan
diri di kasur empuk bersiap untuk tidur atau entahlah, apakah mereka bertiga
masih bisa tidur nyenyak sementara perang besar menanti di musim panas yang
tinggal beberapa hari lagi?
*501*
Seperti biasa, Young Saeng bangun paling awal di antara
mereka bertiga. Matahari sudah mulai muncul dari ufuk timur sana. Kemeriahan
pesta di lantai dasar sudah tidak terdengar lagi. Mungkin saat ini para
centaurus tengah tertidur nyenyak dalam keadaan mabuk. Sebelum semua centaurus
tersadar mereka harus segera pergi dari sini, maka Young Saeng membangunkan
Hyun Joong dan Kyu dengan sedikit memaksa.
“Irreona! Ppali ppali! Kita harus
segera pergi!”
KyuKyu yang ternyata sangat mudah
dibangunkan itu langsung bersiap-siap. Sementara Hyun Joong, dia harus
dibangunkan 3x terlebih dahulu. Setelah semua selesai sarapan dan berkemas,
perlahan-perlahan tanpa suara mencoba melangkahkan kaki sepanjang koridor
penginapan yang sepi. Sayup-sayup mereka mendengar suara dengkuran dari
kamar-kamar di sepanjang koridor. Mereka cukup lega, sejauh ini tidak ada yang
terjadi.
Tapi kelegaan mereka tidak lama.
Begitu menginjak tangga terakhir, lebih tepatnya saat mereka sampai di lantai
dasar, para centaurus pesta sudah menghadang, terlihat begitu segar dan bugar,
tidak seperti makhluk teler karena kebanyakan minum. Mata centaurus-centurus
itu menyorot tajam kearah Hyun Joong.
Mereka bertiga langsung merapat, siaga. Sepertinya ketakutan mereka
benar-benar terjadi.
“Itu dia manusianya!” teriak
centaurs bertubuh kuda hitam. Dilihat dari fisiknya, dia seperti pemimpin di
perkumpulan ini.
“Sebenarnya ada apa ini?” Hyun Joong
mencoba terlihat santai.
“Tidak ada apa-apa, kita hanya ingin
menangkap kalian,” seru pemimpin centaurus tadi, diikuti sorak-sorai dari yang
lainnya.
“Hah, ini pasti suruhan orc-orc
jelek itu, kan?! Kalian hanya menginginkan imbalannya. Apakah kalian bodoh?
Mana mau orc-orc busuk itu memberi kalian imbalan!” protes Kyu.
“Tidak ada salahnya mencoba! Hey,
kurcaci, mengapa tidak kau tangkap saja teman-temanmu itu agar mendapat
imbalan? Bukankah bangsamu sama gila hartanya seperti kami.”
“Enak saja, jangan samakan bangsaku
dengan bangsa aneh sepertimu! Mwoya? Bokong kuda?”
Tiga lusin centaurus marah itu menjadi
semakin marah mendengar ejekan Kyu. Langsung saja mereka menyerbu berbekal tali
dan macam-macam pisau. Hyun Joong dengan gesit menghindar sebelum sebuah pisau
menusuk lehernya. Dengan tangan kosong, Hyun Joong mencoba melawan sebisanya.
Kadang-kadang ia menggunakan pisau centaurus yang berhasil dikalahkan untuk
menusuk centaurus lain. Di tengah kesibukannya, ia melihat sebuah pedang
megkilap yang sangat familiar tengah dipegang oleh salah satu centaurus. Itu
hwagolgeom! Ternyata senjata-senjata mereka diambil alih.
Young Saeng tidak kalah gesit dengan
Hyun Joong. Ia berlompatan dari kursi ke meja atau ke manapun yang bisa
digunakan untuk berpijak. Tangan Young Saeng sedari tadi meraba-raba belakang
tubuhnya sendiri, tapi ia langsung tersadar bahwa panah dan busurnya tidak ada
di sana, maka Young Saeng memutuskan untuk mengambil mainan lempar panah yang
masih tertancap di dinding target. Begitu mendapatkan, dia bergegas melayang
untuk membidik beberapa centaurus. Yah, tidak mematikan memang, tapi sudah
cukup membuat mereka merasa perih.
“Yuhu! Tepat sasaran.”
Sementara KyuKyu merasa beruntung karena membawa
pisaunya. Dia terlihat asik bertarung, menerobos para centaurus tinggi. Badan kurcaci yang kecil dan langkahnya yang
gesit memudahkan Kyu berlarian di bawah tubuh centaurus. Tak lupa ia
menyayatkan pisaunya ke tubuh yang dilewati.
Namun lama-kelamaan mereka kualahan
juga. Tentu saja, jumlahnya tidak sebanding. Setelah mendapatkan hwagolgeom,
Hyun Joong memberi isyarat pada teman-temannya untuk keluar dari bar yang sudah
seperti kapal pecah itu. Saat akan melesat, untungnya Young Saeng melihat panah
dan busurnya tergeletak di atas meja. Segera diambilnya senjata itu kemudian
terbang cepat melewati jendela.
Kyu dan Hyun Joong sudah lebih dulu
sampai di tempat penitipan. Untung Galsaeg dan griffin tidak kenapa-kenapa.
Dari bar, mereka mendengar teriakan dan derap-derap sepatu kuda yang sangat keras.
Para centaurus satu per satu keluar dari bar.
“Ppali ppali!” seru Young Saeng
panik. Ia membidik kaki centaurus terdepan, mencoba memperlambat.
Tidak lama kemudian akhirnya mereka
berhasil menjauh. Walau begitu, para centaurus masih tidak mau menyerah. Dengan
langkah kudanya mereka mengejar begitu cepat. Untung saja Galsaeg lebih cepat.
Young Saeng dan KyuKyu yang terbang sudah jauh di depan.
Pada akhirnya sampailah mereka di
tepi sungai. Ini bukanlah sungai yang mereka lewati sebelumnya. Galsaeg berhenti
begitu mendadak. Gawat sekali, sungai di sisi ini tidak ada jembatannya. Young
Saeng dan Kyu sudah lebih dulu menyebrang tentu saja, mereka kan terbang. Hyun
Joong tidak mungkin menyuruh Galsaeg untuk berenang, arusnya terlalu deras. Di
belakang sana, para cetaurus semakin mendekat.
“Hyun Joong-ah! Galsaeg-ah! Kalian
pasti bisa!” teriak Young Saeng dari seberang.
“Geurae Galsaeg, kita harus bisa
melompati sungai ini.”
Hyung Joong mengelus Galsaeg sejenak
lalu bersiap mengambil ancang-ancang. Dengan satu hentakan dari tali kekang,
Galsaeg berlari bergitu cepat dan melompat sejauh lebar sungai. Hyun Joong yang
semula menutup mata langsung membuka mata sambil berteriak kegirangan.
Keberuntungan benar-benar berada dipihaknya. Galsaeg mendarat di seberang
dengan sempurna.
“Daebak!!” seru Kyu dan Young Saeng
bersamaan.
Para centaurus sudah sampai di tepi
sungai, tapi mereka tidak berani melompati sungai. Akhirnya mereka hanya
menggerutu sambil memaki-maki.
“Kau adalah kudaku yang sangat
hebat!” kata Hyun Joong dan hanya dibalas dengan dengusan oleh Galsaeg.
“Kkaja! Kita harus segera pergi dari
sini,” ucap Young Saeng sambil menenangkan Kyu yang sedang membalas
sumpah-serapah para centaurus. Kurcaci itu benar-benar tidak bisa tenang dan
menjaga mulutnya.
Separuh perjalanan yang tersisa harus segera dilalui
minimal satu hari, mereka sudah harus sampai di Silent Cave atau Gua Sunyi
sebelum malam besok harinya. Suhu udara di sekeliling perlahan mulai
meningkat, yang berarti musim panas akan
segera tiba. Ini semua membuat Hyun Joong hampir frustasi mengingat masih ada 2
makhluk elemental yang harus diajak. Jika beruntung, mereka bisa mencapai di
Gunung tertinggi tempat para naga kira-kira dalam waktu satu minggu sebelum
musim panas. Walau begitu, bagaimana cara mereka melakukan perjalanan pulang
tepat waktu tanpa dihadang musibah? Musuh semakin hari semakin kuat dan jeli
saja. Apalagi, pegunungan di sekeliling Draque Volcano adalah daerah kekuasaan
goblin.
Pikiran Hyun Joong yang sempat kacau
langsung menguap begitu KyuKyu dan Young Saeng membuat beberapa lelucon atau
teka-teki sepanjang perjalanan yang membosankan. Saat sore sudah tiba, mereka
meningkatkan kecepatan perjalanan sampai tidak ada waktu untuk mengobrol.
Mereka harus mencari tempat berteduh yang aman.
“Wow, ini dia, Old Ruins. Dulu
adalah kota suci para penyihir. Sayang sekali sudah dihancurkan semenjak
perang,”kagum Kyu.
Akhirnya, tepat setelah matahari
benar-benar sudah tenggelam mereka sampai di reruntuhan kota keramat. Yah, Old
Ruins dulunya bernama Holicit, kota yang dibangun untuk para penyihir Negeri Green Peas. Namun sayang sekali, saat
para penyihir mulai musnah satu per satu, kota ini turut runtuh, menyisakan
puing-puing kehitaman dan lumutan yang sudah tidak berarti layaknya kota yang
baru saja diterpa gempa bumi besar. Hanya tembok-tembok besar saja yang masih
berdiri kokoh walau sudah tidak utuh.
Selain bangunan-bangunan, ada pula
reruntuhan patung para penyihir. Miris sekali, para penyihir yang dulu sangat
diagungkan sekarang tinggal puing-puing. Di tengah kekacauan itu, masih berdiri
separuh badan patung sosok penyihir besar Negeri Green Peas, siapa lagi kalau
bukan Green Witch, pemimpin para penyihir.
“Apakah kita akan istirahat di
sini?” Hyun Joong nampak asik mengamati kepala patung yang ia yakini sebagai
White Witch.
“Mau di mana lagi? Ini sudah malam.
Mungkin bangunan tembok besar itu cocok,” Young Saeng menunjuk ke sebuah tembok
bekas kuil yang masih berdiri tegak.
Ne, tidak ada pilihan lain. Mereka
segera menuju tembok yang dimaksud. Tubuh Young Saeng yang berkilau membantu
penerangan mereka. Setelah sampai, Kyu bergegas membuat api dari
ranting-ranting kayu di dekat mereka. Tidak banyak percakapan malam itu karena
mereka sedang berada di alam terbuka dan kelelahan. Hey, walaupun mereka hanya
duduk saja selama perjalan, tapi bayangkan saja dirimu duduk di tempat yg
keras, berjalan di bawah matahari menjelang musim panas selama 12 jam. Betapa
membosankan dan sangat pegal.
Tidak membutuhkan waktu lama, mereka
bertiga langsung terlelap. Suasana begitu sepi, hanya suara percikan dari api
unggun dan suara-suara binatang malam yang terdengar. Tapi satu yang tidak
mereka ketahui. Begitu sampai di Old Ruins, gerak-gerik mereka sudah diamati
oleh sosok-sosok yang sekarang sedang bersembunyi di semak-semak tak jauh dari
mereka. Entah makhluk apa, yang jelas 3 pemimpin itu tidak menyadari kehadiran
mereka.
Setelah diyakini 3 orang asing plus
2 binatang itu terlelap, setengah lusin sosok berbulu dan berkaki empat itu
muncul dari persembunyian, melihat dari dekat sekaligus mengepung. Young Saeng
yang peka terhadap sekitarnyalah yang pertama kali menyadari bahwa mereka
bertiga dalam bahaya. Dengan sigap Young Saeng mensiagakan panahnya. Binatang
menyeramkan yang mengepung meraung tak suka ditodong panah.Kebisingan itu
membangunkan Hyun Joong dan Kyu yang memang belum terlalu lelap.
“Gawat! Para Warg menemukan kita!”
seru Young Saeng, berusaha menyadarkan Hyun Joong dan Kyu yang masih linglung.
“Mwo? Hiyaa!! Warg jahat!” Kyu mengeluarkan
dua pisau emasnya tergesa-gesa.
Binatang-binatang buas itu semakin
tak suka, mereka melolong keras dan terlihat sangat marah karena diancam dengan
2 senjata. Entah kenapa Hyun Joong hanya diam saja. Dia seperti sedang
berpikir.
Dua makhluk terdepan menampakkan
gigi-gigi tajamnya, berniat menakut-nakuti. Belum sempat Hyun Joong mencegah,
Kyu sudah berlari, menerjang makhluk paling depan. Serangan itu memacu
serangan-serangan lain. Binatang mengerikan lain langsung mengerubuti KyuKyu
yang sedang mengayun-ayunkan pedangnya sembarangan.
“Tahan!!” teriak Hyun Joong tapi
tidak ada yang menggubris. Young Saeng bahkan sudah melesatkan anak panahnya
tapi dia hanya melongo saat anak panahnya berhasil dihindari oleh musuh. Young
Saeng menjadi geram dan semakin membabi buta menyerang. Perkelahian semakin
kacau.
Hyun Joong terus berusaha
menghentikan penyerangan dari chingunya. Perlahan dua ekor serigala yang tidak
sibuk mendekatinya. Awalnya Hyun Joong berpikir untuk tidak menyerang, namun
makhluk itu menerjang lebih dulu. Tidak ada pilihan lain, Hyun Joong harus
mempertahankan nyawanya.
“Jamkkanman!! Kami tidak ada maksud
jahat pada kalian!” teriak Hyun Joong di sela-sela perkelahiannya. Hebat sekali
makhluk menyeramkan itu bisa menghindari sabetan hwagolgeom. “Kyu Jong-ah!
Young Saeng-ah! Jebal, hentikan serangan. Mereka….”
BRUK! Hyun Joong berhasil diterjang
oleh seekor di antara mereka. Tubuhnya
terbanting ke tanah, sangat sakit. Young Saeng dan Kyu pun berhasil dibuat
tidak berdaya. Kyu yang kecil dengan mudah dirubuhkan sementara Young Saeng
justru pingsan. Ternyata saat Young Saeng asik melayang sambil membidik, salah
seekor serigala melompat sangat tinggi dan berhasil menjatuhkan Young Saeng.
Makhluk-makhluk itu benar-benar mengerikan, lebih hebat daripada warg. Bahkan
mereka juga bisa menghindari serangan griffin Kyu dan Galsaeg.
Hyun Joong merintih tertahan saat
kedua tangannya diinjak, padahal tidak diinjak pun Hyun Joong sebenarnya tidak
mempunyai niat untuk melawan.
“Kyu Jong-ah, mereka bukan warg,
mereka adalah werewolf.”
“Werewolf?”
KyuKyu mengamati lebih saksama
makhluk di depannya itu. Yah, makhluk ini seklias memang sangat mirip dengan
warg karena wujudnya sama-sama seperti serigala, memilik tubuh besar, gigi
taring yang tajam, dan aura membunuh yang kuat. Namun jika diperhatikan lebih
jeli, werewolf atau manusia serigala lebih terlihat manusiawi. Yah, karena
mereka adalah jelmaan dari manusia. Bulu mereka tidak lebat dan mengembang
seperti warg. Sorotan matanya yang dingin tidak terlalu mengerikan.
“Kami tidak tahu kalau daerah ini
sudah menjadi daerah kekuasaan kalian. Kami memang ingin menuju Gua Sunyi untuk
meminta bantuan pada kalian sekaligus…minta maaf,” Hyun Joong hanya memejamkan
mata saat werewolf yang menjatuhkannya sedang mengendusnya.
“Maaf? Apa maksudmu dengan meminta
maaf, pangeran? Mereka sudah menjyerangku, menjatuhkanku, dan meneteskan air
liur menjijikkan mereka di rambut indahku!”
“Oh, shiggeureot Kyu! Kau tidak
mengerti, aku memang harus minta maaf dan jangan dendam, jebal, kau tahu kita
membutuhkan bantuan mereka. Tujuan kita memang meminta bantuan.”
“Meminta bantuan? Setelah semua yang
dilakukan para manusia ‘normal’ pada kami?” Tiba-tiba seorang manusia muncul
dari semak-semak tempat di mana para werewolf tadi muncul.
Dia adalah namja yang sangat tampan
walau pakaiannya compang-camping dan tubuhnya kotor. Rambut pirangnya dipangkas
sembarang, terkesan acak-acakan tapi tetap keren. Kedua lengannya dipenuhi
tato. Dia memakai cincin-cincin emas yang sangat mencolok dan sedikit tidak
cocok dengan keseluruhan penampilannya. Hm, kesimpulannya, namja itu seperti
gembel tapi gembel yang sangat keren dan tampan dengan sedikit perhiasan norak.
Saat bicara, terlihat jelas namja itu mempunyai taring yang sangat tajam.
Hyun Joong melebarkan matanya. Entah
kenapa dia terlihat begitu senang dan lega melihat namja di depannya itu.
“Kim Jung…”
“HA! Jangan pernah menyebut namaku
dengan marga itu. Aku bukan keluarga Kim lagi. Joneun Park Jung Min imnida.
P-A-R-K! ingat itu, mantan sepupu!”
“Mwoya? Sepupu?!”pekik Kyu.
“Apa kabarmu? Kau jauh lebih tampan
dari terakhir kali aku melihatmu.”
“Cih,
jangan sok akrab Hyun!”
“Apa
yang akan kita lakukan pada mereka, Pangeran Jung?” tanya seorang namja
bertelanjang dada yang…sepertinya merupakan salah satu dari werewolf yang
mengepung tadi. Tiga serigala sudah bertransformasi menjadi manusia lagi
rupanya. Sementara tiga lainnya masih mengunci gerak Hyun Joong dan Kyu.
Bagaimana dengan Young Saeng? Yah, elf itu masih pingsan dan sudah berada di
punggung werewolf paling besar.
“Lepaskaaaannn,” Kyu tidak bisa
tenang sedari tadi.
“Hm, bawa saja mereka ke gua,” kata
namja yang dipanggil Pangeran Jung tadi. Dia mengeluarkan smirk sekilas pada
Hyun Joong kemudian berubah wujud menjadi serigala dan pergi mendahului.
Hyun Joong, Kyu Jong, dan Young
Saeng yang mulai sadar dikawal oleh 3 orang namja bertubuh kekar. Masing-masig
di jaga oleh satu orang. Hyun Joong dan teman menyeramkannya bergegas naik di
atas werewolf yang belum bertransformasi, begitu juga dengan Kyu Jong dan Young
Saeng. Sementara Griffin dan Galsaeg? Entahlah, dua makhluk itu justru hanya
memperhatikan dalam diam. Mungkin mereka belum pernah bertemu werewolf
sebelumnya, jadi mereka hanya diam mengamati, berusaha mengidentifikasi. Bahkan saat rombongan itu memacu langkah
menuju gua sunyi, Griffin dan Galsaeg masih diam, tidak mengikuti tuannya.
Sebenarnya
jarak dari Old Ruins ke Gua Sunyi sekitar perjalanan selama 6 jam. Hanya saja
werewolf memiliki rute tersendiri untuk mempersingkat waktu. Selain larinya
yang sangat cepat, para werewolf membangun jalan pintas bawah tanah. Pintu
masuk bawah tanah rahasia berada di belakang patung White Witch.
Jalan
bawah tanah yang mereka lewati kini terasa begitu sunyi. Hanya langkah-langkah
para werewolf yang terdengar. Penerangan pun sangat minim, hanya ada beberapa
lentera yang masih menyala di setiap dinding-dinding tanah tidak rata pada
jarak 10 m. Seperrti kebanyakan ruang bawah tanah yang pengap, tempat ini juga
pengap dicampur bau tanah dan bau-bauan aneh yang tidak dikenal. Hyun Joong
duga, itu bau mayat.
Walau
begitu, mau tidak mau Hyun Joong tetap merasa kagum. Jalan ini lumayan luas
untuk ukuran jalan yang dibuat secara manual. Tingginya sekitar 2,5 meter
sementara lebarnya hanya cukup dilewati 1 werewolf atau 3 orang yang berjajar.
Namun 3 werewolf ini tidak kesulitan berlari. Bahkan semakin mempercepat
larinya.
“Bagaimana
caranya para werewolf membangun jalan bawah tanah ini?” tanya Hyun Joong masih
sambil terkagum-kagum, namun tidak ada yang menjawab pertanyaannya.
Kyu
Jong seperti biasa tidak pernah bisa diam. Ia terus menggeliat dan memaki-maki
sepuasnya pada namja kekar di belakangnya. Tapi seperti yang lainnya, namja itu
tidak mau mengatakan satu patah kata pun walau telinganya sudah memerah akibat
menahan amarah. Huh, Kyu makin
memperburuk keadaan saja. Sementara Young Saeng, dia hanya diam, mungkin
berusaha memikirkan cara untuk mengalahkan werewolf karena setaunya tadi
werewolf-werewolf ini bisa menghindari panah perak elfnya.
Dua
jam kemudian mereka sudah sampai di tumpukan batu raksasa yang diyakini Hyun
Joong sebagai jalan masuk ke Gua Sunyi. Seharusnya dia merasa lega karena sudah
sampai di tujuan ketiganya, namun dia justru merasa sedih dan bersalah. Di
pikiran Hyun Joong hanya ada Jung Min, tidak pernah ia membayangkan tempat
terpencil dan gelap seperti Gua Sunyi adalah rumah bagi sepupunya selama ini.
Padahal Jung Min dulu tinggal di kawasan kerajaan milik abeojinya mengingat
eomma Jung Min adalah adik Raja Kim Seon.
Bagian
luar Gua Sunyi nampaknya bukanlah hal yang buruk jika dibandingkan dengan
bagian dalamnya. Begitu rombongan itu masuk, kobaran api langsung menyambut.
Lorong pertama ini hampir sama dengan jalan pintas tadi hanya saja lebih pengap
dan hangat. Kyu Jong terus terbatuk sedari tadi sementara Young Saeng dan Hyun
Joong berusaha menghirup udara segar ke sana kemari namun tidak bisa.
Lorong
kedua jauh lebih buruk. Kali ini bau busuk lebih mendominasi. Banyak tulang dan
darah berceceran di setiap lantai dan dinding batu hitam, seolah darah itu
mengeluarkan sinar merah di tengah kegelapan. Mungkin semua ini adalah hasil
tangkapan para werewolf. Hyun Joong berharap mereka bertiga tidak menjadi
santapan bagi manusia serigala itu.
Akhirnya
sampailah mereka di ruang utama gua. Ruangan ini sangat besar dan luas,
mengingatkan Hyun Joong pada ruang utama di Glory Mountain. Hanya saja, alih
–alih dipenuhi emas, ruangan ini justru dipenuhi werewolf yang sedang asik berjaga.
Sebagian nampak sedang merebahkan diri di setiap sudut gua
“Aigoo..”
gumam Young Saeng, merasa terkejut dengan banyaknya werewolf di tempat ini.
“1..2..3..”
Kyu Jong berusaha menghitung.
“Ternyata
para werewolf sudah terkumpul sebanyak ini,” kata Hyun Joong.
“Mwo?
Terkumpul sebanyak ini?” Jung Min yang sedari tadi sudah menunggu di kursi
batunya bergegas menghampiri tiga tawanannya. “Apa kau tidak tahu, Pangeran
Kim? Dari dulu jumlah kami tidak bertambah, bahkan tidak sedikit yang
berkurang. Sebanyak ini lah penduduk Human Mainland yang diusir, memang apa
yang kau harapkan, hah?”
Hyun
Joong semakin tertegun. Kesedihannya akan kematian eommanya membuat ia tidak
megetahui berapa banyak masyarakat Human Mainland yang menjadi korban werewolf.
Namja
ini, namja bernama Jung Min ini sudah berubah 180 derajat dari yang pernah
diingatnya. Mungkin Gua Sunyi, jiwa serigala, dan tekanan lah yang telah
merubah namja pemalu nan rendah hati ini menjadi namja dingin angkuh dan penuh
dendam. Hyun Joong tidak menyalahkannya. Seharusnya Raja Kim Seon menyadari
lebih cepat bahwa Jung Min dan yang lainnya tidak bersalah, justru merekalah korban
dari insiden itu.
“Sebenarnya
apa masalahnya?” tanya Kyu penasaran.
“Tanyakan
saja pada pemimpinmu ini!” seru Jung Min diikuti dengan lolongan para werewolf.
Suara gemeretak dari tanah yang mereka bertiga pijak perlahan semakin jelas. Tiga
buah kerangkeng dari batu dan tanah yang mengeras terbentuk dengan cepat di
sekeliling Hyun Joong, Young Saeng, dan KyuKyu. Ommo, mereka benar-benar
menjadi tawanan dan tengah dikurung di penjara batu.
Selanjutnya
semua werewolf yang ada bergegas meninggalkan ruangan. Jung Min pun
bertransformasi menjadi serigala dan ikut meninggalkan ruangan, mungkin saatnya
untuk mencari makan malam. Beruntung sekali bukan mereka bertiga yang dijadikan
makan malam. Sebelum pergi, Jung Min sempat memamerkan gigi-gigi tajamnya pada
Hyun Joong, seolah memperingatkan untuk tidak kabur atau akan merasakan
keganasan werewolf. Um, atau mungkin Jung Min memang sengaja menunjukkan pada
Hyun Joong bahwa dia bukanlah manusia normal lagi.
Sebenarnya
werewolf hanya bisa bertransformasi dari manusia ke serigala pada saat bulan
purnama. Tapi kutukan Green Peas berkata lain. Werewolf-werewolf ini bisa
bertransformasi kapanpun mereka mau. Namun pada saat bulan purnama, mereka
tidak bisa bertransformasi menjadi manusia. Kutukan ini diberikan oleh Penyihir
besar Green Peas pada sosok manusia yang secara sengaja membunuh Lupa, induk
dari semua serigala.
“Biar
kutebak, para werewolf tadi dulunya adalah manusia yang tinggal di Human
Mainland dan tanpa sengaja terkena virus werewolf asli lalu pada akhirnya
diusir oleh Raja Kim Seon?” tanya Young Saeng yang berada tidak jauh dari
kurungan batu Hyun Joong.
“Dan para werewolf, terutama namja
Jung Min yang notabenenya adalah sepupumu itu menyimpan dendam?” Kyu langsung
mendapat tatapan penuh tanya dari Young Saeng. Yah, elf itu pastinya tidak tahu
apa-apa selama pingsan.
“Aku khawatir kalian benar, dan
Young Saeng-ah, seperti yang dikatakan KyuKyu, Jung Min itu sepupuku. Eommanya
adalah dongsaeng nae abeoji. Jung Min nampaknya sangat membenci para manusia,
terlebih diriku yang statusnya adalah anak Raja Kim Seon. Mianhae membuat kalian terlibat dalam masalah
yang dibuat oleh manusia.”
“Kenapa harus minta maaf Hyun
Joong-ah? Bukankah kita satu tim dalam sebuah misi penting? Sudah sepantasnya
kita terlibat masalah bersama dan harus bisa mencari jalan keluar bersama-sama.
Lagi pula kami yang mengajukan diri untuk mengikutimu, membantumu. Ayolah,
bersemangatlah,” perkataan Young Saeng membuat Hyun Joong kembali bersemangat.
“Mungkin maksud dari misi ini selain
untuk menggalang bantuan, kau juga harus memperbaiki semua keadaan dan hubungan
dengan semua makhluk Green Peas. Lihatllah, kau diminta untuk bekerjasama
dengan werewolf, padahal hubungan kalian tidak berjalan baik. Nah, dengan misi
ini sekaligus kau bisa menyelesaikan semua masalah. Tinggal kau memikirkan
bagaimana caranya,”
“Kyu Jong-ah, tumben kau mengatakan
sesuatu yang berguna selain umpatan-umpatanmu,” kata Hyun Joong sambil
tersenyum.
“Tidak bisakah Anda mengatakan ‘gamsahamnida’
saja?”
“Ah, gamsahamnida KyuKyu, semua
perkataanmu memang benar. Tinggal kupikirkan bagaimana caranya membujuk Jung
Min.”
“Mungkin kami bisa membantu? Hanya
saja, jika kau menceritakan apa yang terjadi di masa lalu,” Hyun Joong mengangguk sekilas. Kyu dan Young
Saeng menempelkan wajahnya di kurungan batu, mencoba mendengarkan lebih baik
cerita Hyun Joong.
“Di malam itu, aku masih terlalu
kecil untuk kehilangan seorang eomma. Aku yang masih 7 tahun hanya bisa
menangis melihat eomma yang tengah diserang oleh seekor serigala yang ternyata
adalah werewolf. Sebenarnya serigala itu ingin mengincarku, dia masuk ke
kamarku saat aku sedang tidur. Namun eomma langsung berlari ke kamarku begitu
mendengar teriakanku, dan pada akhirnya eomma lah yang terkena serangan
werewolf karena berusaha melindungimu.”
“Ternyata werewolf lah yang membunuh
sang ratu. Raja Kim Seon memang pernah bercerita padaku mengenai kematian Ratu
Kim. Tapi dia tidak menyebut werewolf, hanya menyebut makhluk kejam terkutuk.
Kupikir itu orc atau goblin,” kata Young Saeng.
“Diamlah, elf. Biarkan Hyun Joong
melanjutkan cerita. Aku masih belum paham mengapa werewolf membenci manusia,
bukankah seharusnya manusia yang membenci werewolf?”
“Kau yang seharusnya diam, kurcaci!
Tidakkah kau melihat bahwa cerita menyedihkan itu membuat Hyun Joong teringat
masa lalu pahitnya? Kau benar-benar bebal.”
“Sssttt, kalian berdua tenanglah.
Nan gwaenchana, aku akan melanjutkan,” Kyu dan Young Saeng serentak diam. “Karena
kematian eommalah, Raja Kim Seon menjadi sangat sedih sekaligus marah. Abeoji
mengerahkan banyak pasukan untuk memburu werewolf yang ada di Human Mainland.
Beliau yakin bahwa banyak werewolf bersembunyi di Human Mainland, termasuk werewolf yang membunuh eomma.
Pada akhirnya terkumpullah banyak
manusia setengah serigala di Human Mainland, kecuali Jung Min. Mereka diusir
dengan keji dan tidak boleh menapakkan kaki di Human Mainland lagi walau mereka
memohon-mohon sampai menangis darah. Semua alasan apapun tidak diterima.
Namja
kecil bernama Jung Min akhirnya ketahuan saat kami sedang bermain, secara tidak
sengaja ia bertransformasi menjadi serigala. Kebetulan ada penjaga di
sekeliling kami. Raja Kim Seon awalnya
sangat berat mengusir Jung Min karena dia masih berdarah kerajaan, dan juga dia
tidak tega memisahkan Jung Min dengan abeojinya. Tapi tekad Raja Kim Seon sudah
bulat. Dia akhirnya mengusir Jung Min. Namja itu sempat menangis dan meminta
pertolonganku, namun aku masih shock waktu itu. Jung Min, sahabat sekaligus
sepupuku ternyata sesosok werewolf. Saat pergi, dia menatap kami dengan penuh
kebencian.”
“Aku
masih tidak mengerti,” sela Kyu.
“Beberapa
minggu setelah insiden itu. Young Joong Hyung berhasil menemukan fakta bahwa di
malam-malam sebelum insiden, sudah ada werewolf dari luar yang menyusup ke
Human Mainland. Para werewolf dari luar itulah yang menggigiti para penduduk
Human Mainland yang masih muda. Dari situlah virus werewolf tersebar.
Dengan
kata lain, penduduk Human Mainland adalah korban juga. Mereka, termasuk Jung
Min adalah korban werewolf jahat dari luar. Raja Kim Seon akhirnya menyadari
kesalahannya. Beliau berusaha mencari penduduk yang telah diusirnya ke pelosok
negeri untuk meminta maaf sekaligus mengajak kembali serta mengembalikan
kehidupan sebelumnya. Namun nihil, para pencari tidak menemukan tempat
keberadaan mereka.”
“Nah,
sekarang aku sudah paham,” kata Kyu.
“Hm,
ternyata seperti itu kejadiannya. Kalau begitu, mumpung kita sudah menemukan
para werewolf, sebaiknya kamu segera melanjutkan niat Raja Kim Seon. Minta
maaf, dan ajaklah mereka kembali.”
“Itu
usul yang bagus, Lord Heo. Hajiman, para werewolf kan sudah membenci manusia
selama bertahun-tahun. Apakah mereka bisa menerima begitu saja?”
“KyuKyu-ah,
tidak bisakah kamu memberi semangat dan optimisme pada Hyun Joong? Bukannya
menjatuhkan seperti itu,”
“Mwoya?
Aku hanya berpendapat.”
Hyun
Joong hanya mengembang-kempiskan hidungnya mendengar adu mulut Kyu dan Young
Saeng, lagi?
“KyuKyu
benar, tapi Young Saeng juga benar. Aku harus mencoba. Itulah tujuanku sejak
perjalanan menuju Gua Sunyi. Aku harus bisa minta maaf dan mengajak mereka atau
semua misi ini akan sia-sia.”
*501*
Mereka bertiga terus menunggu
kepulangan para werewolf. Ketegangan perlahan menjalari Hyun Joong, tapi dia
harus bisa setenang mungkin. KyuKyu bisa-bisanya malah tidur di saat-saat
seperti ini. Young Saeng hanya duduk di kurungannya sambil menghitung anak
panah yang tersisa. Bahkan para werewolf tidak mau repot-repot melucuti senjata
mereka karena mungkin merasa lebih kuat.
Tidak lama kemudian Jung Min muncul
dari lorong diikuti lusinan namja dan yeoja.
Tidak ada satupun dari mereka yang berpenampilan serigala. Semuanya
mengubah diri layaknya sesosok manusia dan terlihat cukup senang. Mungkin
santapan malam kali ini begitu memuaskan.
“Jung Min-ah, apakah kau benar-benar
tidak mau memaafkan kami?” sembur Hyun Joong langsung saat Jung Min melewati
kurungannya. Namja itu berhenti dan raut senangnya berganti dengan tatapan
sengit.
“Mian?”
“Aku benar-benar minta maaf Jung
Min-ah. Waktu kau diusir, aku tidak bisa menolongmu karena masih shock dengan
kematian eomma. Raja Kim Seon pun sudah benar-benar menyesali perbuatannya. Dia
mengaku salah telah mengusir rakyatnya. Seharusnya kami tahu lebih awal bahwa
kalian adalah korban yang patut dilindungi, bukannya diusir. Tapi kematian Ratu
Kim benar-benar sebuah pukulan telak bagi beliau, aku, dan keluarga. Aku mohon
mengertilah.”
Semua orang yang ada di situ hanya
terdiam. Sebagian nampak luluh dengan perkataan Hyun Joong, sebagian pula
nampak masih menyimpan dendam. Jung Min hanya mengangkat sebelah alisya, seolah
meremehkan keseriusan perkataan Hyun Joong.
Tiba-tiba kurungan Hyun Joong pecah.
Bukan, tapi kurungan itu melebur kembali ke tanah. Suara gemuruh yang
dihasilkan membuat KyuKyu terbangun dari tidurnya.
“Apa yang aku lewatkan?” tanyanya
linglung.
“Kenapa juga kau yang harus minta
maaf. Harusnya Raja Kim Seon yang memohon-mohon. Cih, dia sudah membuatku
terpisah dengan abeoji selama hampir 18 tahun. Aku bahkan tidak tahu bagaimana
keadaan Abeoji sekarang. Menginjakkan kaki di Human Mainland pun aku tidak
bisa.”
“Mengenai neon abeoji Jung Min-ah,
dia memang sedih kehilanganmu tapi dia sehat. Untuk itu maukah kamu
memaafkanku, umm, maukah kalian semua memaafkan kami? Selanjutnya aku akan memastikan
kalian bisa kembali lagi ke Human Mainland, mendapatkan keluarga dan kehidupan
kalian lagi.”
“Tapi aku sudah tidak punya
keluarga! Mereka semua sudah meninggal selama aku pergi!” celetuk salah seorang
yeoja yang tengah terisak.
“Kami benar-benar minta maaf, tapi
akan kupastikan kalian mempunyai kehidupan dan diterima baik-baik di Human
Mainland. Aku percaya kalian semua orang-orang baik yang rindu akan tempat
kelahiran kalian,” Hyun Joong sudah menekuk salah satu kakinya. Entah kenapa
dia tidak pernah merasa sebersalah ini walaupun semua ini bukan sepenuhnya
salahnya. Tapi kelak dia akan menjadi raja dan harus bisa meyakinkan rakyatnya
dan melakukan apa yang sudah sepantasnya dilakukan. “Jebal, maukah kalian
kembali?” Hyun Joong menatap penuh harap kearah Jung Min, tapi namja itu justru
memalingkan wajah.
“Kami hanya mengikuti Pangeran Jung.
Selama ini dialah pemimpin kami,” kata
seorang namja.
“Jebal, Jung Min-ah?”
“Hah, seperti yang mereka bilang,
akulah pemimpin mereka sekarang. Jika kau ingin memerintah dan memimpin
orang-orangku, maka kau harus membunuhku terlebih dulu.”
“Jung Min-ah! Itu tidak mungkin!”
“Kalau begitu, aku yang akan
membunuhmu.”
Hyun Joong, Young Saeng, dan KyuKyu
hanya bisa membulatkan mata saat melihat Jung Min bertransformasi menjadi
serigala. Langsung saja dia menerjang Hyun Joong yang masih berlutut. Sang
pangeran terjatuh, tapi tidak begitu antusias untuk bangun dan melawan. Bahkan
dia tidak mau repot-repot menyentuh hwagolgeom yang tergantung di pinggangnya.
Jung Min terus menerjang sambil
menggoreskan cakarnya pada tubuh Hyun Joong. Namun sekali lagi tidak ada
perlawanan. Dia justru kembali berlutut dengan salah satu kakinya, berusaha
meyakinkan bahwa dia memang serius meminta maaf. Kadang kala ia memang tidak harus
menyerang dan ada kalanya dia harus mengalah
untuk mengungkapkan kesungguhannya. Hyun Joong tidak peduli pada
lengannya yang mengeluarkan darah. Harga diri? Baginya menyesali kesalahan,
meminta maaf, dan melakukan kewajibannya adalah sesuatu yang lebih berharga.
Dia tidak merasa dilecehkan karena semua yang dilakukannya ini benar.
“Jebal, Jung Min-ah, kembalilah ke
Human Mainland demi neon abeoji, bukan demi aku.”
Jung Min hanya mengerang keras,
memamerkan gigi-giginya yang seperti gergaji. Selanjutnya dia masih asik
menyiksa Hyun Joong. KyuKyu yang menyaksikan dari kurungan hanya bisa
mengepalkan tangan erat-erat. Begitupula Young Saeng yang tentu saja sangat sedih melihat adegan itu.
Sejujurnya dia merasa kasihan dan khawatir pada keselamatan Hyun Joong, tapi
tidak ada yang bisa dilakukan. Dia percaya dengan rencana dan resiko yang
diambil pangeran manusia itu.
“Kau pasti sudah mendengar mengenai
perang yang akan terjadi di awal musim panas. Awalnya aku mencarimu untuk
meminta bantuan. Tapi setelah kupikir-pikir aku hanya memerlukan maaf darimu.
Atas nama Raja Kim Seon aku meminta……”
Pada akhirnya Jung Min menerjang
Hyun Joong, berdiri di atasnya, berniat mengakhiri semuanya karena sudah bosan
melihat Hyun Joong yang tidak melawan. Dia memamerkan cakarnya di muka sang
pangeran, bersiap menebas lehernya.
“Ohok! Minta..maaf.”
“Pangeran Jung tidak akan
mendengarkan. Sudah bertahun-tahun dia menunggu Raja Kim Seon meminta maaf dan
memohon padanya seorang diri,” ucap salah satu namja di ruangan itu. Jung Min
yang masih menjadi serigala hanya melolong dan bersiap menggoreskan cakarnya.
“Geumanhae!! Tidakkah kau tahu, Jung
Min-ah?! Raja Kim Seon sudah meninggal! Untuk itulah Hyun Joong mewakilinya
mencarimu, meminta maaf, bahkan berlutut sedemikian rupa! Tidakkah kau menerima
saja permintaan maafnya!? Hyun Joong dan semua yang pernah mengusir kalian
sudah mengerti dan menyesal! Maafkanlah! Jika memang kau tidak mau kembali ke
Human Mainland, ya sudah!” Young Saeng terengah setelah mengatakan itu. Iris
matanya yang berwarna abu-abu tanda sedih langsung berubah menjadi merah,
semerah mata werewolf. Jung Min hanya menggantungkan tangannya di udara, mematung.
“Pangeran Hyun Joong sudah
mendapatkan banyak masalah! Dia sedang berada dalam sebuah misi untuk
menyelamatkan Negeri Green Peas dari perang melawan Orc dan Goblin!
Syukur-syukur kalian, para werewolf yang agung bisa membantu perang. Jika
memang ingin membunuh, bukan Hyun Joong yang harus dibunuh, tapi orc dan goblin
jahat,” Kyu ikutan membara. Hyun Joong yang masih berada dalam tekanan Jung Min
hanya bisa terengah dan menahan perih di tubuhnya yang terkena cakaran.
Beruntung sekali. Sisi kemanusiaan
dan kebaikan Jung Min berhasil disentuh. Dia mengurungkan niatnya untuk
membunuh Hyun Joong. Dia turun dari atas Hyun Joong dan perlahan berubah lagi
menjadi manusia.
“Raja Kim Seon sudah meninggal?”
nada bicara Jung Min sudah tidak sedingin tadi.
“Ne, belum..lama ini..” jawab Hyun
Joong sambil berusaha duduk.
“Dan apa yang kalian bilang tadi?
Perang?”
Karena Hyun Joong masih mengatur
nafas dan menahan sakit, akhirnya Young Saeng dan Kyu yang bergantian
menceritakan awal mula penyataan perang dari Young Joong dan semua hal yang
mereka ketahui dari Hyun Joong mengenai perselisihan itu. Jung Min menjadi
sedikit tenang. Tidak tahu benar atau salah, tapi guratan entah kekhawatiran
atau penyesalan sedikit terlihat di wajahnya. Namun ekspresi itu dengan cepat
digantikan dengan ekspresi dingin dan sengit seperti semula.
Perlahan kurungan KyuKyu dan Young
Saeng melebur ke tanah. Buru-buru mereka membantu Hyun Joong yang masih
terduduk lemah dan dipenuhi luka. Jung Min menatap mereka sekilas lalu
memalingkan wajah.
“Pergilah kalian!”
“Kau membebaskan kami?” Jung Min
tidak menjawab pertanyaan Hyun Joong. “Kau memaafkan kami? Kau mau kembali ke
Human Mainland?”
Jung Min menatap Hyun Joong
tajam.”Pergi.”
“Gamsahamnida Jung Min-ah,” kata
Hyun Joong berseri-seri. Rasa sakit di tubuhnya seolah menguap. Dia merasa Jung
Min sudah memaafkan semuanya.
“Tidak bisakah kalian membantu kami
dalam perang?” tanya Kyu Jong hati-hati.
“KUBILANG PERGI!”
Sebelum namja serigala itu berubah
pikiran, Young dan Kyu cepa-cepat membantu Hyun Joong berdiri dan segera pergi
dari Gua Sunyi. Mereka berjalan tertatih sepanjang kegelapan lorong. Tapi
nampaknya di luar matahari sudah hampir muncul.
Hyun Joong sekarang sudah nampak
baikan setelah istirahat di depan pintu Gua sambil diobati lukanya oleh Young
Saeng dengan tumbuhan. Mereka bertiga tidak banyak bicara setelah keluar dari
Gua Sunyi. Kyu yang biasanya banyak bicara pun hanya terdiam. Mungkin mereka
memang sudah menyimpulkan bahwa misi ini gagal. Hyun Joong telah gagal
menuntaskan misi ketiga untuk mengajak werewolf bergabung.
“Aku gagal,” ratapnya sedikit
frustasi. Tapi tak bisa dipungkiri bahwa dia merasa cukup lega.
“Gwaenchana, paling tidak kita masih
hidup sampai perang tiba,” hibur Young Saeng sekenanya sambil menepuk pundak
Hyun Joong.
“Lihatlah!!” pekik Kyu tiba-tiba
sambil menunjuk ke sebuah pohon rindang.
Di bawah pohon besar itu sudah
berdiri seekor kuda berwarna abu-abu, lengkap dengan semua tas dan keperluan
perjalanan. Galsaeg! Ommona, kuda itu benar-benar berhasil melacak tuannya.
“Bagaimana bisa kau mengetahui
keberadaanku, heum?” kata Hyun Joong sambil mengelus sayang surai Galsaeg,”Jeongmal
daebak.”
Mereka bertiga serentak mendongak
saat mendengar pekikan nyaring dan kepakan sayap. Ternyata Galsaeg tidak
sendiri. Griffin Kyu Jong juga berhasil menemukan mereka. Hm, mungkin sudah
terjalin ikatan persahabatan antara griffin dan Galsaeg.
“Aku mengerti sekarang. Mungkin
Griffin Kyu telah menggunakan kemampuannya untuk melacak emas sehingga ia
berhasil menemukan KyuKyu yang memang selalu membawa emas. Yah, kupikir
begitulah cara mereka menemukan kita.”
“Um, pemikiran yang bagus pangeran,”
tanggap Young Saeng.
Setelah memberi makanan pada Galsaeg
dan Griffin, mereka segera melanjutkan perjalanan ke tujuan terakhir mereka
yaitu Draque Volcano alias gunung berapi tertinggi di Negeri Green Peas.
Perjalanan ke sana akan sangat melelahkan dan membosankan mengingat jarak
antara Gua Sunyi ke Draque Volcano lebih dari luas Green Field. KyuKyu nampak
tidak begitu semangat karena sudah membayangkan semembosankan apa perjalanannya
nanti. Young Saeng juga begitu, dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk duduk
bersantai di atas Galsaeg daripada melayang-layang dengan kemampuan terbangnya.
“Oh, pangeran, kita sudah berjalan
selama berjam-jam. Sangat panas di sini. Bisakah kita istirahat?” Kyu menyuruh
Griffin untuk turun, memaksanya berjalan kaki saja.
“Kau pikir hanya kau saja yang
merasa kepanasan, Kyu? Nado. Tapi di sini tidak ada tempat untuk berteduh.
Semuanya hanya padang dan padang gersang,” Young Saeng lah yang menjawab
keluhan Kyu karena Hyun Joong hanya diam saja. Yah, dia memang lebih banyak
diam sepeninggal dari Gua Sunyi. Mungkin dia masih memikirkan kejadian itu.
Entah karena kepanasan atau lelah,
tiba-tiba griffin yang ditunggangi KyuKyu berkaok-kaok sambil mengepak-ngepakkan sayapnya. Kyu
sempat kehilangan kendali karena griffinnya berlarian tak tentu arah.
“Hiya! Hiya! Berhenti kau burung!”
Sekuat tenaga Kyu berusaha
mengendalikan, tetap saja Griffin itu berlari-larian. Kyu terguncang-guncang
kesana-kemari seperti sedang menunggangi banteng mengamuk. Lalu Griffin itu
merentangkan sayapnya dan terbang entah mau kemana.
“Dowajuseyo! Griffin ini gila!”
pekik Kyu dari atas punggung Griffin. Suara minta tolongnya perlahan memelan
seiring griffin yang semakin terbang menjauh.
“Hyun Joong-ah, aku akan menyusul
Kyu. Tunggu di sini, ne?”
“Tenang saja, aku bukan anak kecil.”
Seanjutnya Young Saeng terbang
menyusul KyuKyu. Untungnya elf itu masih
bisa melacak arah terbang griffin. Hyun Joong dan Galsaeg tetap melanjutkan
perjalanan pelan-pelan. Padang ini sangat luas dan kosong, tidak mungkin Young
Saeng tidak melihat keberadaan mereka.
Tiba-tiba Hyun Joong mendengar
lolongan dari arah belakang. Ia sempat berharap bahwa itu lolongan werewolf
Jung Min. Namun setelah didengarkan lebih saksama, lolongan itu tidak hanya
satu melainkan ada sekitar 6. Perlahan wujud makhluk yang tengah berlari ke arah
Hyun Joong semakin jelas. Wujud itu nampak tidak asing lagi. Yah, serigala
dengan bulu yang mengembang dan ggigi taring yang mencuat keluar. WARG!
Menyadari bahwa makhluk-makhluk itu
ternyata warg yang ditunggangi orc, Hyun Joong segera memacu Galsaeg. Sepertinya
mereka adalah warg dan orc yang mengintai di hutan sekaligu pelacak yang
ditugasi menyebarkan berita mengenai penangkapan Hyun Joong, persis seperti
pemaparan Young Saeng tempo hari.
Ini tidak bagus. Warg-warg itu
sangat cepat walaupun ditunggangi orc berat. Sebentar saja mereka sudah berada
tepat di belakang Hyun Joong. Mungkin Galsaeg sudah lelah akibat
perjalanan-perjalanan panjang ini sehingga kecepatan larinya tidak begitu
maksimal. Dalam keadaan seperti ini Hyun Joong hanya bisa merutuki Young Saeng
dan KyuKyu yang sedang pergi entah kemana. Tapi dia juga sangat khawatir pada
Kyu mengingat griffin tadi bertingkah aneh.
Tiba-tiba salah satu warg terdepan
melompat begitu tinggi, bermaksud menjatuhkan Hyun Joong. Orc di atasnya
mengeluarkan tombak, bersiap menusuk Hyun Joong ataupun Galsaeg. Untungnya Hyun
Joong sudah berlatih untuk serangan ini. Ia berhasil menangkis tombak dengan
Hwagolgeom yang ditariknya dari sarung tepat waktu. Serangan itu membuat lari
Galsaeg terhenti, akibatnya wag-warg lain saling berlomba untuk menerjang Hyun
Joong.
Bagi
sang pangeran, serangan ini bukanlah masalah. Dia sudah berlatih bertahun-tahun
untuk perang. Enam warg dan orc seharusnya tidak menjadi masalah, hanya saja luka
yang didapatnya dari Jung Min membuatnya kurang maksimal dalam memainkan
hwagolgeom. Hal itu menyebabkannya sedikit lengah dan kesempatan itu
dimanfaatkan oleh salah seekor warg untuk menerjang.
“Arrghhh!”
Hyun
Joong akhirnya jatuh saat seekor warg berhasil menerjang Galsaeg. Kuda itu
ambruk, terlihat kesakitan. Terdapat luka cakaran berbentuk 8 goresan di sisi
tubuhnya. Hyun Joong menjadi sangat marah melihat kuda kesayangannya terluka.
Ia sekuat tenaga melupakan sakit di tubuhnya dan bergegas bangun untuk
menyerang musuh yang terus menyerbu. Dengan hwagolgeom, ia menangkis senjata,
menusuk orc, dan menyayat warg. Semangat dan amarahnya seperti berkumpul
menjadi satu. Ia seperti tidak sadar saat menggerakan tubuhnya. Terus
diayunkannya hwagolgeom pada musuh.
Tanpa
sepengetahuan Hyun Joong, ternyata salah satu orc mengendap di belakangnya. Dia
mengambil tombak yang tergeletak di tanah, bersiap menusuk Hyun Joong dari
belakang. Pangeran itu belum menyadari karena sedang asik adu pedang dengan orc
lain.
BRAK!
Tiba-tiba orc itu tumbang. Bukan dengan
sendirinya, melainkan karena diterjang oleh seekor serigala. Bukan serigala
warg, tapi manusia serigala. Hyun Joong baru menyadari akan keberadaan
seseorang di belakangnya begitu orc yang dilawannya tadi tumbang. Saat ia
menengok, sosok namja yang baru saja ditemuinya beberapa waktu lalu sudah
berdiri di hadapannya.
“Jung
Min-ah!”
“Apa
kau benar-benar petarung? Musuh di belakang kepalamu saja tidak tahu.”
Hyun
Joong terlalu senang untuk menanggapi ledekan Jung Min,”Jung Min-ah, aku tahu
kau akan…akan membantuku. Jeongmal gamsahamnida.”
Hyun
Joong hendak memeluk sepupunya itu, tapi Jung Min buru-buru berubah menjadi
serigala dan mengerang keras, memberi isyarat pada Hyun Joong untuk tidak
mendekat sekaligus untuk menakut-nakuti. Namun Hyun Joong tidak takut, dia
tetap memeluk Jung Min yang berbulu.
“Yaa!
Apa-apaan ini?” Kyu bersama griffinnya perlahan mendarat di antara musuh yang
sudah tidak bernyawa.
“Hyun
Joong-ah! Menyingkir dari situ!” Young Saeng buru-buru mengambil busur dan
panahnya, bersiap membidik Jung Min yang sekarang masih menjadi serigala.
“Anio!
Geumanhae! Apakah kau masih belum bisa membedakan antara warg dengan werewolf,
Young Saeng-ah?”
Young
Saeng menurunkan busurnya, “Jung Min?”
Jung
Min akhirnya mengubah dirinya menjadi manusia lagi. Ia masih bersikap angkuh
tapi sudah tidak ada tatapan sengit di matanya dan tidak ada raut dingin di
wajah tampannya.
“Woah, akhirnya anjing ini mau
bekerja sama,” seru KyuKyu, membuat Jung Min menggeretakkan giginya seperti
ingin menggigit tapi Young Saeng buru-buru memanah Kyu. Tentu saja Young Saeng
tidak membunuh Kyu, panahnya hanya menusuk jubahnya, hitung-hitung sebagai
peringatan agar Kyu tutup mulut, “ELF GILA!!” pekik Kyu nyaring.
“Oiya, kau tadi kenapa?” tanya Hyun
Joong.
“Nampaknya tadi griffinku mencium
bau bangkai. Dia begitu bersemangat mengingat selama beberapa hari ini tidak
memakan bangkai. Karena terlalu bersemangat, entah kenapa dia menjadi bingung
sendiri. Eh, ternyata bangkai yang dimaksud adalah kumpulan orc yang sedang
menuju ke utara. Akhirnya, sampailah kami di sini,” yah, sekarang Griffin Kyu
nampak sedang mematuki bangkai orc dan warg. Sedikit menjijikkan sebenarnya.
“Hey, Hyun Joong-ah! Apakah ini
Galsaeg? Ommo, apa yang terjadi? Dia sekarat,” seru Young Saeng sambil
mengeluarkan obat yang selama ini digunakan untuk meredakan luka Hyun Joong.
Hyun Joong tersadar. Ia bergegas
menghampiri tempat di mana ia terjatuh
tadi. Galsaeg mendengus-dengus seperti menahan sakit saat Young Saeng mulai
mengobati. Hyun Joong mengelus surai kudanya penuh sayang. Galsaeg harus
bertahan.
“Lukanya sangat parah. Dengan
menyesal kukatakan bahwa Galsaeg tidak bisa melanjutkan perjalanan, Hyun
Joong-ah. Eottokhae?” ucap Young Saeng sedih.
“Tapi kita tidak bisa membiarkannya terbaring di
sini. Dia masih hidup, Young Saeng-ah.”
“Arraseo, tapi kita juga tidak
mungkin membawanya.”
“Bagaimana kalau Galsaeg dibawa ke
Gua Sunyi? Orang-orangku akan merawatnya sebelum mereka berangkat ke Human
Mainland,” kata Jung Min yang sempat diacuhkan beberapa saat. Antara percaya
dan tidak, Hyun Joong mencoba mencerna perkataan Jung Min. namja itu bilang
orang-orangnya akan berangkat ke Human Mainland? Berarti werewolf sudah setuju
untuk kembali dan membantu perang. “Eottae?”
“Ah..Ne, ide bagus. Kkaja kita bawa
Galsaeg ke Gua Sunyi,” kata Hyun Joong.
“Bagaimana caranya? Kuda ini
lumayan,” ujar Young Saeng masih sambil mengobati Galsaeg.
“Tenang saja, kan ada burung ini.
Griffinku lebih besar dari Galsaeg, tentu dia bisa membawanya dengan mudah.
Lihat, cakarnya cukup lebar untuk mencengkram Galsaeg. Lagi pula dia kan sering
berburu binatang-binatang besar.” usul Kyu bangga sambil mengelus-elus bulu
Griffin.
“Kalau begitu tunggu apa lagi. Young
Saeng-ah, Kyu-ah, perintahkan dia untuk membawa Galsaeg, tapi beritahu burung
itu bahwa Galsaeg bukan mangsa. Dia harus mencengkramnya dengan hati-hati,
jangan membuat lukanya semakin parah,” Hyun Joong tampak tidak tenang. Tentu
saja, dia tidak mau melihat kuda kesayangannya bertambah parah. Walaupun hanya
kuda, tapi dia sangat menyayanginya
karena Galsaeg sudah mengabdi padanya cukup lama. Kuda yang sangat setia.
“Aku punya ide lain, bagaimana kalau
kita tetap melanjutkan perjalanan? Bukankah waktu kita tidak banyak lagi? Serahkan
saja Galsaeg pada Griffin.”
“Kyu Jong benar, eottokhae Hyun
Joong-ah?”
Hyun Joong terdiam sejenak. Ada
benarnya juga perkataan mereka. “Tapi jika Galsaeg dan Griffin pergi, apa yang
akan kita kendarai?” tanya Hyun Joong pada Kyu. Sejauh ini Kyu tidak memikirkan
hal itu. Dia mendengus kesal.
“Oh, ayolah, jangan memancingku
untuk membantu lebih banyak,” omel Jung Min. Kemudian ia bertransformasi
menjadi serigala lagi. Awalnya Hyun Joong tidak mengerti maksudnya, tapi
setelah mengamati Jung Min lebih lekat ia mulai mengerti. Jung Min cukup kuat
untuk ditunggangi seorang manusia dan kurcaci sekaligus karena tubuhnya pun
hampir sebesar griffin jika menjadi serigala.
“Gomawo lagi, Jung Min-ah,”
*501*
Setelah melepas kepergian Galsaeg
dan Griffin, rombongan pengelana itu melanjutkan perjalanan menuju tujuan
terakhir, Draque Volcano. Hyun Joong dan KyuKyu sebisa mungkin menyamankan diri
duduk di atas Jung Min (dalam bentuk werewolf) selama perjalanan panjang yang
akan ditempuh. Rasanya memang canggung mengingat belum lama ini mereka menjadi
tawanan Jung Min dan hampir dibunuh, terlebih Hyun Joong. Tapi yah, mereka
harus yakin bahwa Jung Min melakukan ini benar-benar karena niat baik.
“Di
gua sunyi kan pastikan auman pertemanan mengikuti. Semua sudah jelas sekarang.
Beruntung sekali aku berhasil pada misi ini walau awalnya sempat tersendat.
Semoga misi terakhir bisa berjalan lancar,” gumam Hyun Joong sepanjang
perjalanan sambil memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan dihadapinya di
Draque Volcano. Naga pastinya lebih berbahaya dari werewolf.
“Pangeran daritadi berbicara
sendiri,” protes Kyu yang duduk di belakang Hyun Joong.
“Setidaknya perkataanku tidak untuk
memaki, jadi jangan protes. Aku juga sedang memikirkan sesuatu,” Kyu hanya
berdecak tapi tidak mengatakan apapun.
Di siang yang panas ini, Hyun Joong
kembali berkutat pada pikirannya. Saat ini dia sedang memikirkan Hyun Gi dan
Human Mainland yang sudah ditinggalnya begitu lama. Rindu dan cemas tentu silih
berganti hinggap di benaknya. Bagaimana keadaan di Human Mainland sekarang?
Apakah para elf dan kurcaci sudah di sana? Namun pastinya dia juga memikirkan
keadaannya sendiri beserta rombongan.
Di
samping itu Hyun Joong juga melakukan perhitungan pada waktunya yang masih
tersisa sebelum musim panas. Merasakan angin dan hawa di padang ini, Hyun Joong
mengetahui bahwa musim panas akan tiba kurang dari 10 hari. Padahal perjalanan
yang dibutuhkan untuk sampai ke Draque Volcano minimal 3 hari jika tidak ada
halangan. Lalu bagaimana Hyun Joong dan rombongannya bisa kembali ke Human
Mainland tepat waktu sebelum pasukan Young Joong tiba.
“Sebaiknya
aku memikirkan rencana untuk menghadapi naga terlebih dahulu. Urusan pulang, hm
semoga ada keajaiban,” gumam Hyun Joong sekali lagi.
Padang
yang sangat luas dan membosankan ini membuat mereka cepat lelah daripada
biasanya. Terlebih mereka tidak tahan dengan panas matahari bulan Mei. Biasanya
mereka istirahat 10 jam sekali, tapi mengingat keadaan seperti ini mereka
berhenti sekedar untuk berteduh di bawah perdu-perdu rendah setiap 6 jam
sekali. Namun Hyun Joong sangat membatasi istirahat karena sadar akan waktu
yang semakin sempit.
“Oh,
ayolah pangeran, 10 menit lagi,” rengek Kyu.
“Kau
ini kan hanya duduk saja sepanjang perjalanan ini. Kenapa masih saja mengeluh?
Seharusnya yang mengeluh sepeti itu aku! Mengingat selama berjam-jam aku yag
terus berjalan,” balas Jung Min dengan tatapan mengerikan ala serigala. Biasanya Kyu akan suka mendebat siapapun,
tapi nampaknya dia tidak ingin atau tidak berani mendebat Jung Min. Apalagi saat
werewolf itu menunjukkan ekspresi menyeramkan.
“Kalau
kau tidak segera beranjak dari situ, kami akan meninggalmu,” Hyun Joong sudah
mengepak barang-barangnya dan segera naik ke punggung Jung Min yang sudah
bertransformasi menjadi serigala.
Akhirnya,
setelah menempuh perjalanan selama 3 hari melewati padang dan bukit-bukt kecil,
sampailah mereka di wilayah gunung berapi. Semangat mereka kembali tersulut
saat melihat pemandangan lain selain pohon-pohon, bukit, dan batu-batuan besar.
Mereka sudah sampai di Green Lake, danau dengan air melimpah nan jernih
berwarna hijau. Di sekeliling danau berdiri berbagai rumah yang sangat lucu,
rumah para nymph danau. Rumah-rumah itu
terbuat dari jalinan pohon-pohon dan tumbuhan hijau. Unik sekaligus sangat
kreatif.
Nymph
danau hampir sama dengan nymph sungai. Mereka sama-sama cantik, menawan, dan
bersih. Kebanyakan nymph tentu saja yeoja, walau ada namjanya tapi jumlahnya
sangat sedikit. Begitu rombongan pengelana itu lewat, tentu saja mereka
langsung disambut dengan ramah dan sedikit meriah. Semua nymph serentak menghentikan segala aktivitas. Beberapa langsung membuat
sambutan dengan menyebar bunga atau membuat gelembung-gelembung dari air danau.
Semua itu pastinya karena keberadaan Young Saeng aka Lord Heo sang elf, raja
dari makhluk elemental air dan angin.
Hampir
semua nymph menggumamkan nama elf itu. Tapi ada juga beberapa nymph yang
menggumamkan nama Hyun Joong. Mungkin mereka tahu bahwa manusia tampan itu
adalah keturunan Raja utama Negeri Green Peas. Sang pangeran merasa senang
karena sejauh ini ada sebagian makhluk yang langsung mengetahui statusnya
sebagai keturunan Kim Seon. Padahal sebelumnya dia harus berusaha mati-matian
untuk membuktikan hal itu.
“Daebak! Sayang kita tidak bisa
tinggal lama di sini,” gumam KyuKyu sambil melambaikan tangannya dengan percaya
diri pada nymph-nymph yeoja yang berjajar sepanjang jalan.
Mereka benar-benar menjadi tontonan
sepanjang jalan desa. Pasti desa itu jarang dikunjungi bangsawan, terlebih 2
raja mereka. Hyun Joong sedari tadi hanya tersenyum saat beberapa nymph melambaikan
tangan padanya. Dia agak canggung karena nymph-nymph yeoja itu sangat cantik
dan memukau. Berbeda dengan Young Saeng, dia bahkan menyalami beberapa yang
berani mendekat. Young Saeng juga bersikap lebih ramah dengan mengucapkan
sapaan dalam bahasa Elf.
Yah, sayang sekali mereka tidak bisa
singgah alias hanya lewat saja. Namun para nymph sempat memberikan beberapa
bingkisan berupa makanan dan obat-obatan setelah Young Saeng berbicara pada pemimpin
di kelompok itu.
“Le Hannon!(thanks) aku akan sering-sering
mampir ke sini,” seru Young Saeng saat sampai di jalan desa terakhir.
“Oh, ppali, Young Saeng-ah!” panggil
Hyun Joong yang sudah jauh di depan. Nampaknya Young Saeng masih betah berada
di sana karena pasti mengingatkannya pada Elf Kingdom, pada rakyatnya, dan
semua hal yang berkaitan dengan elf, nymph, atau peri.
“Mereka mengingatkanku pada rumah,”
akhirnya Young Saeng rela meninggalkan desa itu. “Nymph-nymph Green Lake
benar-benar yang terbaik. Neomu yeppeo,”
“Apakah mereka yang memberi semua itu?”
tanya Kyu iri melihat tubuh Young Saeng dihiasi berbagai macam bunga,
sampai-sampai dia seperti memakai jubah bunga. Padahal Hyun Joong, Kyu, dan
Jung Min hanya diberi setangkai bunga lily.
“Yah, mau bagaimana lagi, aku tidak
bisa menolak.”
“Tentu saja kau tidak bisa menolak
pemberian gadis cantik,” cibir Kyu.
“Bukan seperti itu.”
“Tunggu sampai aku menceritakannya
pada Sung Young,” kata Hyun Joong tak acuh.
“Ya!! Kelak kau juga akan disambut
seperti ini jika sudah benar-benar menjadi raja, Hyun Joong-ah, bahkan lebih
meriah. Asal kau tidak bermulut banyak alias banyak bicara,” timpal Young Saeng
sambil melirik Kyu. Kurcaci itu hendak
menimpali tapi Young Saeng lebih dulu terbang untuk memimpin perjalanan
ke Draque Volcano yang tinggal sebentar lagi.
Rombongan itu sampai di kota kaki
gunung keesokan harinya. Dra Town alias Kota Dra namanya. Satu-satunya kota
yang bisa dihuni oleh beragam jenis makhluk sekaligus, entah itu fana atau
elemental. Yah, banyak sekali makhluk-makhluk berbeda tinggal di sini. Bisa
dibilang kota ini adalah kota yang sangat heterogen. Walau tidak hidup dalam
kelompok yang sejenis, mereka tetap menghargai dan menghormati satu sama lain.
Kebanyakan penduduk Dra Town adalah
binatang yang bisa bicara, yah seperti kucing yang baru saja ditemui rombongan
Hyun Joong begitu sampai di gerbang kota. Kucing itu tidak seperti ‘binatang’
kucing pada umumnya. Dia lebih banyak menggunakan dua kaki belakang untuk
berjalan daripada keempat kakinya. Dia juga berpakaian layaknya manusia.
“Makhluk-makhluk di sini
mengerikan,” gumam Kyu sambil menatap horror ke penduduk yang lalu-lalang di
sepanjang jalan. Kyu makin shock saat melihat 2 ekor rusa berbadan seperti
manusia melintas di depan.
“Anieyo, mereka sangat mengagumkan,”
kata Hyun Joong.
Berbeda dengan penduduk pada
umumnya, makhluk-makhluk di Dra Town terkesan lebih cuek pada rombongan. Mereka
tetap asik pada aktivitas walau ada manusia, werewolf, kurcaci, dan elf
berjalan di sepanjang jalan setapak. Mungkin mereka sudah terbiasa dengan
keaneragaman ini sehingga tidak heran atau terkejut melihat makhluk asing yang
bukan berasal dari jenisnya.
Hal itu juga tidak dipedulikan oleh
rombongan. Mereka tetap melanjutkan perjalanan, terus berjalan mengikuti jalan
setapak yang mengarah langsung ke Draque Volcano. Walaupun mereka tergoda untuk
mampir di kedai-kedai terdekat, tapi tekad mereka untuk segera menemui naga
lebih besar.
Matahari
semakin tinggi saja. Untungnya mereka sudah sampai di ujung kota. Semakin dekat
dengan gunung, pepohonan semakin sedikit saja. Bangunan-bangunan dan rumah juga
semakin jarang. Yang ada hanya hamparan tanah terjal dan batu-batuan yang cukup
tajam di depan sana. Mereka cukup lega karena sejauh ini tidak ada rintangan
berarti yang menghambat perjalanan. Mungkin gunung inilah tantangannya
mengingat mereka harus terus mendaki dan mencari naga peludah api yang entah di
mana keberadaanya.
“Siapkan
diri kalian untuk bertemu makhluk elemental hebat,” ucap Hyun Joong tertegun
sambil mengamati sekeliling.
“Sudah
lama aku tidak melihat naga yang agung,” walau Young Saeng berkata seperti itu,
dia tetap waspada dengan panah-panahnya.
“Aku
sudah tidak sabar untuk melihatnya!” Seperti biasa Kyu nampak antusias.
Pada
sebuah papan rapuh yang sudah berjamur tertulis ‘Draque Volcano. Kerajaan Naga’.
Young Saeng menemukan sebuah papan jatuh lalu memungutnya dan ditunjukkannya
pada Hyun Joong, berbunyi ‘Bahaya! Kembalilah selagi kalian bisa!’ Nampaknya
peringatan-peringatan itu sudah tidak
berpengaruh apa-apa pada mereka berempat terutama Hyun Joong. Tekad untuk
menemukan naga dan menyelesaikan misi sudah mengalahkan ketakutannya.
“Geurae,
ayo kita berburu naga!” seu Hyun Joong penuh semangat.
“Kalian
pikir, kalian mau kemana?”
Hyun
Joong, Young Saeng, KyuKyu, dan Jung Min serentak menengok ke sumber suara.
Seorang namja berpakaian lusuh tengah duduk santai di kursi depan kedai sambil
minum anggur. Hyun Joong tidak ingat sama sekali kalau namja itu daritadi duduk
di situ, atau memang dia tidak melihatnya?
Mereka
berempat serentak mendekati namja yang santai itu. Dia sama sekali tidak merasa
takut dikerubungi 4 makhluk bersenjata. “Dan siapakah Anda ini? Jangan
mencampuri urusan kami!” seperti biasa lagi, Kyu langsung menimpali.
“Apakah
kamu manusia?” tanya Hyun Joong.
“Ah,
mianhae, tuan-tuan yang baik,” namja itu sekarang nampak sedikit takut. Dia
berdiri dari kursinya,”Ne, seperti yang bisa kalian lihat, aku manusia. Aku
sudah lama tinggal di sini dan mengetahui seberbahaya apa Draque Volcano.”
“Kalau
begitu, bisakah kamu memandu kami mendaki Draque Volcano? Aku yakin kamu tahu
di mana para naga berada,” kata Young Saeng santai.
“Naga?
Hahaha, mereka sudah lama pergi dari Draque Volcano. Mereka sudah tidak ada di
Negeri Green Peas.”
“Mwo?
Kojitmal!” kaget Hyun Joong.
“Nan
kojitmal anieyo. Jika ada naga, Dra Town tidak akan berkembang begitu sempurna
seperti sekarang ini. Dengan menyesal kukatakan perburuan naga kalian selesai
sampai di sini.”
“Kalau
tidak ada naga, kenapa kamu mengatakan bahwa Draque Volcano berbahaya?” protes
Kyu.
“Karena
jalan terjal itu bisa membunuhmu!”
Semangat
Hyun Joong yang menggebu-gebu langsung jatuh begitu saja. Dia tidak mau
memikirkan bahwa misi terakhirnya itu salah. Di puncak tertinggi kan selamatkan naga cacat. Hyun Joong yakin
bahwa larik itu menunjuk Draque Volcano dan Hyun Joong yakin bahwa masih ada
naga di gunung ini.
Tiba-tiba
Hyun Joong dan Kyu jatuh ke tanah cukup keras. Tanpa peringatan, Jung Min bertransformasi
menjadi manusia. Kyu langsung mengucapkan sumpah-serapahnya, tapi Jung Min
tidak peduli, dia justru menatap namja berkulit putih di depannya yang sekarang
nampak semakin ketakutan.
“Werewolf!”
pekiknya.
“Sebaiknya
kau menceritakan yang sebenarnya pada kami. Bisa saja kami tidak mempercayai
informasi yang kau ucapkan tadi. Tapi aku mencium ada yang tidak beres di
sini,” kata Jung Min sambil memamerkan gigi taringnya yang semakin membuat
namja asing itu gemetar.
“Geurae,
Tuan Serigala yang baik, aku akan bercerita. Aku tidak akan bohong pada kalian.
Kkaja! Masuk dulu ke kedaiku! Nampaknya perjalanan panjang kalian benar-benar
sangat melelahkan,” tawaran itu sebenarnya sulit untuk ditolak, namun Hyun
Joong segera menyadari tenggat waktu yang terisa.
“Anieyo,
gomawo, kami sudah istirahat tadi. Jebal, waktu kami tidak banyak. Bantulah
kami mendaki Draque Volcano, bantu kami memilih jalan yang tidak berbahaya,”
desak Hyun Joong.
“Mwo?
Untuk apa lagi? Sudah kukatakan tidak ada naga di sana,”
“Sebaiknya
kau turuti perintahnya!” Jung Min ikutan mendesak dengan caranya yang biasa.
“Sulit
bagi Pangeran Hyun untuk mempercayai bahwa tidak ada naga lagi di Draque
Volcano,” Young Saeng angkat bicara.
“Geurae
geurae geurae, aku mengalah. Kalian berempat adalah pengembara yang sangat
memaksa. Aku akan membawa kalian ke sarang mereka dan jangan berharap terlalu
banyak bahwa kalian akan menemukan satu dari naga-naga agung itu,” Hyun Joong
sudah cukup puas dengan jawaban itu.
Selanjutnya
mereka belima menjawab tantangan Draque Volcano dengan menjajaki tanah terjal
dan tandusnya. Hyun Joong dan Kyu tidak menunggang Jung Min lagi karena akan
sangat berat bagi werewolf itu jika mendaki sambil membawa beban. Young Saeng
yang seharusnya bisa terbang dengan mudah justru ikut-ikutan tertatih mendaki
gunung karena udara di tempat ini tidak cocok untuknya saat terbang. Dengan
bantuan namja asing tadi, mereka berhasil berjalan sejauh 2 mil tanpa halangan
yang berarti. Namja tadi benar-benar tahu seluk-beluk gunung itu. Dia sangat
ahli dalam mendaki, bahkan tanpa alas kaki.
“Sebenarnya
siapa kamu?” tanya Hyun Joong.
“Oiya,
sampai lupa memperkenalkan diri pada sang pangeran. Joneun Hyung Jun imnida.
Bisa dibilang aku juru kunci Draque Volcano.”
“Kau
tahu siapa aku?”
“Tentu
saja, Anda adalah keturunan Kim Seon. Terlihat jelas,”
“Apa
kau tahu tujuanku untuk apa mencari-cari naga?”
Namja
bernama Hyung Jun itu terdiam cukup lama, “Kurasa aku tahu,” terlihat raut
kekhawatiran di wajahnya. Hyun Joong hendak bertanya lagi tapi keluhan Kyu
menyelanya.
“Aish,
walau aku tinggal di gunung, tapi aku sangat benci mendaki gunung ini!
Bagaimana bisa kau mengetahui dan tahan dengan jalanan ini?”
“Ah, sudah kubilang kan. Hm, dari
kecil aku sudah terbiasa berkeliaran di tempat ini, jadi aku hafal bertul
jalan-jalan ini,”
“Oiya, apa yang terjadi pada para
naga memangnya? Katamu, mereka sudah tidak ada,” ucap Young Saeng. Elf itu
sepertinya tidak punya rasa lelah. Dia dan Hyung Jun terlihat lebih baik
daripada tiga lainnya.
“Yang kudengar, setelah perang besar
di masa lalu, mereka langsung pergi meninggalkan Negeri Green Peas, pindah
entah ke mana, mungkin ke Narnia. Aku pun sudah mencari ke semua tempat di
Draque Volcano, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan naga.”
Perkataan Hyung Jun mengakhiri
percakapan. Hyun Joong sudah tidak mau bicara karena dia tidak mau mempercayai
perkataan Hyung Jun mengenai ketiadaan naga. Dia harus tetap yakin bahwa
misinya masih bisa diselesaikan. Selain itu dia juga memfokuskan tenaganya
untuk berjalan daripada berbicara. Semuanya nampaknya juga begitu.
Akhirnya, bertepatan dengan
terbenamnya cahaya matahari, mereka sudah sampai di sebuah cerukan lebar
seperti gua yang diyakini Hyung Jun sebagai tempat tinggal naga dulu. Hal itu
dibuktikan dengan adanya emas dan banyak perhiasan lain tersebar di sana. Hyun
Joong bahkan menemukan sisik naga berwarna hijau yang menunjukkan bahwa
keberadaannya di situ sudah sangat lama. Semangat dan harapan Hyun Joong sudah
benar-benar padam. Ternyata perkataan Hyung Jun benar bahwa sudah tidak ada
naga di tempat ini.
“Mianhae, pangeran, tapi aku sudah
mengatakannya sejak awal,” Hyung Jun ikut sedih dengan kekecewaan yang
dirasakan Hyun Joong.
“Bersemangatlah! Kita masih bisa
berperang tanpa naga,” hibur Jung Min. “Setidaknya kau sudah berusaha dalam
misi ini.”
“Kita gagal. Musim panas kurang dari
seminggu dan kita masih berada di ujung Green Peas, sangat jauh dari Human
Mainland,” entah kenapa Hyun Joong menjadi pesimis seperti itu.
“Pangeran, lebih baik kita istirahat
dulu di sini. Kau butuh tidur. Hyung Jun akan berjaga, jadi kau tidak perlu
khawatir dulu malam ini. Untuk perjalanan pulang, kita pikirkan besok,” nada
bicara Young Saeng yang lembut membuat Hyun Joong luluh. Mau tak mau dia
menurut untuk istirahat walaupun dalam pikirannya terus terbayang Human
Mainland dan perang, dan juga naga.
*501*
“Pangeran Hyun? Pangeran?”
“Eh? Hyun Gi?!”
“Akhirnya aku bisa menghubungimu
lewat mimpi. Dan untungnya Pangeran
selamat.”
“Ommo,
Hyun Gi, jeongmal bogoshipo.”
“Tidak
ada waktu lagi, pangeran, ini tidak akan bertahan lama. Sekarang pangeran sudah di mana?”
“A..aku
masih di Draque Volcano. Aku gagal, Hyun, tidak ada naga di sini.”
“Untuk
urusan naga, kau harus lebih jeli pada sekitarmu. Sebenarnya masih ada satu
naga di Draque Volcano.”
“Tapi
tidak ada waktu lagi! Aku harus segera kembali ke Human Mainland!”
“Anieyo,
jika mau mendengar saranku, lebih baik temukan dulu naga itu, yakinkan dia
untuk bergabung, dan kuyakin kau akan sampai di sini tepat waktu bahkan sebelum
perang. Fighting!”
Hyun
Joong terbangun dengan terkejut begitu komunikasi itu hilang. Hari masih sangat
gelap rupanya. Ketiga kawannya masih terlelap di sampingnya. Setelah
mengumpulkan nyawanya, Hyun Joong kembali memikirkan perkataan Hyun Gi tadi.
Oh, betapa ia merindukan yeoja itu. Sejenak ia mengamati pantulan cahaya api
yang hidup mati di sisi gua. Mungkin itu Hyung Jun. Ia berniat ke sana
sekaligus menghangatkan diri.
Hyun
Joong berhenti di balik bebatuan saat melihat ada yang aneh pada Hyung Jun. Ia
mengamatinya saksama dalam keremangan. Dikerjap-kerjapkannya kedua matanya
untuk meyakinkan apa yang dilihatnya. Tidak salah lagi, dengan sedikit melotot
Hyun Joong melihat Hyung Jun berusaha membuat api. Bukan dengan menggesekkan
kayu atau batu, tapi dia berusaha mengeluarkan api dari mulutnya.
Sekarang
Hyun Joong mengerti. Dia merasa beruntung Hyun Gi menghubunginya tadi.
Benar-benar oracle yang hebat. Perkataan Hyun Gi benar, dia harus lebih jeli
pada sekelilingnya. Ternyata Hyung Jun lah naga yang dicari Hyun Joong. Pantas
saja tadi pagi Jung Min mencium kecurigaan pada namja itu. Walau sepenuhnya
Hyun Joong belum mengerti bagaimana mungkin Hyung Jun adalah naga, tapi semangat
yang semula padam kembali tersulut. Bahkan menyala lebih terang. Dengan
perlahan Hyun Joong kembali ke tempatnya tidur, menunggu hari esok untuk
mengungkap semuanya.
Keesokan
harinya, mereka secepat mungkin sarapan dan mengemasi barang-barang. Young
Saeng dan Kyu sudah merapikan barang-barangnya, tapi mereka heran melihat Hyun
Joong masih duduk santai setengah melamun di sebuah batu besar di depan gua.
“Kkaja
pangeran! Kita harus bergegas kembali ke Barat,” Young Saeng mendekati Hyun
Joong perlahan.
“Anieyo,
kita tidak akan kembali hari ini, karena
kita sudah menemukan naganya,” Young Saeng hanya mengernyit heran. Kyu dan Jung
Min yang sedang mengobrol atau lebih tepatnya berdebat ikut-ikutan menatap Hyun
Joong heran.
“Naga?
Eoddi?” tanya Kyu.
Hyun
Joong membalikkan badannya dan mendapati Hyung Jun yang hanya berdiri mematung.
Tampak jelas di wajahnya raut kekhawatiran dan ketakutan yang sudah lama ia
pendam. Tapi Hyung Jun berusaha bersikap biasa saja, seolah dia tidak terlibat
apapun.
“Hyung
Jun-ah, jebal beritahu kami. Di awal kau sudah berjanji tidak akan bohong pada
kami,” kata Hyun Joong dengan lembut.
Hyung
Jun menelan ludah berat, “M..mwo? Sudah kubilang aku tidak tahu keberadaan
mereka,”
“Kami
tidak perlu tahu keberadaan mereka. Kami hanya ingin bertemu dengan satu naga
yang sudah lama tinggal di daerah ini. Sang naga pasti telah mengetahui
kedatangan kami dan tujuan kami. Kami sangat berharap sang naga mau membantu
kami dalam perang,” sorot mata Hyun Joong benar-benar tajam dan meyakinkan.
Hyung Jun hampir terlena tapi masih teguh pada pendiriannya.
Tiga
lainnya hanya melongo mendengar perkataan Hyun Joong, tidak mengerti maksudnya.
Namun tiba-tiba Jung Min terkesiap.
“DRAKEN!
Kutukan naga! Hyung Jun, jika aku benar, kaulah naga itu. Jika werewolf adalah
manusia yang dikutuk menjadi serigala, maka kau adalah naga yang dikutuk
menjadi manusia! Pantas saja, selama ini aku mencium bau yang aneh dari dirimu,”
Jung Min menatap Hyung Jun tajam. Yang ditatap justru semakin mengkerut karena
takut. Terbongkar sudah.
“Apa
itu kutukan naga?” tanya Kyu.
“Ini
legenda kuno. Aku ingat sekarang. Kutukan naga diberikan oleh Penyihir naga
pada sosok naga yang tidak bisa menjalankan perannya,” Young Saeng berusaha
memikirkan kelanjutan buku yang pernah ia baca.
“Hyung
Jun-ah, apa itu benar?” Hyun Joong tetap menggunakan nada lembutnya.
Tiba-tiba
iris mata Hyung Jun berubah dari coklat menjadi hijau cerah layaknya mata
seekor naga dengan 2 kelopak mata. Dari lubang hidung dan telinganya keluar
asap. Sosok Hyung Jun perlahan membesar sampai merobek baju yang dikenakannya dan
berubah menjadi naga setinggi 8 meter, ukuran yang sangat kecil untuk ukuran
naga dewasa. Sisik-sisiknya berwarna emas mengkilap dengan sayap merah yang
terbentang lebar.
Hyun
Joong, Young Saeng, Kyu, dan Jung Min hanya melongo tapi tidak berusaha kabur.
Bahkan saat Hyung Jun menyemburkan api, berusaha menakut-nakuti, tetap saja
mereka masih berdiri di tempat.
“Kau
tidak akan membunuh kami. Itulah alasannya mengapa kau diberi kutukan itu
karena tidak sampai hati untuk membunuh. Naga yang baik, Namun disisi lain kau
hanya sibuk menumpulkan emas. Hanya harta yang kau pikirkan selama menjadi
naga,” kata Young Saeng sambil mengamati emas-emas yang berserakan di gua.
Sejenak Young Saeng mengernyit karena setahunya emas di gua ini lebih banyak
saat mereka datang. Ah,kurcaci itu.
Perlahan
naga besar itu menyusut lagi menjadi sosok manusia tampan bernama Hyung Jun.
Dia bertelanjang dada dan masih memakai celana panjangnya untungnya. Rambutnya
yang kelabu masih berasap. Di lengannya terukir sebuah tanda atau tato rumit
yang menandai kutukan itu. Kedua mata Hyung Jun pun perlahan berubah kecoklatan
seperti semula dengan sorotan mata yang hangat.
“Jadi,
apa yang kalian harapkan? Aku naga yang tidak bisa membunuh. Untuk apa kalian
memintaku bergabung dalam perang? Percuma,” dia berniat pergi dari situ.
“Jamkkanman!
Untuk itulah kami di sini, dengan sebuah misi yang bisa membantumu, membangun
peranmu, melatihmu dalam menghadapi musuh, dan memberikan semangat padamu. Dengan
kemampuanmu menyemburkan api dan sisik emas yang kuat tiada tanding itu kami
yakin naga cacat akan berubah menjadi
naga terkuat di Green Peas Land. Apa kau mau?” tawar Hyun Joong dengan penuh
semangat. Keoptimisannya sudah mencapai batas maksimal sekarang.
Mereka berempat bersorak gembira
saat Hyung Jun menyatakan kesediaannya. Tentu saja Hyung Jun ingin menjadi naga
yang hebat dan tangguh, walau di dalam dirinya masih tertanam ketakutan. Tapi
Hyun Joong dan yang lainnya terus memberikan motivasi dan semangat padanya
sampai membuat Hyung Jun yakin akan kemampuan dirinya.
Berhari-hari mereka melatih Hyung
Jun ini itu. Memang tidak mudah melatih seekor naga yang mengalami masalah
mental. Mereka berempat tidak putus asa, begitu pula Hyung Jun. Dia justru
semakin semangat dari hari ke hari. Kekuatannya pun semakin terlihat.
Hyung Jun dilatih strategi perang
dan berbagai hal. Hyun Joong dengan hwagolgeomnya melatih Hyung Jun adu
senjata. Awalnya naga itu memang kesulitan menangkis atau menghindar, namun
lama-kelamaan dia menjadi terbiasa memanfaatkan cakar, tanduk, gigi, serta
sayap tajamnya untuk melawan. Bahkan Hyung Jun sudah bisa memanfaatkan ekor
tajamnya untuk melukai musuh. Hampir saja Hyun Joong terkena sabetan ekor saat
latihan terakhir.
Kyu dengan kelincahan dan
kegesitannya dalam berlari membuat Hyung Jun sedikit kualahan. Dia harus bisa
memfokuskan pandangannya pada sosok kurcaci kecil itu. Mata naga memang diciptakan
untuk mebuat sesuatu yang kecil menjadi tampak besar, sehingga setelah beberapa
kali berlatih, Hyung Jun sudah bisa
menguasai matanya. Dia berhasil megenai Kyu dan membuat kurcaci itu
terlempar sejauh 10 meter. Seperti biasa Kyu langsung menyumpah-nyumpah tapi
dia tidak terluka sedikit pun.
Young Saeng dengan senjata
andalannya, busur serta panah perak elfnya melatih pendengaran sekaligus
kegesitan sang naga. Awalnya tubuh Hyung Jun terkena panah itu berkali-kali.
Untung saja naga itu punya sisik sekuat baja sehingga tubuhnya tidak terluka
parah. Memang sangat sulit melukai naga berpelindung seperti itu. Hanya logam
terbaik seperti hwagolgeom yang bisa menembus perisai naga. Setelah melewati
banyak latihan dan percobaan, akhirnya Hyung Jun bisa menghindari panah elf
dengan mudah meskipun tubuhnya begitu besar,
Kemudian Jung Min membantu melatih
Hyung Jun dengan berlari. Yah, Jung Min berlari dan melompat kesana-kemari
begitu cepat dengan maksud melatih Hyung Jun dalam menangkap musuh saat
terbang. Di awal tentu sangat sulit menangkap Jung Min yang cepat, tapi
lama-kelamaan sang naga berhasil fokus dan dengan mudah menangkap sang werewolf
menggunakan cakar tajamnya.
Selain dilatih dengan ketrampilan
masing-masing, Hyung Jun juga dilatih membunuh dan menghancurkan musuh. Hyun
Joong, Young Saeng, KyuKyu, dan Jung Min menata batu-batu besar sebagai media
penghancuran. Mereka berempat sekali lagi hanya melongo saat melihat Hyung Jun
berhasil menghancurkan batu keras sebesar truk dengan sekali tebas. Dan juga,
Hyung Jun berhasil menghanguskan 3 batu besar yang sama dengan semburan apinya.
Tidak diragukan lagi, Hyung Jun adalah naga paling kuat di Green Peas Land.
Beruntung sekali Hyun Joong mendapat bantuan senjata yang begitu hebat seperti
ini. Hyun Joong yakin sisi baik Green Peas Land bisa menang dalam perang.
“Sudah 3 hari kita berlatih dan mengejutkan
sekali Hyung Jun telah berubah menjadi sosok yang berbeda, sosok yang begitu
hebat dan penuh semangat,” kata Hyun Joong puas. Malam itu mereka berlima duduk
melingkar di api unggun yang dibuat dari api Hyung Jun.
“Gamsahamnida, aku sekarang bisa
merasakan sesuatu yang berbeda dalam diriku. Aku sepertinya tidak takut apapun
lagi. Satu-satunya yang kutakutkan hanya perintah sang pangeran.”
“Aku harap kekutanmu tidak
disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak benar, Hyung Jun-ah,”
“Siap, pangeran!”
“Sekarang kita benar-benar kehabisan
waktu, pangeran. Kalau tidak salah lusa sudah mulai musim panas. Apakah aku
benar, Jung Min-ah? Bagaimana dengan insting binatangmu?”
“Ne, lusa sudah mulai musim panas,”
jawab Jung Min kalem, tapi tangannya dengan semangat menarik rambut panjang
Kyu.
“Jadi, apa pangeran punya rencana
kembali ke Human Mainland dalam waktu sehari?” tanya Young Saeng berusaha tidak
memperhatikan Kyu dan Jung Min.
“Tenang saja, kita kan punya naga
yang super hebat dan super cepat,” Hyun Joong menyenggol Hyung Jun penuh
semangat.
“Arraseo, aku bahkan hanya butuh 5 jam
untuk sampai di Human Mainland.”
*501*
Keesokan harinya mereka berlima
bangun lebih pagi daripada biasanya. Mungkin mereka sudah tidak sabar untuk
segera sampai di Human Mainland dan menanti perang yang akan dimulai esok.
Semua barang-barang sudah selesai dikemas. Hyung Jun sudah menanti keempat
kawannya dengan wujudnya sebagai naga perang yang perkasa.
“Jadi, kita benar-benar naik naga?”
tanya Jung Min sedikit tidak suka atau sedikit takut. Sekarang posisinya
terbalik. Di awal Hyung Jun begitu takut pada Jung Min tapi sekarang Jung Min
yang enggan dekat-dekat Hyung Jun.
“Ini akan menjadi pengalaman yang
sangat menyenangkan. Kkaja!” Hyun Joong nampak begitu bersemangat dan segar,
tidak seperti seseorang yang telah menempuh berminggu-minggu perjalanan.
“Apakah naga cacat ini bisa
mengantar kita ke Human Mainland dengan selamat?” tanya Kyu. Sebenarnya hanya
bercanda, tapi Hyung Jun langsung menyemburkan api sampai membuat topi Kyu
terbakar. Mungkin sebagai peringatan untuk tutup mulut sekaligus meyakinkan
sang kurcaci akan kemampuan sang naga.
“Apa itu sudah cukup untuk
meyakinkanmu, Kyu?” ujar Young Saeng sambil terkekeh.
“Geurae, geurae,” walau tidak berani
memaki-maki, tetap saja Kyu mengomel sendiri sepanjang perjalanan.
Setelah semua menempatkan posisi di
atas punggung naga yang keras, tanpa banyak cakap lagi sang naga segera
mengepakkan sayapnya, terbang menembus awan dan kabut tebal, menyeberangi hijau
dan luasnya Negeri Green Peas, menempuh perjalanan dari Timur ke Barat, dari
Draque Volcano ke Human Mainland.
Sekarang
selesai sudah 4 misi Hyun Joong. Empat makhluk elemental dan satu manusia fana
telah bersatu. Tinggal bagaimana Hyun Joong menghadapi misi utama yaitu perang
melawan Hyungnya sendiri.
Langit
tampak begitu kelabu, seolah mengetahui akan adanya kesedihan, perjuangan, dan
pertumpahan darah di Negeri Green Peas. Saat ini rombongan masih dalam
perjalanan pulang. Hyun Joong sedari tadi menengok ke bawah sambil mengingat
perjalanan panjang yang sudah di tempuhnya hampir sebulan ini. Dia bisa melihat
Silent Cave atau Gua Sunyi tempat ia menemukan para werewolf. Lalu ia melihat
Glory Mountain milik kurcaci yang nampak berkilauan saking banyaknya emas di
sana. Tak lama kemudian dia melihat Otter Valley, tapi ia heran tidak melihat
kerajaan elf dari atas sini. Para elf benar-benar menyembuyikan kerajaannya
dengan sangat baik.
Sejenak
Hyun Joong dan yang lainnya menahan nafas saat melihat arak-arakan musuh yang
begitu banyak tengah melintasi hutan Green Wood. Arak-arakan itu terlihat
seperti lautan hitam yang mengerikan. Young Saeng merasa tidak tenang karena
setahunya para orc dan goblin yang tergabung dalam arak-arakan itu tidak ramah
terhadap tumbuh-tumbuhan hutan. Young Saeng memejamkan mata sejenak, seperti
sedang berkonsentrasi. Saat Young Saeng membuka mata lagi, mereka bisa melihat
kegaduhan kecil di bawah sana. Pohon-pohon seperti sedang mengamuk.
“Apa
yang terjadi?” tanya Hyun Joong masih
sambil melihat ke bawah.
“Nampaknya
pohon-pohon Green Wood tidak menyukai kedatangan prajurit hitam,” jawab Young
Saeng dengan seulas senyum di bibirnya.
Tidak
lama kemudian mereka telah sampai di atas Green Field. Mereka semakin menahan
nafas dan tertegun melihat pemandangan mengerikan yang terhampar di bawah sana.
Green Field yang begitu luas sepertiganya sudah terisi oleh prajurit hitam,
banyak sekali. Tak disangka, pasukan orc dan goblin sudah terkumpul sebanyak
itu selama seperempat abad. Itu saja belum semua yang berkumpul, masih ada
ribuan pasukan di belakang. Harapan yang ada pada diri mereka hampir menguap
melihat kerumunan musuh itu..
Untung saja mereka kembali
bersemangat dan kembali mempunyai harapan saat melihat berbagai tenda
warna-warni berdiri di lingkungan Human Mainland, bahkan sampai keluar benteng.
Itu dia, pasukan Elf, kurcaci, dan manusia yang siap bertempur sudah berkumpul.
Walau jumlah mereka hanya separuh jumlah musuh, tapi mereka tetap optimis
dengan kemenangan yang bisa diraih. Selama ini Hyun Joong sudah berusaha
mengumpulkan pasukan yang berpihak padanya, dan dia harus optimis akan
kemenangan.
Perlahan-lahan Hyung Jun alias sang
naga terbang rendah dan mendarat di halaman istana yang kosong. Awalnya
orang-orang yang melihat Hyung Jun mendarat lagsung berhamburan melarikan diri
karena tentu saja mereka tidak terbiasa melihat seekor naga besar. Namun begitu
melihat Pangeran Hyun Joong, Pemimpin Kurcaci, Lord Heo, dan Pangeran Jung
duduk di punggung naga, mereka bergegas kembali secepat mereka kabur tadi. Human
Mainland langsung dipenuhi sorakan kegembiraan karena pemimpin-pemimpin mereka
sudah kembali dengan selamat, sambil menunggang naga pula. Sinar mata penuh
harap dari masyarakat dan prajurit langsung menyala begitu terang.
“Pangeran Hyun!” teriak semua rakyat
Human Mainland.
“Aran! (King)” gumam para elf yang
begitu memukau sambil membungkuk rendah begitu Young Saeng turun dari punggung
Hyung Jun.
Para kurcaci dan werewolf tidak
tampak di kerumunan itu. Mungkin sedang di luar benteng atau sedang di gua-gua
bawah tanah Human Mainland. Rakyat Human Mainland sejenak berbisik-bisik
melihat Jung Min.
Begitu
semua sudah turun, secara tiba-tiba Hyung Jun bertransformasi menjadi manusia.
Tentu saja semua yang ada di situ (kecuali rombongan) memekik terkejut. Mereka
setengah takut setengah kagum.
“Annyeong
hasseyo!” sapa Hyung Jun sambil
tersenyum. Wajahnya yang tampan dan sorot mata ramah langsung menghipnotis
manusia-manusia di situ. Sebentar saja dia sudah disukai di sana.
Hyun
Joong tersenyum senang melihat seorang yeoja muncul dari dalam istana. Yeoja
yang sangat dia rindukan, siapa lagi kalau bukan Hyun Gi, oraclenya. Yeoja
berbaju hijau muda itu berlari-lari kecil ke arah Hyun Joong. Dia sempat ingin
memeluk Hyun Joong tapi cepat diurungkan.
“Aku
tahu Pangeran akan berhasil!” tentu saja Hyun Gi sangat gembira.
Tanpa
diduga justru Hyun Joong yang memeluk Hyun Gi,”Hah,betapa aku merindukanmu,”
perkataan Hyun Joong membuat yeoja itu tersipu. Sang pangeran melepas
pelukannya,”Semua ini berkatmu juga, gomawo.”
“Kalian
tiba tepat sehari sebelum perang di mulai. Pasukan hitam Young Joong sudah
sampai di Green Field, banyak sekali Pangeran.”
“Ne,
aku melihatnya saat terbang tadi. Tapi aku yakin kita pasti bisa mengalahkan
mereka.”
“Aku
sudah tidak sabar menusuk mereka dengan pedang emasku!” kata Kyu penuh
semangat.
“Yah,
aku ingin cepat-cepat menggigit leher mereka sampai putus,” gumam Jung Min,
membuat orang-orang yang berdiri di sekitarnya mundur selangkah.
“Haha,
ne kalian pasti sudah tidak sabar. Hajiman, lebih baik kita mempersiapkan diri,
mengisi tenaga, dan istirahat cukup. Aku yakin para pengelana sangat lelah. Aku
sudah menyiapkan semua, Pangeran,” ujar Hyun Gi.
“Geurae,
kkaja masuk ke rumahku, chingudeul!” kata Hyun Joong penuh semangat kepada
keempat temannya. Orang-orang yang berkumpul masih bersorak-sorai saat kelima
pengelana memasuki istana.
*501*
Akhirnya hari yang akan terukir
dalam sejarah Negeri Green Peas datang juga. Sepanjang malam Hyun Joong tidak
tidur. Dia terus memikirkan perang dan hyungnya. Sempat terpikir olehnya untuk
berunding kembali dengan Young Joong mengenai perselisihan ini. Namun ia
kembali teringat dengan keputusan bulat yang sudah diucapkan Young Joong
mengenai perang perebutan tahta, akan sulit baginya membuka hati Young Joong
yang sudah dipenuhi amarah dan hasratnya akan kekuasaan. Walau begitu Hyun Joong tetap tidak bisa membayangkan
akan mengorbankan rakyat-rakyatnya serta masayarakat lain dalam perang atau
yang kebih buruk lagi ia harus membunuh Hyungnya sendiri. Hatinya begitu resah
dan tidak tenang, namun semangat yang meluap tetap ada pada dirinya.
Matahari musim panas pertama sudah
tinggi saat semua pasukan Human Mainland baik manusia, elf, kurcaci, ataupun
werewolf mulai mempersiapkan diri dengan perlengkapan seperti baju zirah dan
senjata. Mereka pun telah menempatkan posisi di tempat yang sudah disusun oleh
Hyun Joog bersama keempat kawannya tadi malam. Yeoja-yeoja dan anak-anak Human
Mainland sudah diamankan di gua-gua bawah tanah. Perang akan dimulai begitu
matahari mulai terbenam karena para orc dan goblin lebih suka berperang dalam
gelap.
Hyun Joong berjalan di benteng,
mengecek posisi dan pertahanan terakhir. benteng putih Human Mainland sudah
diisi banyak elf yang mengagumkan, bersenjatakan busur dan panah perak panjang
yang sangat runcing. Ribuan elf yang tersebar di benteng itu telah berdiri
dengan siaga di setiap sudut benteng. Sebagian ada yang melayang di atas
benteng, meninjau ke depan dengan mata elf yang tajam sekaligus membidik musuk
dalam jarak jauh. Young Saeng selaku pemimpin pasukan itu langsung turun
menemui Hyun Joong. Aura kuat yang tidak dipahami Hyun Joong terpancar dari elf
itu.
“Pasukan pemanah sudah siap,
Pangeran,” katanya penuh hormat.
“Lakukan saja apa yang perlu
dilakukan. Kau sudah tahu strategi kita,” Young Saeng membungkuk sekilas lalu
kembali terbang. “No diriel!(Be
careful),” teriak Hyun Joong dalam bahasa elf membuat Young Saeng
tersenyum.
Hyun Joong terus berjalan sepanjang
benteng lengkung itu sampai ia tiba di menara utama. Di sana berdiri salah satu
kawan hebatnya, Hyung Jun. Dia tampak lebih santai dengan hanya menggunakan
kaos. Mata naganya sibuk menerawang ke depan, kearah musuh-musuh hitam di kejauhan
yang sudah siap menyerang.
“Musuh semakin banyak saja,
Pangeran.”
“Kau tidak takut, kan?”
“Tentu saja tidak! Aku akan
membuktikan pada masayarakat Human Mainland terutama keluargaku bahwa aku
adalah naga perang yang sangat hebat,”
Hyun
Joong tersenyum,”Ngomong-ngomong, sebenarnya di mana keluargamu?”
“Seperti yang pernah kubilang
sebelumnya, mereka pergi ke negeri lain setelah perang besar itu. Naga umunya
senang berperang jadi mereka mencari negeri lain yang sedang berperang seperti
Narnia atau membantu Gondor di Middle Earth,”
“Kenapa kau tidak ikut?”
“Bukankah sudah jelas? Mereka
mengaggap aku hanyalah aib, anggota keluarga yang termasuk dalam jenis hebat
tapi tidak bisa berperang. Mereka semua meninggalkanku.”
“Berarti ini adalah kesempatanmu
untuk membuktikan bahwa mereka salah menilaimu,”
“Yups! Ah, cepatlah pangeran, segeralah
bersiap! Musuh semakin dekat,”
“Geurae, berhati-hatilah, Hyung
Jun-ah.”
“Neodo, Pangeran. Ngomong-omong,
Anda terlihat sangat mengagumkan. Aku merasa seperti orang yang sangat lemah
jika berada di samping Pangeran, calon Raja Green Peas yang Agung!” Hyung Jun membungkuk rendah. Hyun Joong hanya
tersenyum lalu pergi dari menara.
Setelah
memastikan pertahanan benteng oke, Sang Pangeran turun dan berjalan menuju
pasukannya sendiri yang sudah bersiap di halaman dalam. Dia sendiri tergabung
dalam pasukan berkuda dengan Galsaeg sebagai partnernya. Tentu saja, kuda
kelabu itu sudah sembuh total berkat pengobatan para werewolf. Hyun Joong sangat
senang melihat kudanya sudah kembali. Bahkan Galsaeg terlihat begitu
mengagumkan dengan baju besinya.
“Kau
siap, Galsaeg?” kuda itu hanya mendengus sambil mengibarkan surainya.
Sang
Pangeran memakai pelindung kepala bajanya lalu naik di atas Galsaeg. Tangan
kirinya memegang kekang kuda, sementara tangan kanannya menghunus hwagolgeom.
Sosok Hyun Joong yang tinggi dan gagah menjulang di depan ribuan pasukan
kudanya. Orang-orang menatapnya kagum karena Hyun Joong mengingatkan mereka
pada Raja Kim Seon yang Agung. Bedanya, sorot mata Hyun Joong lebih memancarkan
kesedihan dan kelembutan hati daripada kemarahan dan kebengisan. Tentu saja,
perang pertamanya ini sangat berat mengingat dirinya harus berhadapan dengan
orang yang sangat disayangi.
Pasukan
berkuda itu berderap keluar benteng begitu Hyun Joong memberi aba-aba, bersiap
menunggu musuh di luar. Mereka menghunus tombak-tombak panjang sebagai senjata
penyerangan awal dan menyimpan pedang panjang sebagai senjata kedua. Beberapa
orang dalam pasukan itu juga membawa panji-panji Human Mainland dan panji Negeri
Green Peas.
Di
belakang pasukan berkuda itu ada pasukan kurcaci gagah berani yang memancarkan
aura perang yang sangat kuat. Tentu KyuKyu yang memimpin pasukan itu. Dia nampak
sangat mengagumkan dan gagah dengan baju zirah emas sambil menghunus dua pedang
kesayangannya, stabber. Pasukan-pasukannya menyandang berbagai senjata
mengerikan, seperti kapak bermata besar, pedang, pisau tajam, dan lainnya.
Sebagian dari mereka juga membawa perisai bundar.
Di
halaman luar ternyata sudah diisi oleh pasukan werewolf yang sudah siaga. Para
werewolf memang diposisikan paling depan karena lari mereka sangat cepat. Bahkan
mereka tidak dibekali baju besi ataupun senjata karena hanya akan memperlambat
lari, dan bukankah werewolf sudah mempunyai gigi dan cakar mematikan? Jung Min
yang sudah bertransformasi sempurna menjadi serigala hanya melirik sekilas saat
melihat pasukan berkuda Hyun Joong menghambur keluar dan berdiri di belakang
barisan pasukannya.
Beberapa
saat kemudian Hyun Joong dan pasukannya mendengar bunyi genderang, langkah kaki
berat, dan detingan besi yang semakin lama semakin keras. Dari kejauhan mereka
bisa melihat makhluk-makhluk berpakaian hitam bejalan menuju Human Mainland.
Itu dia, musuh sudah datang, tepat ketika matahari terbenam sempurna. Malam
begitu pekat tapi untung saja ada bulan yang bersinar redup di atas sana.
Hyun
Joong menghela nafas saat musuh-musuh dalam jumlah besar itu berhenti beberapa
meter di depan sana. Hyun Joong beserta Galsaeg maju perlahan di barisan paling
depan, di samping Jung Min. Dari situ dia bisa melihat lebih jelas
musuh-musuhnya. Di barisan depan ada banyak orc yang menunggang warg
bersenjatakan tombak panjang dan pedang. Mereka tampak begitu bengis dan tidak
sabar untuk segera membunuh. Namun sejauh mata Hyun Joong memandang, ia tidak
melihat Young Joong.
“Kim
Young Joong!” teriak Hyun Joong, bermaksud memanggil Hyungnya agar keluar dari
kerumunan.
Sosok
warg yang sangat besar muncul dari kerumunan. Di atasnya menjulang sosok namja
tampan mirip Hyun Joong namun terlihat sangat dingin dan sedikit lelah. Sorot
mata membunuhnya begitu mengerikan. Dia memakai baju besi hitam bergerigi tajam
dan menyandang pedang besar yang ditempa dari emas putih. Hyun Joong tampak
begitu senang bisa melihat hyungnya lagi, tapi sepertinya Young Joong justru
tampak marah saat melihat dongsaengnya.
“Kau
tidak menganggapku sebagai ‘HYUNG’ lagi rupanya,” katanya dingin.
“Hyung,”
kata Hyun Joong lemah, seolah semngatnya menguap begitu saja karena saking
merindukan namja satu itu.
“Ah,
tapi aku tidak peduli, toh kamu sudah tidak kuanggap sebagai dongsaeng.
Dongsaengku akan lebih membela hyungnya daripada abeojinya,”
“Tidak
bisakah kita merundingkan ini? Aku akan memaafkan penghianatan Hyung,”
“Jangan
percaya dia!” teriak sosok orc paling besar berwarna hijau yang mengerikan.
“Hahahaha,
aku tidak butuh itu. Dengar, dongsaeng, kita pernah membicarakan ini sebelumnya
dan hasilnya tidak memuaskan. Kau sangat bersikeras jadi aku terpaksa membawa
makhluk-makhluk hebat ini,” sorot matanya semakin tajam.
“Itu
orc hijau! Dia bangkit lagi! Hyung, kau hanya dimanfaatkan olehnya!”
“Cih,
akulah yang memanfaatkan mereka. Mereka dengan patuh menurutiku, menjadi anak
buahku, membantuku membentuk pasukan besar.”
“Ya,
benar, tuan Young Joong akan menjadi pemimpin kami yang hebat,” kata orc hijau
itu lagi sambil menyeringai pada Hyun Joong.
“Anieyo!
Dia memanfaatkan Hyung untuk membunuhku, lalu dia akan membunuh Hyung karena
sebenarnya dialah yang menginginkan kekuasaan mutlak Green Peas, bahkan sejak
zaman Raja Kim Seon dulu,”
“Jangan
sebut-sebut nama itu!”
Lalu
Young Joong beserta warg tunggangannya berbalik menembus kerumunan, menuju
barisan belakang. Orc hijau itu menyeringai senang pada Hyun Joong seolah-olah
telah menang. Hyun Joong menjadi geram sendiri dan dalam satu aba-aba
pasukannya maju untuk menyerang. Semangat perang Hyun Joong kali ini membara
begitu panas, sudah tidak sabar untuk menebas orc hijau besar itu. Yah,
tujuannya sekarang bukanlah Young Joong tapi orc hijau itu. Ternyata kekhawatirannya
selama ini benar, kelemahan dan
ketergesaan hyungnya hanya dimanfaatkan oleh musuh.
Musuh
juga memberi aba-aba dan pertempuran pun di mulai. Para werewolf saling
berbeturan dengan warg-warg musuh. Dengan ganas para werewolf mencakar serta
menggigit sampai putus leher musuh. Jung Min tampak sangat membabi buta
menerjang orc-orc yang bisa dijangkaunya.
Akhirnya
pasukan Hyun Joong sampai di kerumunan. Mereka saling adu pedang dengan para
orc dan goblin. Tombak-tombak para penunggang kuda banyak yang mengenai tubuh
orc tapi banyak pula yang terkena tusukan tombak musuh. Hyun Joong menebas
sana-sini meggunakan hwagolgeom yang tampak bersinar-sinar dalam gelap, membuat
mata musuh silau, dengan begitu Hyun Joong bisa menebas dengan mudah. Puluhan
orc sudah berhasil ditumbangkannya. Hyun Joong terus maju, menyibak musuh yang
menghalanginya dengan pedang. Dia bermaksud mencari orc hijau itu, tapi yang
didapatnya justru Young Joong yang duduk tenang di atas warg sambil menghunus
pedang berkilau, sama seperti miliknya. Sejenak mereka berhenti dan saling
menatap. Young Joong menyeringai lalu menyerang Hyun Joong penuh semangat.
Awalnya Hyun Joong merasa tidak enak hati, tidak mau menyerang orang yang
disayanginya, tapi hyungnya itu terus berusaha menebasnya. Akhirnya Hyun Joong
mendapat lawan yang seimbang karena mereka berdua sama-sama bersenjatakan
pedang putih yang ditempa oleh orang yang sama bahkan waktu dan tempatnya pun
sama.
Di
benteng, para elf sudah dari tadi meluncurkan panah-panah mereka. Bidikan
mereka tidak ada yang salah sasaran, semuanya tepat mengenai kepala musuh. Mengetahui
serangan itu para orc tidak tinggal diam. Mereka meladeni para elf dengan menyerang
benteng menggunakan ketapel kayu raksasa dan batu raksasa membara sebagai
pelurunya. Seketika benteng Human Mainland dihantam batu-batu besar itu,
membuat kerusakan di sana-sini dan kebakaran di menara-menara penjagaan.
Elf-elf yang tidak siap pun berjatuhan. Young Saeng sangat marah melihat
pasukannya berguguran, ia dengan berani terbang tepat di atas medan perang dan
membidik orc yang melontarkan ketapel itu.
Dari
atas sana Young Saeng bisa melihat KyuKyu yang sedang sibuk menusuk
goblin-goblin dengan emas mematikannya. Kyu sangat gesit, lincah, dan cepat
sampai-sampai pasukannya sendiri tertinggal jauh di belakang. Young Saeng
sesekali juga membantu Kyu dengan membidiki goblin yang mengerubungi Kyu.
Young
Saeng, Kyu, Jung Min, dan pasukannya serta para manusia sudah berhasil
menggugurkan sepertiga musuh. Bahkan para goblin sudah semuanya mati akibat
serangan liar kurcaci. Tiba-tiba genderang-genderang musuh berbunyi lagi dan
muncullah sosok-sosok besar di kegelapan. Setelah diperhatikan dengan jelas,
sosok itu terlihat sangat mengerikan. Tingginya 5 meter dengan kulit kasar
berbonggol warna abu-abu kehijauan. Wajahnya sama buruk dengan goblin ataupun
orc. Tangannya yang lebar menggenggam pentungan kayu super besar.
“Troll!!!”
Teriak Kyu setengah antusias setengah takut. Jelas saja, tubuhnya hanya sebesar
ibu jari troll.
“Ini
di luar dugaan,” kata Young Saeng sambil mendarat perlahan di samping Kyu. Jung
Min menghampiri mereka dan ikut menatap shock ke arah para troll yang
berdatangan, “Musuh punya kejutan mengerikan, tapi kita juga punya kejutan
dahsyat untuk mereka,” Young Saeng memejamkan mata, berusaha berkomunikasi
dengan seseorang.
Benar
saja, dari benteng muncul sosok besar yang bersinar sangat terang. Hyung Jun
menerima aba-aba Young Saeng dan dia sudah bertransformasi sempurna menjadi
naga emas yang sangat mengagumkan. Sang naga bertengger di menara sambil menyemburkan
api mengerikan bermaksud menarik perhatian musuh sekaligus pamer. Berhasil, musuh-musuh berhenti sejenak karena
terkejut melihat naga itu. Mereka gemetar dan sempat berpikiran untuk mundur
tapi segera diurungkan. Setelah puas pamer, Hyung Jun langsung terbang ke medan
perang, menghanguskan ketapel-ketapel kayu dan membuat troll panggang dengan
apinya. Dalam sekejap pun sepertiga musuh sudah dilenyapkannya seorang diri. Sayang sekali orc-orc tangguh dari lembah
hitam membentuk strategi penyerangan Hyung Jun dan pada akhirnya naga itu
berhasil dibuat tidak berkutik dengan jeratan tali serta rantai-rantai besar.
Mengetahui itu Young Saeng, KyuKyu, dan Jung Min menjadi semakin membabi buta
menerjangi musuh di sekelilingnya. Mereka membuat rencana untuk menyelamatkan
Hyung Jun.
*501*
Perang masih berlanjut di sekitar
Hyun Joong saat ia sedang sibuk beradu pedang dengan Young Joong. Hwagolgeom
yang beradu dengan Beugolgeom (pedang Young Joong) menghasilkan semacam
percikan-percikan kecil. Kedua pedang pemberian Raja Kim Seon itu seharusnya
tidak digunakan untuk saling beradu, namun untuk memberantas musuh-musuh jahat.
Mereka berdua sudah tidak berada di atas kuda ataupun warg karena mereka sudah
berhasil menjatuhkan satu sama lain. Warg yang ditunggangi Young Joong mati
sementara Galsaeg cedera tapi masih hidup.
Young Joong tampak begitu
bersemangat mengayunkan pedangnya, berharap bisa menebas Hyun Joong. Berbeda
dengan hyungnya, Hyun Joong jutru hanya setengah hati saat memainkan
hwagolgeom. Dia lebih banyak menangkis dan mempertahankan diri daripada
menyerang. Di sela-sela pertempuran itu, Hyun Joong selalu berusaha mengajak
Young Joong bicara. Namun namja itu tidak pernah menggubris dan terus saja mengayunkan
pedangnya semangat.
“Troll? Bagaimana bisa hyung
mengumpulkan mereka?” Hyun Joong tampak shock melihat kedatangan para troll di
kegelapan, walau begitu ia tetap berusaha fokus pada serangan Young Joong.
“Hahaha, tentu saja bisa! Kau dan
pasukanmu benar-benar akan binasa!”
Trang! Sekali lagi pedang mereka
berbenturan dengan keras. Tiba-tiba dari
kejauhan mereka melihat semburan api di benteng Human Mainland, membuat mereka
menghentikan aktivitas sejenak. Young Joong tampak pucat melihat sosok naga
mengerikan terbang di langit mala. Namun semangat berperang dan membunuh
kembali merasuki dirinya. Dia masih saja berusaha menebas Hyun Joong.
Sebenarnya Hyun Joong bisa
mengalahkan hyungnya karena dia sudah menemukan titik kelemahan Young Joong
selama beradu tadi. Walau begitu ia tidak berniat membunuh hyungnya. Seharusnya
Young Joong juga bisa mengetahui kelemahan Hyun Joong, tapi akibat tergesa-gesa
dan kemarahan yang suah meluap membuatnya tidak memperhatikan dengan jeli.
Sosok orc hijau sedari tadi
mengawasi pertempuran dua manusia itu dari kejauhan. Karena sudah tidak sabar,
dia mengambil senjatanya dan membidik Hyun Joong. Panah berbulu hitam melesat
begitu cepat dan menancap di lengan kanan Hyun Joong.
“Argh!”
Kesempatan itu tidak disia-siakan
Young Joong. Dengan sekali ayunan dia berhasil membuat pedang Hyun Joong
terbelah menjadi dua dan terlempar cukup jauh. Hyun Joong jatuh dengan posisi
berlutut sambil berusaha mencabut pedang di lengannya. Young Joong berdiri
angkuh di depannya sambil menempatkan beugolgeom ke leher Hyun Joong.
“Hyung, kau tidak akan melakukan
ini,” kata Hyun Joong lirih. Harapannya kali ini diserahkan pada kebaikan hati hyungnya
yang entah masih tersisa berapa persen.
“Oh, tentu aku bisa,” leher Hyun
Joong berdarah terkena sayatan kecil beugolgeom.
“Geurae, bunuh aku. Kau adalah
hyungku yang sangat hebat, kuat, dan tak terkalahkan. Gomawo karena selama ini
hyung telah mengajariku bermain senjata, membimbingku jika aku melakukan
kesalahan, melindungiku dari segala bahaya, dan menghiburku jika aku sedih.
Mianhae jika aku punya banyak kesalahan pada hyung. Saranghaeyo,”
Young Joong tampak getir ditatap
seperti itu oleh Hyun Joong. Perkataan dongsaengnya membuat pikirannya
berkecamuk, marah, menyesal, dan bingung. Tangannya yang menggenggam pedang
gemetar, tangan yang satunya mengepal erat. Tatapan matanya yang menyorot tajam
tidak sedingin sebelumnya.
Tiba-tiba panah berbulu hitam
melesat sekali lagi. Kali ini justru Young Joong sasarannya. Panah itu tepat
menembus dada kiri Young Joong. Cengkramannya di beugolgeom terlepas begitu
saja saat tubuhnya ambruk.
“Young Joong Hyung!” teriak Hyun
Joong sambil mendekati hyungnya. Tanpa disadarinya air mata sudah membasahi
pipinya. Hyun Joong berusaha mencabut panah itu tapi Young Joong yang sedang
berada di ambang kematian melarangnya.
Dia menatap Hyun Joong dengan sorot hangat.
“Mianhae,” katanya lirih lalu
terpejam.
Air mata Hyun Joong mengalir semakin
deras. Kedua tangannya mengepal sangat erat begitu mendengar suara tawa
memuakkan di dekatnya. Sosok orc hijau besar berdiri di belakangnya sambil
tertawa keras. Tangan kirinya membawa busur dan tangan kanannya menggenggam
panah berbulu hitam. Kemarahan Hyun Joong sudah tak terbendung lagi. Dengan
tangan kirinya ia mengambil beugolgeom dan langsung meyerang orc jelek itu.
Orc hijau nampak tekejut dengan
serangan itu, tapi dia berhasil menangkis dengan busurnya. Tentu saja busurnya
langsung terbelah menjadi dua. Orc hijau yang semula tertawa langsung geram dan
segera mengambil pedang lengkung yang tergantung di pinggangnya.
Akhirnya pertempuran kedua Hyun
Joong dimulai. Dengan kemarahan yang meluap ia mengayunkan beugolgeom dengan
tangan kiri. Walau susah, tapi Hyun Joong bisa mengontrol pedang itu dengan
sangat baik. Kali ini Hyun Joong tidak mau berbelas kasih, dia lebih banyak
menyerang. Luka pada lengan kanannya tidak dipedulikan walau terasa sangat
nyeri.
“Selama ini kau memang hanya
memanfaatkan hyungku, orc busuk!”
“Tentu saja! Hahaha, manusia terlalu
lemah. Dia bahkan tidak sampai hati membunuh adiknya sendiri, cih,”
Orc itu berhasil menyayat kaki Hyun
Joong cukup dalam. Sang pangeran ambruk tapi tetap berusaha menyerang. Hyun
Joong sadar, kemarahannya yang berlebihan membuatnya lemah dalam pertahanan.
Dia diam sejenak, membiarkan orc hijau itu tertawa puas melihatnya jatuh.
Langsung saja dengan sekali sentakan
Hyun Joong berhasil menusuk perut gempal orc itu selagi tertawa. Orc hijau itu
ternyata sangat gigih, dia masih berusaha mengayunkan pedangnya. Hyun Joong
mencabut pedangnya yang tertancap di perut orc lalu menebas tangan kanan orc
sampai putus. Pedang besar orc jatuh berkelontangan di tanah. Sebagai
puncaknya, Hyun Joong menusuk jantung orc hijau dan berakhirlah sudah
pertempurannya. Hyun Joong sudah tidak memperhatikan pertempuran di
sekelilingnya. Tenaganya habis dan luka pada tubuhnya berusaha merenggutnya
dari kesadaran.
*501*
Pertempuran benar-benar berakhir
saat matahari mulai terbit di ufuk timur sana. Hyun Joong mengerjap sekali saat merasakan
cahaya matahari yang menyilaukan menimpa wajah lusuhnya. Dia sudah membuka mata
sepenuhnya dan yang dilihatnya pertama kali adalah langit biru musim panas yang
sangat cerah tanpa awan menggantung di atasnya. Hyun Joong berusaha bangkit,
tapi kedua kaki dan tangannya tidak bisa digerakkan. Hyun Joong baru menyadari
kalau dia masih berada di medan perang. Di sekelilingnya terhirup aroma busuk
kematian bahkan orc hijau yang dibunuhnya masih tergelatak di dekatnya. Hyun
Joong sempat khawatir dirinya adalah satu-satunya orang yang selamat dalam
pertempuran.
Akhirnya dengan usaha yang luar
biasa, Sang Pangeran berhasil berdiri walaupun tidak tegak. Hatinya mencelos
melihat pemandangan di sekitarnya. Sejauh mata memandang yang dilihatnya hanya
tubuh tak bernyawa yang sangat banyak. Tidak hanya orc ataupun goblin, tapi
juga orang-orang yang dikenalnya. Banyak
elf, kurcaci, dan manusia juga tergeletak di sana. Yang lebih menyedihkan, dia
melihat lagi tubuh Young Joong yang terbaring pucat dan kuda kelabu kesayangnnya
tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan. Hyun Joong menangkupkan kedua
tangannya, membendung air matanya yang mengalir lagi.
“Itu dia! Hyun Joong masih hidup!”
teriak sosok elf dari atas yang tak lain adalah Young Saeng. Dia mendarat di
samping Hyun Joong dan langsung memeluknya, “Aku pikir kau sudah mati,”
Hyun Joong balas memeluk Young
Saeng. Dia tidak mengatakan apapun. Young Saeng hanya mengelus punggung Hyun
Joong setelah melihat Young Joong dan Galsaeg tergeletak tak bernyawa di
dekatnya.
“Raja Hyun!” suara cempreng Kyu
menyadarkan Hyun Joong dari kesedihan. Dia menatap kurcaci yang tengah
menunggang werewolf itu dengan seulas senyum tipis.
“Aku senang kalian selamat,”
“Kami juga sangat senang mengetahui
raja kami selamat dalam pertempuran. Kkaja! Kau terlihat sangat payah, Hyun.
Lukamu harus segera diobati,” Young Saeng menawarkan punggungnya dan Hyun Joong
dengan senang hati digendong Young Saeng. Mereka melayang cepat menuju Human
Mainland.
“Lalu, di mana Hyung Jun? Dia sudah
pasti selamat, kan?”
“Tentu saja. Walau dia sempat
dilumpuhkan musuh, tapi aku, Kyu, dan Jung Min berhasil menyelamatkannya. Hyung
Jun saat ini sedang terbaring di rumah peristirahatan karena tulangnya patah,”
“Kasihan sekali,”
“Tapi Hyung Jun sangat hebat. Dia
mengalahkan sepertiga musuh seorang diri,”
“Ah, tidak diragukan lagi,”
Akhirnya mereka sampai di Human
Mainland. Hyun Joong langsung mendapat sambutan dari seluruh rakyatnya. Tidak
hanya manusia, tapi juga elf dan kurcaci yang masih selamat dalam pertempuran.
Hyun Joong segera dibawa ke rumah peristirahatan untuk menjalani pengobatan.
Dalam 3 hari saja luka di tubuhnya sudah sempuh total.
Kehilangan yang dirasakan oleh
orang-orang terutama Hyun Joong benar-benar luar bisa. Dia kehilangan separuh
prajurit berkudanya, sepertiga elf, ratusan kurcaci, dan setengah werewolf.
Terutama yang membuatnya sangat terpukul adalah kehilangan Young Joong dan
galsaeg. Jasad Young Joong dikuburkan di pemakaman Human Mainland berdampingan
dengan makam Raja Kim Seon. Awalnya masayarakat tidak menerima jika Young Joong
di makamkan di keluarga raja, namun bagi Hyun Joong, Young Joong tetaplah
hyungnya, bukan seorang penghianat. Sementara Galsaeg juga di makamkan di
antara keluarga raja berkat jasa-jasa yang sudah dilakukannya.
Walau
sangat sedih, di sisi lain Hyun Joong juga merasa sangat lega dan senang karena
sisi baik Negeri Green Peas sekali lagi telah memenangkan pertempuran luar
biasa. Dia merasa usahanya dari awal pencarian sampai perang tidak terlalu
mengecewakan. Dia berhasil mempertahankan sahabat-sahabatnya walau tidak semua.
Dia berhasil menjalin hubungan baik dengan seluruh makhluk Green Peas. Dia
berhasil memusnahkan makhluk gelap dalam jumlah besar. Dia berhasil dinobatkan
menjadi Raja Utama Green Peas Land menggantikan Raja Kim Seon, abeojinya.
Akhir
cerita, keempat pengelana kembali
menjalani kehidupan masing-masing dengan sedikit perubahan. Young Saeng alias
Lord Heo memutuskan untuk tidak menyembunyikan keberadaan Elf Kingdom lagi.
KyuKyu dengan senang hati membuka bisnis perdangangan batu dan logam mulia ke
seluruh penjuru negeri. Kejayaan Glory Mountain semakin besar setelah para
kurcaci mengetahui teknik pembuatan emas putih. Jung Min dan kelompoknya tidak
kembali ke Silent Cave, mereka diterima dengan senang hati di Human Mainland
sebagai prajurit dan pahlawan kebanggan Raja. Hyung Jun pun tidak kembali ke
Draque Volcano, dia lebih nyaman tinggal di Human Mainland sebagai manusia.
Awalnya dia ingin pergi mencari keluarganya namun dia sadar keluarganya saat
ini ada di Human Mainland. Dia tidak bisa meninggalkan Hyun Joong begitu saja.
Sementara Raja Hyun Joong, dia sudah bisa hidup tenang bersama rakyat dan
sahabat-sahabatnya. Dia menjadi raja yang berani, baik, rendah hati, perhatian,
dan pintar sehingga disenangi oleh seluruh rakyatnya. Dan pada akhirnya Hyun
Joong berhasil menikah dengan Shin Hyun Gi, oracle yang sudah dicintainya sejak
dulu.
*THE END*
Jadi, kalian suka karakter yang mana nih? kk~
kalau aku jelas Lord Heo <3
DON'T FORGET TO RCL!
NO PLAGIATOR!! NO SILENT READER!!
Related Posts :
- Back to Home »
- 15+ , Adventure , Brothership , Green Peas , Heo Young Saeng , Kim Hyun Joong , Kim Hyung Jun , Kim Kyu Jong , OC , Park Jung Min , Part , SS501 »
- zuSaeng501 | GREEN PEAS LAND | When The Mortal and The Elementals being United (PART 2 END)